BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Minggu, 13 Juli 2008

PILKADA KOTA MALANG : PROFIL SUBCHAN

Sepak terjang Calon Wali (Cawali) Kota Malang yang diusung PKS dan sejumlah partai nonparlemen, Ahmad Subchan,di dunia politik sudah tidak perlu diragukan lagi.

SAAT ini dia masih tercatat sebagai anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Jatim. Sebelumnya, Subchan juga pernah menduduki kursi DPRD Kota Malang sebagai anggota fraksi gabungan selama periode 1999–2004. Sebagai tokoh politik muda, dia berupaya konsisten mempertahankan idealismenya sebagai seorang wakil rakyat yang bisa memperjuangkan hak rakyat.

Kiprah politisi kelahiran Surabaya, 8 Oktober 1969 ini sangat menonjol ketika bersama mantan Wakil Ketua DPRD Kota Malang periode 1999–2004, Oetojo Sarjito mempertahankan keberadaan lahan eks Akademi Penyuluh Pertanian (APP) Malang untuk ruang terbuka hijau (RTH) dan daerah resapan air.

”Masyarakat Kota Malang sangat membutuhkan lingkungan yang sehat agar mereka nyaman tinggal di kampungnya sendiri. Jangan lagi ada RTH atau daerah resapan air yang digusur untuk lahan bisnis,”ujarnya.

Berpasangan dengan KH Noor Chozin Askandar, Subchan yang terkenal sangat kritis dalam menyikapi kebijakan Pemkot, utamanya yang terkait langsung dengan hajat hidup masyarakat, yakin mampu mewujudkan Kota Malang yang nyaman dan sejahtera. Dia memang tidak dibesarkan di Kota Malang, namun sudah lama berkarir di Kota Malang.

Setelah lulus SDN Pacarkeling VI Surabaya pada 1982, Subchan melanjutkan ke SMPN 9 Surabaya, lantas ke SMAN 7 Surabaya. Baru setelah itu dia pindah ke Bali untuk belajar di Jurusan Pertanian Universitas Udayana Bali,hingga lulus pada 1994. Untuk mematangkan wawasannya, dia kembali menempuh kuliah di Fakultas Adminitrasi Bisnis Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, hingga lulus pada 2004.

Diusung PKS serta koalisi parpol nonparlemen yang tergabung dalam Barisan Arek Malang (BAM), Subchan sangat optimistis dapat memenangi Pilwali Kota Malang. Beberapa program kerja sudah disiapkan untuk memikat hati para konstituen di Kota Malang,jika nantinya terpilih sebagai wali kota.

Di antara janjinya yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan perluasan lapangan kerja dan pengembangan kawasan industri utamanya di kawasan timur Kota Malang yang sampai saat ini masih banyak tertinggal.

Selain itu, Subchan juga sudah menyiapkan program layanan prima, seperti bantuan anggaran pembangunan atau block grant Rp100 juta untuk setiap RW di Kota Malang, layanan kesehatan gratis, subsidi sembako murah, pelayanan publik berbasis teknologi informasi, dan penyederhanaan prosedur pengurusan perizinan.

Pasangan yang menyingkat namanya dengan sebutan Sinar (Achmad Subchan- KH Noor Chozin Askandar) ini juga memiliki program pengembangan tata pemerintahan,seperti melakukan desentralisasi urusan ke kecamatan dan kelurahan yang dibarengi dengan adanya transparansi dalam pengambilan kebijakan.

Bagi Subchan, Kota Malang sebagai kota pendidikan saat ini sudah kehilangan arah. Karena itu, dia bercitacita membidik bidang pendidikan dan pembangunan perempuan sebagai salah satu skala prioritas yang akan digarap.”Warga Kota Malang harus cerdas karena Kota Malang adalah kota pendidikan. Semuanya akan kami wujudkan untuk masyarakat Kota Malangdantentunya harusada kebersamaan dalam pewujudan cita-cita ini,”tuturnya.

Apabila dalam Pilwali nanti dia terpilih, langkah pertama yang akan dilaksanakan adalah pembenahan aparatur pemerintahan untuk menunjang pelaksanaan program kerja yang sudah disusun.”Pembenahan aparatur pemerintahan merupakan program 100 hari pertama. Kemudian kami akan laksanakan semua program kerja yang sudah kami tawarkan di masa kampanye. Apabila dalam perjalanannya kami gagal, konsekuensinya kami akan mundur dari jabatan kami,”tegasnya.

Dari sekian calon,hanya Ahmad Subchan yang berani terang-terangan menyatakan siap mundur apabila gagal melaksanakan amanah rakyat Kota Malang.Janji itu disampaikansejakawalmajusebagaicawali, sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat. (yuswantoro/ bersambung)