BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Jumat, 08 Agustus 2008

Jiwa dan Spirit Cak Nur di Tubuh PKS

Jiwa dan Spirit Cak Nur di Tubuh PKS
Jumat, 08/08/2008 18:43 WIB

Jakarta- Membangun tradisi Islam politik yang modern membuat PKS berkilau dengan cepat. Mereka siap mengontrol dan dikontrol. Kini, dengan lantang, partai ini pun melontarkan semboyan; 'Islam Yes! Partai Islam Yes!'

Debut Partai Keadilan Sejahtera kian menggemuruh cepat dengan yel-yel: Delapan, delapan, delapan! Para aktivis PKS bahkan menyerukan: 'Islam Yes! Partai Islam Yes!'

Yang memukau, semboyan 'Islam Yes! Partai Islam Yes!' yang digemakan aktivis PKS, bukan tanpa isi. Itu adalah sebuah pesan simbolik yang telah disetujui mendiang Prof Nurcholish Madjid, pendiri sekaligus mantan Rektor Universitas Paramadina.

"PKS sejatinya meneruskan cita-cita Prof Nurcholish Madjid. Adalah keliru besar jika orang menyatakan PKS tidak menjiwai cita-cita, gagasan, dan semangat Cak Nur," kata politisi PKS, Zulkieflimansyah PhD yang baru kembali dari Harvard University, Cambridge, Boston.

Anggota DPR PKS itu menandaskan, PKS ingin meneruskan tradisi Islam politik modern yang dulu dibangun Masyumi. "Karena itu, PKS bersuka cita menerima kontrol sosial dan kontrol demokratis dari masyarakat madani (civil society)," tegas Zulkieflimansyah, dosen Pasca Sarjana FEUI.

Menurut Ketua MPR Dr Hidayat Nur Wahid, sebelum wafat, Cak Nur menyatakan setuju dengan kehadiran PKS yang berhujah 'Islam Yes! Partai Islam Yes!'. Semboyan itu menggantikan semboyan lama Cak Nur di era Orde Baru yang menegaskan 'Islam Yes! Partai Islam No!'.

Kenapa Cak Nur cepat berubah? Karena zaman juga cepat berubah. Semboyan lama itu dilontarkan cendekiawan itu untuk mendobrak keterkungkungan Islam politik di era Orba yang tak kondusif karena represif dan otoriter waktu itu.

Pernyataan Cak Nur 'Islam Yes! Partai Islam Yes!' terhadap PKS itu disampaikan setelah sang guru bangsa itu melihat fakta: PKS berpolitik dengan azas Islam namun tetap menghadirkan demokrasi dan pluralitas. PKS memiliki peran yang besar di masyarakat dan tidak tersangkut korupsi serta berani menghadirkan kontrol dengan cara-cara yang amat santun.

Semua yang dilakukan PKS, kata Nur Wahid, amat sesuai dengan nilai-nilai Islam yang selama ini Cak Nur perjuangkan. "Cak Nur menyatakan kepada kami setuju dengan partai yang berlandaskan Islam," kata Nur Wahid, Ketua MPR RI yang pernah menjabat sebagai Presiden PKS itu. [Inilah.com/bj2]

PKS Surabaya Sosialisasikan Angka 8 dengan Topeng

Reporter: Ida Akbar beritajatim
Jumat, 08/08/2008 19:00 WIB

Surabaya- Pesta demokrasi bangsa Indonesia tinggal 9 bulan lagi. Berbagai persiapan dilakukan oleh semua partai politik untuk mendapatkan hasil terbaik dalam Pemilu 2009.

Partai Keadilan Sejahtera kota Surabaya mensosialisasikan identitas partai, yaitu nomor urut Pemilu melakukan sosialisasi angka partai 8 dengan acara yang unik.

Tepat tanggal 8/8/2008, DPD PKS Kota Surabaya melakukan aksi sosialisasi angka 8 kepada masyarakat di 8 titik jalan di Surabaya dengan cara membagikan pamflet dan brosur angka 8.

Dipilihnya tanggal 8-8-2008 ini, selain juga merupakan aksi secara nasional, juga agar memudahkan masyarakat mengingat nomer urut PKS di Pemilu 2009 nanti.

Delapan titik yang digunakan tersebut adalah: pertigaan jalan A Yani di depan Giant Hypermarket, perempatan depan Masjid Al Falah Surabaya (kebun binatang), perempatan jalan Dr Soetomo (Konjen AS), perempatan jalan Pemuda (air mancur), perempatan Siola, perempatan terminal Bratang, perempatan Tugu Pahlawan dan perempatan SMU komplek.

Di setiap titik tersebut, DPD PKS Kota Surabaya menerjunkan 8 orang kadernya yang membagikan pamflet dan brosur tersebut. 'Ojo Lali Cak, PKS Nomer 8 dan Indonesia Baru, Partaine Nomer Wolu' .

Ketua DPD PKS Kota Surabaya, Fatkur Rohman ST MT, mengatakan bahwa aksi sosialisasi angka 8 pada tanggal 8-8-2008 hari ini adalah aksi nasional. Setiap struktur PKS, mulai pusat sampai daerah, harus mensosialisasikan angka 8 kepada masyarakat pada hari ini.

"Tidak ada maksud apa-apa memilih tanggal ini, biar eye catching aja dan mudah diingat oleh masyarakat. Khusus Kota Surabaya, kami sengaja menyebar kader kami di 8 titik jalan di Surabaya untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat kota Surabaya," tuturnya. [ted]

Sosialisasi Nomor Pemilu, PKS Sebar Pamflet di 8 Titik di Surabaya

Identitas partai dengan nomor urut Pemilu, DPD PKS Kota Surabaya melakukan sosialisasi angka partai yakni angka 8 dengan cara unik.

Sosialisasi yang bertepatan Jumat tanggal 8-8-2008, DPD PKS Kota Surabaya melakukannya di 8 titik jalan di Surabaya. Dengan cara membagikan pamflet dan brosur tentang PKS dan angka 8.

Dipilihnya tanggal 8-8-2008 ini, selain aksi secara nasional juga memudahkan masyarakat mengingat nomor urut PKS di Pemilu 2009 nanti.

8 titik yang digunakan yakni pertigaan Jalan A Yani depan Giant Hypermarket, perempatan Masjid Al Falah Surabaya (Kebun Binatang Surabaya), perempatan Jalan Dr Soetomo (Konjen AS), perempatan Jalan Pemuda (air mancur), perempatan Siola, perempatan Terminal Bratang, perempatan Tugu Pahlawan dan perempatan SMU komplek.

Di setiap titik tersebut, DPD PKS Kota Surabaya menerjunkan 8 kadernya yang membagikan pamflet dan brosur tersebut. Tak ketinggalan, 8 orang itu berpenampilan menarik dengan memakai topeng PKS bernomor 8 sambil membawa poster yang antara lain berbunyi, "Ojo Lali Cak, PKS Nomer 8" dan "Indonesia Baru, Partaine Nomer Wolu".

Ketua DPD PKS Kota Surabaya Fatkur Rohman mengatakan aksi sosialisasi angka 8 tanggal 8-8-2008 hari ini adalah aksi nasional. Tiap struktur PKS, mulai pusat sampai daerah, harus mensosialisasikan angka 8 kepada masyarakat pada hari ini.

"Tidak ada maksud apa-apa memilih tanggal ini, biar 'eye catching' aja dan mudah diingat oleh masyarakat. Khusus Kota Surabaya, kami sengaja menyebar kader kami di 8 titik jalan di Surabaya untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat kota Surabaya," tuturnya.

Setelah aksi hari ini, masih menurut Fatkur, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi tentang PKS dan angka 8 kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan, termasuk kegiatan pelayanan langsung kepada masyarakat kota Surabaya.

"Seiring kerja keras seluruh jajaran struktur, kader, dan simpatisan, kami yakin atas pertolongan Allah SWT ke depannya angka 8 ini akan menjadi angka pilihan bagi masyarakat Kota Surabaya," pungkasnya

PKS Surabaya Launching Angka 8

Pesta demokrasi bangsa Indonesia tinggal 9 bulan lagi. Berbagai persiapan dilakukan oleh semua partai politik untuk mendapatkan hasil terbaik dalam pemilu tahun 2009 nanti, termasuk Partai Keadilan Sejahtera kota Surabaya. Dalam rangka mensosialisasikan identitas partai, yaitu nomor urut Pemilu, DPD PKS Kota Surabaya melakukan sosialisasi angka partai, yaitu angka 8, dengan acara yang unik.

Bertepatan dengan hari Jum`at tanggal 8-8-2008, DPD PKS Kota Surabaya melakukan aksi sosialisasi angka 8 kepada masyarakat di 8 titik jalan di Surabaya dengan cara membagikan pamflet dan brosur tentang PKS dan angka 8. Dipilihnya tanggal 8-8-2008 ini, selain juga merupakan aksi secara nasional, juga agar memudahkan masyarakat mengingat nomer urut PKS di pemilu 2009 nanti. 8 titik yang digunakan tersebut adalah: pertigaan jalan A Yani di depan Giant Hypermarket, perempatan depan Masjid Al Falah Surabaya (kebun binatang), perempatan jalan Dr Soetomo (Konjen AS), perempatan jalan Pemuda (air mancur), perempatan Siola, perempatan terminal Bratang, perempatan Tugu Pahlawan dan perempatan SMU komplek. Di setiap titik tersebut, DPD PKS Kota Surabaya menerjunkan 8 orang kadernya yang membagikan pamflet dan brosur tersebut. Tak ketinggalan, 8 orang tersebut juga berpenampilan menarik dengan memakai topeng PKS bernomor 8 sambil memebawa poster yang antara lain berbunyi: ”Ojo Lali Cak, PKS Nomer 8” dan ”Indonesia Baru, Partaine Nomer Wolu”

Ketua DPD PKS Kota Surabaya, Fatkur Rohman ST MT, mengatakan bahwa aksi sosialisasi angka 8 pada tanggal 8-8-2008 hari ini adalah aksi nasional. Setiap struktur PKS, mulai pusat sampai daerah, harus mensosialisasikan angka 8 kepada masyarakat pada hari ini. ”Tidak ada maksud apa-apa memilih tanggal ini, biar eye catching aja dan mudah diingat oleh masyarakat. Khusus Kota Surabaya, kami sengaja menyebar kader kami di 8 titik jalan di Surabaya untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat kota Surabaya” tuturnya. Setelah aksi hari ini, masih menurut Fatkur, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi tentang PKS dan angka 8 secara massif kepada masyarakat dengan berbagai kegiatan, termasuk kegiatan pelayanan langsung kepada masyarakat kota Surabaya. ”Seiring kerja keras seluruh jajaran struktur, kader, dan simpatisan, kami yakin atas pertolongan Allah swt ke depannya angka 8 ini akan menjadi angka pilihan bagi masyarakat kota Surabaya”, pungkasnya

Sabtu, 19 Juli 2008

PILAKDA KOTA MALANG : KOMITMEN PASANGAN AHMAD SUBCHAN-NOOR CHOZIN

Dukungan masyarakat dari berbagai elemen terhadap pasangan calon Ahmad Subchan - KH Noor Chozin Askandar (Sinar) semakin menguat. Ini terlihat dari antusias masyarakat dalam merespons program unggulan yang ditawarkan oleh Ahmad Subchan yang merupakan kader PKS sekaligus anggota DPRD Propinsi Jawa Timur. “Program Sinar sangat selaras dengan kepentingan berbagai elemen masyarakat. Baik itu dari kalangan masyarakat kelas bawah, pengusaha, para kiai, ulama dan habaib serta para pemuka agama non muslim,” kata Choiul Amri, Ketua DPD PKS Kota Malang.

Menurut Amri, dukungan masyarakat ini merupakan kepercayaan terhadap figur calon pemimpin masa depan yang bersih, jujur dan menyejukkan. Apalagi dengan tawaran program pembangunan yang mengakomodasi seluruh kepentingan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Berbagai program pembangunan dan kesejahteraan sosial yang ditawarkan, menjadikan masyarakat merasa dilibatkan secara aktif. Respons positif telah ditunjukkan para tokoh RT, RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di seluruh Kota Malang.

“Para tokoh masyarakat merasa terpacu untuk menjadikan lingkungannya lebih baik. Apalagi pembangunan itu bisa dilakukan sendiri sesuai dengan kebutuhan warga. Yakni program blockgrant Rp 100 juta per RW/tahun,” tandas Amri.

Berikut komitmen SINAR yang sempat terpublikasikan melalui media massa. Komitmen yang akan ditagih oleg Rakyat bila pasangan SINAR terpilih menjadi walikota Malang.

1. Tingkatkan Peran Seni Budaya
Malang - Surya-Pasangan calon Ahmad Subchan - KH Noor Chozin Askandar (Sinar) menunjukkan komitmennya memperhatikan seluruh kepentingan masyarakat Kota Malang. Aspek kesenian dan kebudayaan yang selama ini masih terpinggirkan mendapatkan perhatian. “Sinar sangat memperhatikan seni dan budaya yang tumbuh di Kota Malang. Kami bertekad mengembangkan seni dan budaya tidak hanya sekedar hiburan dan pariwisata,” kata Ahmad Subchan.

Menurut Subchan, pengembangan seni dan budaya merupakan sarana untuk meningkatkan etos kerja masyarakat. Selain itu sebagai sarana untuk menyatukan dan mengoptimalkan seluruh potensi masyarakat.

Komitmen Sinar terhadap seni dan budaya sudah tidak diragukan lagi. Di sela-sela kesibukannya saat menggeluti rutinitas sebagai anggota DPRD Jatim, Ahmad Subchan selalu menyempatkan untuk berbaur dan berdiskusi dengan pelaku seni budaya di Kota Malang.

“Kota Malang memiliki karya seni dan budaya yang berpotensi untuk dikembangkan. Selama ini masyarakat selalu berjuang sendiri untuk menghidupkan seni budaya,” tandas Subchan.
Ditambahkan, karya nyata para pelaku seni budaya akan difasilitasi dan dipromosikan hingga pada tingkat nasional dan internasional. Di antaranya dengan memberikan akses ruang untuk berekspresi dan mengembangkan bakat yang dimiliki para seniman. oen

2. Teken Kontrak Politik, Mundur Jika Progam Tak Jalan
Ribuan pendukung pasangan calon Ahmad Subchan - KH Noor Chozin Askandar (Sinar) mengikuti kampanye terbuka di Jl Simpang Balapan, Kota Malang, Senin (14/7). Massa yang mengenakan kupluk putih, juga menggelar kampanye keliling kota. Dalam orasi politiknya, cawali Ahmad Subchan menyatakan, sengaja ingin tampil beda saat menyapa warga Kota Malang. Dengan mengenakan kupluk putih, ia ingin menunjukkan pada masa mendatang pembangunan di Kota Malang menjadi lebih baik dan lebih maju.

“Dengan niat yang bersih, kita dapat meraih kemenangan dengan bersih. Dengan kampanye simpatik, kita akan tunjukkan kepada masyarakat agar bersimpati kepada Sinar,” tandas Subchan.

Sinar juga menandatangani kontrak politik, yang salah satu isinya siap mundur apabila dalam tempo tiga tahun tidak menjalankan programnya.

Beberapa poin kontrak politik yakni memeratakan kualitas pendidikan yang murah dan terjangkau. Mengasuransikan kesehatan gratis bagi seluruh warga miskin, meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan. Mengalokasikan dana blockgrant Rp 100 juta per RW/tahun, santunan kematian Rp 1 juta per keluarga. Serta dana bantuan untuk modin, guru ngaji, serta rumah ibadah secara adil dan merata.

Dalam bidang ekonomi, Sinar akan menggairahkan iklim investasi dan usaha serta keseimbangan antar UMKM, pengusaha menengah dan besar. UMKM akan dianggarkan Rp 20 miliar untuk pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Serta menghidupkan karya seni, budaya dan olahraga.
“Komitmen itu akan kami laksanakan dalam tempo singkat. Kami siap mengundurkan diri bila dalam 3 tahun tidak berhasil menjalankan janji dan komitmennya,” tandas Ahmad Subchan.

3. Prioritaskan Arema Main di Gajayana
Kerinduan Aremania untuk menyaksikan kesebelasan Arema bermain di Stadion Gajayana bakal terjawab jika pasangan Ahmad Subchan - KH Noor Chozin Askandar (Sinar) terpilih sebagai Wali Kota Malang. Arema yang selama ini bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, akan diprioritaskan berlaga di tengah Kota Malang.

“Kami akan mengupayakan agar kesebelasan Arema bisa bermain di Stadion Gajayana. Ini untuk mewujudkan kerinduan dan mendekatkan Aremania mendukung tim kesayangannya,” kata Ahmad Subchan.

Kecintaan cawali Ahmad Subchan pada pemuda dan olahraga dilandasi pada hobi yang selama ini dijalaninya. Disela-sela kegiatannya yang padat sebagai anggota DPRD Jatim, Subchan selalu bermain bulu tangkis dan sepakbola dengan pemuda kampung halamannya.

“Sinar akan berusaha menjaga dan mengembangkan sarana dan prasarana olahraga. Seperti sepak bola, bulu tangkis, seluruh jenis cabang olahraga,” tandasnya.
Dengan berolahraga, kata Subchan, akan membuat masyarakat bergairah dan kuat serta menjadi hiburan murah. Selain itu, prestasi cabang olahraga akan berkembang dan menjadikan Kota Malang sebagai barometer olahraga di Indonesia.

4. Pemberian blockgrant Rp 100 juta per RW/tahun
Tim kampanye pasangan calon Ahmad Subchan – KH Noor Chozin Askandar (Sinar) gencar membedah APBD Kota Malang pada masyarakat. Dari total anggaran Rp 760 miliar, sebanyak Rp 500 miliar akan dikelola untuk kepentingan masyarakat.

“Kami menjelaskan konsep APBD. Setelah dikurangi biaya pemerintahan Rp 260 miliar, masih tersisa Rp 500 miliar yang bisa dipergunakan untuk kepentingan rakyat,” kata Ahmad Azhar Moeslim, Manajer Operasional Pemenangan Sinar.

Menurut Azhar Moeslim, program andalan Sinar yakni pemberian blockgrant Rp 100 juta per RW/tahun hanya akan menyerap Rp 53,3 miliar. Sedangkan santunan kematian Rp 1 juta per keluarga diperkirakan hanya 4.500 jiwa per tahun atau menyerap anggaran Rp 4,5 miliar.

“Masalah pendidikan yang sering membuat kebingungan karena mahalnya biaya, juga akan teratasi. Karena Sinar telah berkomitmen menyelenggarakan pendidikan bermutu dengan biaya murah dan penyediaan bea siswa bagi warga miskin,” tandas Azhar Moeslim.

Sinar juga mengalokasikan asuransi kesehatan gratis bagi warga miskin dan subsidi sembako murah. Menyediakan anggaran Rp 20 miliar untuk usaha mikro kecil dan menengah, pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

“Masyarakat sangat antusias menerima pemaparan APBD yang selama ini gelap dan tertutup. Sinar berkomitmen selalu transparan dalam penyelenggaraan pemerintahan,” tandas Azhar Moeslim.

5. Janji Muliakan Perempuan
Hari ketiga kampanye pasangan calon Ahmad Subchan-KH Noor Chozin Askandar (Sinar) difokuskan pada kegiatan yang mendukung program perempuan. Hal ini sebagai bentuk komitmen memberdayakan dan memuliakan kaum perempuan. “Pemberdayaan kaum perempuan menjadi salah satu prioritas Sinar. Potensi kaum perempuan yang jumlahnya cukup besar harus mendapatkan tempat dalam perumusan dan pengambilan kebijakan pembangunan,” kata Ahmad Subchan.

Menurut Subchan, peningkatan peran perempuan dalam pembangunan merupakan bagian dari program yang tidak terpisahkan dalam tiga strategi pencapaian. “Perempuan akan terlibat secara aktif dalam pembangunan Kota Malang. Aspirasi mereka yang tergabung dalam berbagai organisasi perempuan akan menjadi rujukan bagi pengambilan kebijakan,” tandasnya.

Subchan menandaskan, pemuliaan kaum perempuan didasarkan atas peranannya dalam mendidik anak. Kaum perempuan tak ubahnya seperti madrasah, tempat menggembleng bagi generasi mendatang.

“Perempuan harus memiliki kreatifitas dalam mendidik anak. Karenanya pemerintah harus berkomitmen untuk memberdayakan dan memuliakan kaum perempuan. Kami akan memberikan ruang khusus di fasilitas umum bagi ibu menyusui,” tegas Subchan.

Pada kampanye di Kecamatan Sukun, Sinar mengunjungi dan menyapa ibu-ibu yang sedang berada di Posyandu Janti, Bakalan Krajan dan Bandung Rejosari. Selain itu, memperkenalkan diri pada para pedagang Pasar Gadang

PILKADA JATIM : LSN Prediksi KarSa Kuasai Jatim

LSN Prediksi KarSa Kuasai Jatim

INILAH.COM, Jakarta — LSN (Lembaga Survei Nasional) memperkirakan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) unggul atas lawan-lawannya dalam Pilgub Jawa Timur 23 Juli mendatang. Bahkan, lembaga ini memperkirakan KarSa akan menang hanya dalam satu putaran.

Berdasarkan hasil survei LSN-SSC, jika Pilgub digelar hari ini, 28,3% publik mengaku akan memilih KarSa. Di tempat kedua, Soenarjo/Ali Maschan Moesa (Salam) yang dipilih oleh 16.4%, disusul Khofifah Indar Parawansa/Mudjiono atau Ka-Ji (13,4%),

Sementara pasangan Soetjipto/Ridwan Hisjam atau S-R (11,9%), dan Achmady/Suhartono atau Achsan (4.5%). Sementara 25,6% publik mengaku belum bisa memutuskan, tidak tahu, dan rahasia (swing voters).

”Dengan hasil survei seperti tersebut di atas, KarSa diperkirakan akan memenangkan

Pilgub Jatim dalam satu putaran saja, dengan perolehan suara pada kisaran angka 34.58% sampai 41.38%,” kata Umar S Bakry, Direktur LSN, dalam siaran pers yang diterima INILAH.COM, Kamis (17/7) di Jakarta.

Namun, prediksi LSN bahwa Pilgub Jatim akan berlangsung satu putaran, berbeda dengan pendapat kebanyakan pengamat politik di Jatim yang memperkirakan Pilgub akan berlangsung dua putaran.

Para pengamat di Jatim setuju, KarSa memang akan memenangkan putaran pertama, namun dengan perolehan suara kurang dari 30%. Sedangkan Ka-Ji yang popularitasnya meroket dalam tiga pekan terakhir diperkirakan akan menjadi penantang KarSa di putaran kedua.

Prediksi LSN tersebut didasarkan atas hasil survei terbaru yang mereka laksanakan

1-8 Juli 2008 bekerjasama dengan Surabaya Survey Centre (SSC). Survei dilakukan di 38 kabupaten/kota di Jatim dengan mengambil sampel 831 orang secara multistage random sampling. Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95% dan margin of error 3.4%. [R2]

PILKADA JATIM : PKS GENCAR KAMPANYE KAN KARSA

Selama 2 minggu kampanye yang ditetapkan KPUD Jawa Timur berakhir hari ini, Sabtu (19/7/2008). Mengakhiri masa kampanye ini, DPC PKS Mulyorejo melakukan aksi simpatik menyebar brosur dan leaflet kepada masyarakat.

Aksi yang ini dilakukan 25 orang tim brengos di dua tempat yakni mulai pukul 13.00 WIB - 14.30 WIB di perempatan Galaxy Mall Jalan Kertajaya dan dilanjutkan pukul 15.30 WIB - 17.00 WIB perkampungan Mulyorejo dan Sutorejo.

PKS ingin terus menyadarkan kepada masyarakat kenapa harus memilih KarSa. Lima alasan mengapa memih No 5 sebab terbukti berpengalaman, terbukti merakyat, bersahabat dan ramah, komitmen APBD untuk rakyat, komitmen pada pelayanan publik dan komitmen peduli rakyat.

Dengan sosialisasi 5 alasan memilih KarSa ini, diharapkan masyarakat tidak salah pilih dalam Pemilu Gubernur-Wakil Gubernur pada 23 Juli mendatang.

Sekretaris Umum DPC PKS Mulyorejo, Maulana mengatakan pihaknya ingin stiap kader dan struktur PKS all out dukung KarSa

"Selama 2 minggu kampanye ini, Kami sudah berjuang keras mengenalkan masyarakat kecamatan Mulyorejo dengan KarSa. Kami melakukan door to door campaign, sosialisasi lewat banner dan spanduk dan sebagainya untuk mengenalkan KarSa ke masyarakat Mulyorejo. Aksi hari ini adalah gong akhir kampanye dukungan kami ke KarSa di Kecamatan Mulyorejo," jelas Maulana

Minggu, 13 Juli 2008

PILKADA KOTA MALANG : PROFIL SUBCHAN

Sepak terjang Calon Wali (Cawali) Kota Malang yang diusung PKS dan sejumlah partai nonparlemen, Ahmad Subchan,di dunia politik sudah tidak perlu diragukan lagi.

SAAT ini dia masih tercatat sebagai anggota Fraksi PKS DPRD Provinsi Jatim. Sebelumnya, Subchan juga pernah menduduki kursi DPRD Kota Malang sebagai anggota fraksi gabungan selama periode 1999–2004. Sebagai tokoh politik muda, dia berupaya konsisten mempertahankan idealismenya sebagai seorang wakil rakyat yang bisa memperjuangkan hak rakyat.

Kiprah politisi kelahiran Surabaya, 8 Oktober 1969 ini sangat menonjol ketika bersama mantan Wakil Ketua DPRD Kota Malang periode 1999–2004, Oetojo Sarjito mempertahankan keberadaan lahan eks Akademi Penyuluh Pertanian (APP) Malang untuk ruang terbuka hijau (RTH) dan daerah resapan air.

”Masyarakat Kota Malang sangat membutuhkan lingkungan yang sehat agar mereka nyaman tinggal di kampungnya sendiri. Jangan lagi ada RTH atau daerah resapan air yang digusur untuk lahan bisnis,”ujarnya.

Berpasangan dengan KH Noor Chozin Askandar, Subchan yang terkenal sangat kritis dalam menyikapi kebijakan Pemkot, utamanya yang terkait langsung dengan hajat hidup masyarakat, yakin mampu mewujudkan Kota Malang yang nyaman dan sejahtera. Dia memang tidak dibesarkan di Kota Malang, namun sudah lama berkarir di Kota Malang.

Setelah lulus SDN Pacarkeling VI Surabaya pada 1982, Subchan melanjutkan ke SMPN 9 Surabaya, lantas ke SMAN 7 Surabaya. Baru setelah itu dia pindah ke Bali untuk belajar di Jurusan Pertanian Universitas Udayana Bali,hingga lulus pada 1994. Untuk mematangkan wawasannya, dia kembali menempuh kuliah di Fakultas Adminitrasi Bisnis Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, hingga lulus pada 2004.

Diusung PKS serta koalisi parpol nonparlemen yang tergabung dalam Barisan Arek Malang (BAM), Subchan sangat optimistis dapat memenangi Pilwali Kota Malang. Beberapa program kerja sudah disiapkan untuk memikat hati para konstituen di Kota Malang,jika nantinya terpilih sebagai wali kota.

Di antara janjinya yaitu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan perluasan lapangan kerja dan pengembangan kawasan industri utamanya di kawasan timur Kota Malang yang sampai saat ini masih banyak tertinggal.

Selain itu, Subchan juga sudah menyiapkan program layanan prima, seperti bantuan anggaran pembangunan atau block grant Rp100 juta untuk setiap RW di Kota Malang, layanan kesehatan gratis, subsidi sembako murah, pelayanan publik berbasis teknologi informasi, dan penyederhanaan prosedur pengurusan perizinan.

Pasangan yang menyingkat namanya dengan sebutan Sinar (Achmad Subchan- KH Noor Chozin Askandar) ini juga memiliki program pengembangan tata pemerintahan,seperti melakukan desentralisasi urusan ke kecamatan dan kelurahan yang dibarengi dengan adanya transparansi dalam pengambilan kebijakan.

Bagi Subchan, Kota Malang sebagai kota pendidikan saat ini sudah kehilangan arah. Karena itu, dia bercitacita membidik bidang pendidikan dan pembangunan perempuan sebagai salah satu skala prioritas yang akan digarap.”Warga Kota Malang harus cerdas karena Kota Malang adalah kota pendidikan. Semuanya akan kami wujudkan untuk masyarakat Kota Malangdantentunya harusada kebersamaan dalam pewujudan cita-cita ini,”tuturnya.

Apabila dalam Pilwali nanti dia terpilih, langkah pertama yang akan dilaksanakan adalah pembenahan aparatur pemerintahan untuk menunjang pelaksanaan program kerja yang sudah disusun.”Pembenahan aparatur pemerintahan merupakan program 100 hari pertama. Kemudian kami akan laksanakan semua program kerja yang sudah kami tawarkan di masa kampanye. Apabila dalam perjalanannya kami gagal, konsekuensinya kami akan mundur dari jabatan kami,”tegasnya.

Dari sekian calon,hanya Ahmad Subchan yang berani terang-terangan menyatakan siap mundur apabila gagal melaksanakan amanah rakyat Kota Malang.Janji itu disampaikansejakawalmajusebagaicawali, sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat. (yuswantoro/ bersambung)

PILKADA JATIM : KARWO Disokong Hidayat Nur Wahid

Madiun beritajatim.com
-Saat berkampanye di Kabupaten Madiun dan kawasan lainnya
di Mataraman Jatim, cagub Soekarwo mendapat sokongan penuh dari partai
pendukungnya. Mantan Presiden PKS, Hidayat Nurwahid khusus datang untuk
mensupport kampanye Pakde Karwo di Madiun.

Dukungan all out PKS kepada duet cagub-cawagub Jatim,
Soekarwo-Saifullah Yusuf (Gus Dur) sangat penting, terutama di tahapan
terakhir pilgub Jatim. PKS dikenal sebagai partai dengan kader yang
militan dan istiqomah dengan pilihan politiknya.

Militansi kader dan elite PKS terbukti dengan kemenangan jago
partai ini di pilgub Jabar dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Apakah hal
serupa bakal terjadi di Jatim? Tunggu saja. (bj2)

PILKADA JATIM : Ribuan Massa PKS Padati Lapangan Jiwan Madiun

Madiun - Ribuan pendukung KarSa padati Lapangan Jiwan Madiun pada putaran kampanye yang berlangsung Minggu (13/7/2008) mulai pukul 09.00 WIB hingga 12.00 WIB.

Sebanyak 1.500-an massa PKS menggunakan topeng Pak De Karwo. Selain Pak De Karwo, hadir pula Hidayat Nur Wahid (HNW), Jafar Tri Kuswahyono (Ketua Umum DPW PKS Jatim) dan Sigit Sosiantomo (Ketua DPP Wilda Jatim Bali).

Dalam orasinya, Hidayat Nur Wahid menungkapkan rasa terima kasihnya karena akan menjadi gubernur. Masyarakat merindukan gubernur dari Madiun asli yakni Pak De Karwo.

“Dulur-dulur nomer limo meniko bukan sekedar orang madiun tapi sudah
digembleng untuk menjadi pemimpin untuk memperbaiki nasib petani, kesejahteraan para guru, dan meningkatkan kualitas rakyat. Pemimpin yg handal, memahami visi dan misi gubernur sebelumnya,” ujar Hidayat Nur Wahid.Dia menambahkan, Jawa Timur adalah bagian dari Indonesia. Kita memerlukan pemimpin antara kombinasi memimpin daerah dan memiliki kemampuan mengakses nasional dan internasional. Dan sosok itu ada pada Gus Ipul seorang tokoh muda yang Ansor.

“Kemenangan Pak De Karwo adalah kemenangan pemberantasan korupsi. Yang
namanya kampanye adalah bukan sarana utk memecah belah diantara warga tetapi justru untuk menghadirkan Jawa Timur yang lebih makmur, merdeka,” tambah Hidayat.

Sementara itu dalam orasinya, Pak De Karwo mengharapkan petani, pedagang kecil, masyarakt Jatim yang ada di pinggiran harus dibawa ke tengah kepada kesejahteraan.

“Petuahe Ketua MPR harus dituruti,” ujar Pak De Karwo dalam orasinya. (detiksurabaya.com)

Sabtu, 12 Juli 2008

PKS Kab Bangkalan SIAP PEMILU 2009

Menghadapi tantangan perjuangan dakwah yang semakinberat, rupanya tidak menyurutkan semangat para kader akhwat DPC PKS Kec. Kamal untuk melebarkan sayap dakwahnya. Melalui Pos Wanita Keadilan DPC Kamal, Ahad 27 Me1 2008 mengadakan acar sarasehan tokoh wanita yang di gelar guna mengenalkan program-program PKS kepada masyarakat.

Acara yang diselenggarakan di halaman sekretariat DPC PKS kamal dihadiri oleh kurang lebih 100 undangan. Mayoritas yang hadir adalah para tokoh wanita yang ada di Kecamatan Kamal, diantaranya tokoh masyarakat, para ibu-ibu ketua RT dan RW setempat.” Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali, guna mempererat tali silaturrohim antara kader PKS dengan masyarakat, utamanya para ibu rumah tangga di kawasan Kec. Kamal” ujar ibu Subanu, tokoh perempuan yang aktif di majelis taklim.

Dalam sambutannya, A. Moestamin, ketua DPC PKS Kamal menyampaikan harapannya agar para ibu-ibu dapat memanfaatkan program yang dicanangkan oleh PKS dengan sebaik-bauknya, diantaranya adalah Rumah Peduli, taman bacaan “Rumah Pelangi”, serta pelayannan kesehatan gratis. Dengan sangat antusias para ibu-ibu mengikuti acara dengan penuh semangat. Pada kesempatan itu pula ketua DPC PKS kamal di daulat untuk melaunching PWK DPC PKS Kamal. Kemudian dilanjutkan sambutan oleh ketua PWK Nanik Liswati, SP. Dalam sambutannya Nanik yang juga guru TKIT Ulil Albab Kamal ini menyampaikan keinginanya untuk membentuk majelis ta’lim bagi para ibu RT/RW se Kec. Kamal.

Sarasehan kali ini di isi dengan berbagai macam kegiatan seperti penyuluhan kesehatan, tausiyah, serta di selingi dengan berbagai macam game/permainan, dan di akhir acara diadakan dialog interaktif tentang kesehatan yang membahas tenatng masalah gizi buruk yang akhir-akhir sangat marak diberitakan di media.

Adapun sebagai kegiatan tambahan, pada malam harinya bersama dengan warga setempat diadakan acara nonton bareng film AAC (Ayat Ayat Cinta) yang di gagas oleh ketua DPC PKS Kamal A. Moestamin. Di luar dugaaan kegiatan ini mendapat sambutan yang luar biasa, karena nonton bareng ini di gelar di halaman sekretariat DPC PKS kamal, sehingga banyak warga yang antusias untuk menyaksikan film AAC yang cukup terkenal ini.(humas Bangkalan)

PILKADA JATIM : PKS se-Madura Kerahkan Manusia Brengos Menangkan KARSA

Kerahkan 200 ‘Manusia Brengos’

Sunday, 06 July 2008

Surabaya | Surya - Sekretaris Tim Pemenangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dari PKS, M Sirodj akan mengerahkan fungsionaris DPW PKS Jatim, DPC PKS se-Madura dan 1.000 simpatisan untuk kampanye perdana jagonya di Pamekasan, Minggu (6/7)

Sirodj juga menyiapkan secara khusus 200 ‘manusia brengos’ sebagai ikon KarSa.
Simpatisan sebanyak itu berasal dari kader dan jaringan PKS di empat kabupaten/kota se-Madura (Bangkalan, Sumenep, Pamekasan dan Sampang).

“Ketua DPW PKS Jatim Ja’Far Tri Kuswahyono juga all out memenangkan KarSa. Beliau akan menemani KarSa keliling Pulau Madura,” ujar Sirodj, Sabtu, (5/7). Para simpatisan dan pendukung KarSa itu akan jalan sehat dari Alun-alun Pamekasan. Kegiatan dimulai pukul 05.00-08.00 WIB.

Setelah itu, mereka akan berkampanye dari rumah ke rumah. Sedangkan Soekarwo menuju Pulau Kangean dan Saifullah Yusuf keliling pondok pesantren di Madura.
Sementara, ‘manusia brengos’ akan berdiri di tiap jalan protokol.

Sirodj mengatakan, manusia brengos dibentuk dari tim kreatif PKS. Mereka juga akan mewarnai kabupaten/kota di Jatim ketika KarSa kampanye. “Setiap kabupaten/kota sudah terbentuk 50 manusia brengos yang siap turun,” katanya. k6

PILKADA JATIM : 60000 Tim Brengos PKS Siap Menangkan KARSA

Surabaya-DPW PKS Jawa Timur menggelar rapat koordinasi aksi kampanye pilgub Jatim. Kegiatan ini diikuti DPD PKS se-Jatim. Kegiatan digelar pada Ahad (6/7/2008), di BPAV, Gayung Kebonsari Surabaya. Kegiatan ini dihadiri Ketua Tim Pemenangan Pilgub PKS se-Jatim.

“Masa Kampanye pilgub akan dimaksimalkan oleh seluruh jajaran struktur dan kader PKS. Dalam koordinasi aksi kampanye pilgub akan dibahas bagaimana tim brengos dan direct selling akan bergerak ke masyarakat. Kita mempunyai 60 ribu kader yang siap digerakkan untuk terjun memasarkan Karsa pada masa Kampanye,” ujar Muhammad Siroj, Sekretaris Tim Sukses Pilgub DPW PKS Jatim.

Selain itu, pihaknya telah menyiapkan tim Brengos yang berjumlah 50 orang per daerah untuk hadir di pusat keramaian sembari membagikan brosur 5 alasan memilih cagub-cawagub Soekarwo-Gus Ipul.
Tim brengos akan melakukan aksi simpatik secara simultan dalam menyapa masyarakat. “Dengan aksi simpatik yang santun, kami harapkan masyarakat jadi lebih suka dengan Pakde Karwo yang memiliki brengos dan mendukungnya,” tambahnya.

Yang menarik, pada saat rapat kordinasi digelar, seluruh peserta mempergunakan topeng Pakde Karwo. “Ini bagian yang juga akan kami kenalkan ke masyarakat. Agar Pakde Karwo tampak hadir di setiap kesempatan menyapa rakyat pemilih,” katanya. (bj2)

PILKADA JATIM : Tim Brengos PKS Siap Menangkan KARSA

Surabaya-Mengawali kampanye Pasangan KarSa di Zona E (Surabaya,Sidoarjo dan Pasuruan), PKS Surabaya melakukan aksi simpatik di Bunderan air mancur Jalan Pemuda, Kamis (10/07/2008).
Sekitar 40 tim Brengos (Tim yang dibentuk PKS dalam memenangkan pasangan KarSa) membagikan stiker, leaflet serta 5 alasan PKS mendukung KarSa dan brosur untuk lebih mengenalkan figur KarSa kepada masyarakat.

Yang menarik, 40 tim Brengos tersebut memiliki wajah dan brengos mirip Pakdhe Karwo. Itu karena mereka memakai topeng pakdhe Karwo yang terkenal dengan brengosnya yang khas. Trik ini rupanya cukup jitu untuk menarik perhatian pengendara. Bahkan banyak anak-anak yang minta serta langsung memakai topeng tersebut.

Menurut Humas PKS Surabaya Agis Firdaus, kegiatan ini merupakan bukti kepada masyarakat bahwa PKS serius mendukung pasangan KarSa dalam Pilgub Jatim mendatang.

Lebih lanjut Agis memaparkan lima alasan kenapa PKS mendukung KarSa yaitu Terbukti berpengalaman, Terbukti merakyat, Bersahabat dan ramah, Komitmen APBD untuk untuk rakyat, Komitmen pada Pelayanan publik dan Komitmen peduli rakyat.

“Aksi simpatik ini adalah awal dari keseluruhan kampanye kami untuk Karsa. Kami juga telah mengintruksikan kepada seluruh kader untuk memasang stiker Karsa di rumah dan lingkungannya. Juga agar mereka mensosialisasikan lima komitmen Karsa,” ujar Agis.

PILKADA KOTA MOJOKERTO : Dukung Pasangan HENDRO-SUHARTONO (PG-PKS)

Friday, 11 July 2008

MOJOKERTO (SINDO) – Pemkot Mojokerto bakal mengalami kekosongan kepemimpinan,setelah tiga pucuk pimpinan mundur karena maju dalam Pilwali.


Tiga pucuk pimpinan yang akan ”hengkang”dari gedung Pemkot itu di antaranya,Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Soehartono yang maju sebagai CalonWali (Cawali) Kota Mojokerto, Wakil Wali Kota Hendro Suwono juga maju sebagai cawali,dan Ketua DPRD Kota Mojokerto Noercholis HS sebagai calon wakil wali (cawawali) kota mendampingi Gani.Ketiganya dipastikan akan maju dalam pilwali yang digelar pada 27 Oktober mendatang.

Kepastian angkat kakinya tiga pucuk pimpinan itu menyusul turunnya surat persetujuan pengunduran diri Abdul Gani dan Hendro Suwono yang sudah tiba di meja Dewan. Selain itu, tiga orang ini telah mendaftar sebagai cawali- cawawali. Terhitung sejak Selasa (1/7) lalu,kedua bakalcalon incumbent initaklagi menyandang jabatannya.”Surat persetujuan pengunduran diri keduanya sudah sampai di meja kami, tertanggal 1 Juli 2008,” ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto HM Sochib kemarin.

Akibat kekosongan pimpinan di eksekutif dan legislatif itu, ia mengaku secepatnya akan menggelar rapat paripurna untuk mengangkat pelaksana harian (Plh). Sesuai aturan,sekretaris daerah akan menduduki posisi dua petinggi Pemkot itu. ”Senin (14/7), kami akan menggelar rapat paripurna, sekaligus memberhentikan wali kota dan wakilnya,”ujar politikus PDIP ini. Selanjutnya,pimpinan Dewan akan mengajukan dua jabatan itu kepada Gubernur Jatim.

Menurutnya, dalam jangka waktu maksimal 15 hari, jabatan Plh itu akan diganti dengan wali kota definitif. ”Masa jabatannya hingga April 2009.Siapa penggantinya, tergantung gubernur nanti karena itu bukan wewenang kami,”ucapnya. Sekitar pukul 09.00 WIB pagi kemarin Hendro Suwono mendaftarkan diri sebagai cawali didampingi cawawalinya, Suhartono, anggota DPRD Kota Mojokerto dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kedatangan pasangan Hendro-Suhartono (H2O) ke Kantor KPUD Kota Mojokerto kemarin diiringi sekitar 500 pendukungnya. Keduanya melakukan long march dari Jalan A Yani menuju Kantor KPUD Kota Mojokerto di Jalan Benteng Pancasila. Kedatangan pasangan yang diusung koalisi Partai Golkar (PG) dan PKS ini menyedot perhatian masyarakat, khususnya penggunajalan.

Selain menggelar atraksi barongsai di sepanjang jalan, atraksi reog Ponorogo juga ditampilkan. Terlihat beberapa kader PKS mengenakan topeng bergambar Hendro Suwono. Hendro yakin mampu memenangkan pertarungan Pilwali pada 27 Oktober nanti.Ia juga optimistis jika masih ada partai lain yang akan memberikan dukungan kepadanya. ”Sementara dari perolehan suara PG dan PKS, sudah bisa mengusung pasangan calon.

Namun, kami akan menambah dukungan dari partai lain,” kata Hendro sesaat setelah mengembalikan formulir pendaftaran. Seusaimengembalikanformulir, pasangan H2O menggelar orasi politik di depan Kantor KPUD. Di hadapan ratusan pengawalnya, Hendro memaparkan visi-misinya untuk membangun Kota Mojokerto lima tahun ke depan. ”Saya akan perbaiki beberapa program dalam kepemimpinan periode pertama saya sebagai wakil wali kota.

Komitmen kami,sejumlah program yang telah menjadi fondasi itu akan kami bangun dengan baik,”janji Hendro di hari terakhir pengembalian formulir pendaftaran kemarin. Sehari sebelumnya,Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Soehartono juga unjuk kekuatan saat mengembalikan formulir pendaftaran. Sedikitnya 200 becak mengantarkan Gani dan Noercholis menuju Kantor KPUD.

Sekitar 600 pendukungnya juga turut terlibat dalam momen awal ”peperangan”antarcalon itu. Hingga pukul 18.00 WIB kemarin hanya dua pasangan calon yang sudah mengambil formulir pendaftaran. Kondisi politik di Kota Mojokerto memanas, menyusul koalisi beberapa partai yang masih belum tuntas untuk mengajukan pasangan calon. (tritus julan)

Kamis, 10 Juli 2008

KONSTELASI PILGUB JATIM per AWAL JULI 2008

KarSa-KaJi Saling Mengintai

Thursday, 10 July 2008

SURABAYA(SINDO) – Para pengamat banyak berspekulasi soal siapa calon terkuat pemimpin Jawa Timur mendatang. Namun mereka punya pandangan sendiri, siapa rival paling berbahaya.


Pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) yang selama ini menempati posisi tertinggi di beberapa survei menganggap KaJi sebagai lawan terberat yang patut diwaspadai.Figur Khofifah Indar Parawansa dianggap memiliki karakteristik sebagai satu-satunya calon perempuan. ”Tidak bisa dipungkiri jika mayoritas perempuan akan menjatuhkan pilihan kepada Khofifah.

Kami menilai KaJi sebagai rival terberat dalam pilgub nanti,”ujar juru bicara DPW PKS Jatim yang juga tim pemenangan KarSa Irwan Setiawan. Figur pemimpin perempuan inilah yang selama ini tidak pernah muncul di Jawa Timur sehingga bisa menempati posisi tinggi dalam sejumlah survei. Selain itu, ikatan emosional yang kuat sebagai perempuan juga akan memancing respons pemilih wanita yang jumlahnya cukup banyak di Jawa Timur.

Untungnya, menurut Irwan, KaJi terlambat memublikasikan diri. Ini akan dimanfaatkan KarSa untuk mengejar popularitas KaJi yang perkembangannya cukup cepat dengan melakukan pemetaan lapangan.Dari hasil kajian mereka, mesin politik KarSa diputuskan akan berkonsentrasi di wilayah Mataraman. Selain memiliki perwakilan legislatif yang cukup banyak,jumlah kader PKS di Mataraman mencapai 2/3 kekuatan PKS Jatim atau sekitar 40.000 orang.

Tim pemenangan KaJi menganggap KarSa merupakan rival terberat di Jatim.Faktor utama yang membentuk perseteruan itu tak lain karena massa yang dibidik kedua calon tidak berbeda,yakni Nahdlatul Ulama (NU).Sebagai sesama warga NU, sosok Syaifullah Yusuf dan Khofifah cukuppopulerdanmemilikidaya tarik masing-masing. Penanggung jawab tim pemenangan Kaji,Romahurmuzy, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih cukup kesulitan untuk menyamai posisi Kar- Sa di mata konstituen.

Keunggulan yang dimiliki KarSa adalah bisa diterima di kelompok abangan selain NU.Sementara pasangan KaJi hingga kini masih belum mampu menembus kantong suara tersebut. ”Untuk kalangan Nahdliyin kami cukup diterima banyak kiai.Sementara KarSa lebih mengandalkan dukungan kiai khosyang notabene sangat elitis,”jelas Romahurmuzy. Bila KarSa mengklaim dukungan di Mataraman, pasangan KaJi mengaku sebagai penguasa Tapal Kuda dan Pantura.

Dengan pola pendekatan yang tengah disusun, KaJi berharap bisa menyamai posisi KarSa dalam dua minggu ke depan.Apalagi pertumbuhan suara yang diperoleh saat ini sangat cepat yakni dua kali lipat setiap bulannya. (hari tri wasono/deny bachtiar/ishomuddin)

Selasa, 08 Juli 2008

PILKADA KAB JOMBANG : Mulai Kampanye

Pasangan Calon Mulai Gerilya

Monday, 07 July 2008

JOMBANG(SINDO) – Tiga pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jombang mulai bergerilya di hari kedua kampanye kemarin.


Selain menggelar panggung terbuka, mereka juga bergerilya dari rumah ke rumah untuk mendulang dukungan. Seperti yang dilakukan pasangan Nyono Suharli-Halim Iskandar (Nyono-Halim). Sejak pagi pasangan yang diusung koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar (PG), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu memanfaatkan masa kampanye dengan menggelar road show.

Nyono memilih untuk melakukan road show di sejumlah desa di Kecamatan Diwek, sedangkan Halim Iskandar bergerilya ke rumah warga di Kecamatan Jombang. Perjalanan gerilya pasangan ini berakhir di lapangan Desa Watugaluh,Kecamatan Diwek. Di sini mereka menggelar panggung gembira yang dihadiri sekitar 1.000 massa pendukungnya.

Dua massa konvoi Nyono dan Halim bertemu di lokasi ini untuk mendengarkan orasi politik dari pasangan calon dengan nomor urut satu itu. Di atas panggung, Nyono kembali memberikan janjijanjinya kepada massa pendukungnya. Ia berjanji akan meningkatkan taraf hidup masyarakat jika terpilih menjadi Bupati Jombang periode 2008–2013 nanti. ”Kalau saya jadi bupati, kesejahteraan masyarakat akan kami perhatikan.

Saya tahu betul apa yang menjadi keluhan masyarakat selama ini,”janji Nyono. Halim Iskandar yang juga mantan Ketua DPRD Jombang itu tak mau kalah.Adik kandung Muhaimin Iskandar itu bahkan sempat memanggil salah satu peserta kampanye untuk meraih simpati.Halim menanyakan keluhan masyarakat, terutama para petani. ”Pupuk pasti sulit didapat dan masalah ini kerap kali muncul. Kalau kami terpilih nanti,masalah ini tak akan muncul lagi,” janji Halim.

Dia bahkan sempat menjanjikan akan membangun pabrik gula (PG) baru di Jombang,menyusul rendahnya rendemen tebu diduaPGyangada,sepertiyang dikeluhkan petani. ”Kami akan bangun PG baru karena kami ingin rendemen tebu petani tinggi,”janjinya lagi. Sementara pasangan Suyanto- Widjono Soeparno (ToNo) secara terpisah berkeliling di sejumlah desa di Kecamatan Bareng dan Wonosalam yang menjadi basis Suyanto.

Puncak kampanye pasangan yang diusung PDIP itu di lapangan Desa Tebel, Kecamatan Bareng, dengan menggelar panggung terbuka. Mereka juga mengumbar janji, salah satunya perbaikan menyeluruh terhadap sejumlah program yang dijalankan dalam kurun waktu lima tahun lalu.

”Kami akan teruskan program yang telah kami lakukan. Karena pernah menjabat sebagai bupati, saya tahu apa yang harus dilakukan untuk Jombang yang lebih baik,”ujar Suyanto. Dalam kesempatan itu Widjono juga sempat mempromosikan ketokohan Suyanto saat menjabat sebagai bupati periode 2003-2008 lalu.

Berbekal jabatan Sekretaris Daerah (Sekdakab) yang pernah ia duduki, ia menjamin jika Suyanto layak untuk dipilih kembali menjadi orang nomor satu di Jombang dalam pilkada, Rabu (23/7) nanti.”Saya paling tahu beliau dan saya mau digandeng karena Yanto memiliki komitmen terhadap wong cilik,”ujar Widjono,adik kandung Gubernur Jawa Timur Imam Utomo itu.

Sementara itu, pasangan Soeharto-Mudjib Mustain (Harum) lebih memilih untuk melakukan road show di wilayah utara Jombang,tanpa menggelar panggung terbuka. Sedikitnya lima mobil tim sukses mengiringi perjalanan Harum melintasi sejumlah jalur utama di enam kecamatan, yakni Kecamatan Tembelang, Ploso,Ngusikan,Kabuh, Plandaan,dan Megaluh.

Berbekal pengeras suara, Harum mengajak warga untuk mendukungnya. Kampanye model ini dilakukan Harum hingga berakhir di Kecamatan Jombang Kota. (tritus julan)

Minggu, 29 Juni 2008

KONTELASI PILKADA JATIM PER JUNI 2008

Peringkat kandidat pasangan cagub dan cawagub Jawa Timur (Jatim) terus berubah seiring dengan semakin dekatnya pelaksanaan pilgub.

Hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Pusat Kajian Kebijakan dan Pengembangan Strategis (Puskaptis) pada 5-15 Mei 2008 lalu menyebutkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) menempati peringkat pertama. Pasangan ini berhasil memperoleh suara sebanyak 20,79 persen dari total responden sebesar 1.140 orang. Pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut bahkan "laku keras" di mayoritas daerah pemilihan.

Pasangan ini berjaya di 17 wilayah, yang berarti hampir 50 persen dari total wilayah sampel yang berjumlah 32. Sementara peringkat kedua ditempati pasangan Achmady-Suhartono (Achsan). Dengan persentase yang tidak berbeda jauh dengan pasangan pertama, calon yang dijagokan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendulang suara sebanyak 19,21 persen.

Pasangan ini juga mampu menyedot perhatian warga di 8 wilayah. Jika Karsa dan Achsan cukup berjaya, situasi berbeda justru menimpa kubu Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji). Dalam survei itu, nasib baik belum berpihak kepada kubu tersebut lantaran perolehan suara mereka sangat minim. Dari total responden yang terjaring, hanya sekira 8,68 persen yang menyumbangkan suara untuk pasangan yang diusung koalisi Jatim Bangkit ini.Pamornya di beberapa daerah juga belum menyala.

Pasangan ini hanya unggul di tiga daerah, yakni Kediri (36,67 persen), Probolinggo (26,67 persen), serta Kota Surabaya (20,00 persen). Namun, hal tersebut tampaknya tidak menyurutkan semangat tim Kaji untuk terus meraih simpati warga. Mesin politik terus bergerak, berbagai upaya dilakukan dan hasilnya ternyata memang tidak sia-sia.

Dalam hasil survei Puskaptis terbaru yang diselenggarakan pada 8-18 Juni 2008 lalu, perlahan tapi pasti pasangan Kaji menuai hasil kerja kerasnya selama ini. Kaji sukses menaikkan popularitasnya dengan angka yang cukup signifikan yakni 8,51 persen, dari yang semula 8,68 persen menjadi 17,19 persen. Bukan hanya Kaji yang mampu mendulang suara dengan sukses, prestasi juga dicetak pasangan Karsa yang berhasil menaikkan popularitasnya hingga 27,73 persen.

Meski selisih persentase tidak sebesar yang didapat pasangan Kaji, Karsa tetap menjadi Jawara dalam hasil sementara survei ini. Bagi ketiga calon lainnya, upaya menaikkan pamor ternyata belum berjalan baik. Beberapa hari menjelang pencoblosan, tingkat popularitas mereka justru menurun. Pasangan Achsan yang dulu duduk di peringkat kedua bahkan harus merelakan tempatnya untuk Kaji.

Perolehan suara pasangan ini turun drastis, dari yang semula 19,21 persen kini hanya 6,14 persen. Hal serupa juga menimpa kubu Soenarjo-Ali Maschan (Salam), meski penurunannya relatif tidak terlalu drastis. Pada survei pertama, pasangan ini mendapat suara 17,11 persen, sedangkan pada survei kedua, perolehan suara pasangan yang mengendarai partai Golkar ini turun menjadi 15,96 persen.

Lain halnya dengan pasangan yang diusung PDIP Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR), pada survei sebelumnya memperoleh suara sebanyak 17,37 persen, sedangkan pada survei kedua harus menerima kenyataan pahit. Perolehan suara pasangan ini anjlok hingga 8,42 persen. Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi pencalonannya kepada semua kalangan. Khofifah akan mendekati semua pihak, terutama perempuan dan kelompok menengah ke bawah.

"Pendekatan kepada mereka karena merekalah yang sebenarnya menggerakkan perekonomian Jawa Timur," ujarnya di Sidoarjo. Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini menambahkan, tukang becak, nelayan, petani, dan perempuan merupakan elemen kunci untuk membuat Jawa Timur bangkit. "Paket pembangunan di Jatim harus menyentuh semua elemen. Untuk itu, saya mendatangi semua elemen. Pencalonan diri sebagai gubernur ini sebagai proses perubahan untuk Jawa Timur," tuturnya.

Langkah populis tersebut juga dilakukan Cawagub Saifullah Yusuf. Dini hari kemarin misalnya, Ketua GP Ansor nonaktif tersebut rela berkeliling Surabaya menyapa pendukungnya. Dalam kesempatan itu Gus Ipul sempat menyapa paguyuban pengayuh becak, paguyuban rukun agawe sentoso, dan menyapa pengunjung Lapangan Bungkul.

Gus Ipul mengatakan, dirinya ingin adanya kebersamaan dengan berbagai kelompok masyarakat, mulai tukang becak, sopir taksi, tokoh masyarakat, dan para kiai. "Ini hanya bertujuan menyambung hati dengan mereka," ungkapnya.

Ketua Pokja Pilgub DPW PKB Jatim Aminurrahman tetap optimistis dengan peluang Achsan. Pasalnya, sosialisasi untuk pasangan ini telah dilakukan secara rutin. Tak tanggung-tanggung, Ketua Dewan Syura PKB KH Abdurrahman Wahid juga ikut turun gunung. "Seperti pekan lalu, Gus Dur mengunjungi Probolinggo dan Sampang untuk sosialisasi Achsan. Kegiatan ini akan terus kami lakukan sampai selesai masa kampanye," ujarnya.

Sementara Ketua Tim Pemenangan Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR) Ali Muji mengungkapkan, sosialisasi juga terus dilakukan oleh kader-kader di tingkatan bawah. Dengan memanfaatkan kader-kader yang telah menduduki jabatan, baik di eksekutif maupun di legislatif. "Di Jawa Timur ini kami memiliki 22 kepala daerah dari 38 kota/kabupaten," ujarnya. (sindo//mbs

Jumat, 27 Juni 2008

Aleg PKS : Kaji Ulang Semua Aset Pemkot

Eks Gedung Siola Disewakan Lagi
Friday, 27 June 2008

SURABAYA (SINDO) – Bangunan bekas pertokoan Siola di Jalan Tunjungan kembali disewakan. Langkah ini diambil setelah masa kontrak Pemkot Surabaya dengan penyewa lama habis.

Menurut Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kota Surabaya M Fadil, Pemkot tidak ingin aset lahan dan bangunan tersebut rusak. Apalagi konstruksi Siola merupakan benda cagar budaya.Selain itu,cara ini juga tepat untuk mengambil keuntungan bagi kas daerah. Fadil mengatakan, saat ini sudah ada dua investor yang mengajukan permohonan.

Namun, Pemkot masih menegosiasikan besaran harga sewa. Pemkot masih berpatokan pada harga sewa sebelumnya, yaitu Rp648 juta per tahun.Namun, ini juga masih akan disesuaikan dengan nilai jual objek pajak (NJOP) yang berlaku saat ini. “Siapa pun berhak menyewa tempat itu (Siola),termasuk dua investor yang sudah menyatakan kesediaannya,’’ katanya.

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Ahmad Suyanto mengatakan, Pemkot memang berhak memanfaatkan aset bangunan eks Siola tersebut. Hanya, Pemkot perlu menimbang matang supaya tidak merugikan Kota Surabaya. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, lebih bagus jika dilakukan pengelolaan bersama dengan investor, dengan sistem penyertaan modal.

Sebab, dengan sistem tersebut Pemkot tetap tidak kehilangan asetnya. Sebaliknya, justru mendapat keuntungan dari bagi hasil keuntungan (sisa hasil usaha) setiap tahunnya. ”Sekali lagi,Pemkot harus mengkaji kembali rencana ini,’’ ujarnya. (ihya’ ulumuddin)

Minggu, 22 Juni 2008

PKS MALANG : Kemacetan di Malang sudah Parah

Kemacetan Jalan Sudah Parah

Monday, 23 June 2008

MALANG (SINDO) – Kemacetan lalu lintas di Kota Malang sudah melebihi ambang batas.Di sejumlah titik kemacetan tidak terkendali lagi.

Ini berdasarkan hasil penelitian Ludfi Djakfar Ph D, pakar transportasi Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Setidaknya, dari hasil penelitian yang dilakukan, sebanyak tiga persimpangan jalan dan enam jalur jalan utama di Kota Malang tingkat kepadatannya sudah melebihi nilai level of service (LOS) sehingga di jalur tersebut kerap menjadi titik kemacetan.

”Nilai LOS digunakan sebagai parameter pengukuran tingkat kepadatan lalu lintas, maksimalnya mencapai 0,75. Apabila nilai pada suatu titik sudah melebihi angka tersebut, tentu ruas jalan atau persimpangan sudah mengalami kemacetan dan tidak nyaman,”ujar Ludfi kemarin.

Dia menambahkan, dengan kondisi ini,pemkot harus segera mencarikan solusinya. Ludfi mencatat, persimpangan jalan yang lalu lintasnya sudah melebihi ambang batas maksimal,antara lain persimpangan Jalan Ahmad Yani-Raden Intan,Jalan Basuki Rachmad- Oro-oro Dowo, dan Jalan S Parman-Kaliurang.

Sementara untuk ruas jalan, kerawanan terjadi di Jalan WR Supratman,Sasuit Tubun, Ahmad Yani,Sudanco Supriadi, Soekarno-Hatta, dan Jalan MTHaryono.Bahkan,empatdi antaranya sudah masuk pada fase kritis. ”Empat ruas jalan yang sudah masuk kategori kritis antara lain di Jalan Ahmad Yani, Sudanco Supriadi, Soekarno-Hatta,dan MT Haryono. Jalan tersebut masuk kategori kritis karena nilai LOS-nya sudah melebihi angka satu koma,”ujarnya.

Khusus di Jalan Ahmad Yani yang merupakan welcome areaKota Malang dari sisi utara, pemkot sudah mencari solusinya dengan membangun jembatan layang (flyover) senilai Rp63 miliar. Sayangnya, flyover dinilai belum efektif mengatasi kemacetan di kawasan Jalan Ahmad Yani dan persimpangan Jalan Ahmad Yani-Jalan Raden Intan.

Menurut Ludfi, kondisi di persimpangan Jalan Ahmad Yani-Jalan Raden Intan memang mulai membaik. Namun, dia menilai masih semu karena saat ini kemacetan beralih ke titik lain.

”Kondisi ini membuktikan bahwa solusi Pemkot Malang untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di Jalan Ahmad Yani dengan membangun flyover tidak tepat.Tentunya harus ada solusi lain,seperti mereali-sasikan jalur lingkar timur dan barat,”ucapnya. Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Malang Ahmadi menegaskan, sejak awal fraksinya sudah tidak setuju dengan pembangunan flyovertersebut karena tidak berfungsi efektif dan memboroskan anggaran. (yuswantoro)

PILKADA KAB BONDOWOSO : PKS Merapat ke Amien-Haris

PKS Ancang-ancang Merapat ke Amien-Haris

Monday, 23 June 2008

BONDOWOSO (SINDO) – Sebulan menjelang pemilihan kepala daerah Bondowoso, manuver politik partai semakin seru.Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Bondowoso dikabarkan bakal bergabung dengan calon bupati-wakil bupati (cabub- cawabub) yang diusung PKB yakni Amien-Haris.

”Kita memang sudah melakukan komunikasi dengan teman- teman PKB soal pilkada. Tapi dalam waktu dekat soal resminya bergabung akan kami umumkan,”kata Budi HartonoseorangfungsionarisDPD PKS Bondowoso,kemarin. Budi, satu-satunya anggota DPRD Bondowoso dari kader PKS, mengaku memiliki pertimbangan dalam menentukan aliansi dengan PKB.

”Kita tidak saja melihat siapa yang mengusung, tapi juga melihat figur calon,”katanya. Dalam pertarungan pilkada Bondowoso ini, kata Budi, para pemilih masih memiliki kecenderungan buruk.

”Mayoritas pemilih masih condong ke money politik. Tapi yang jelas PKS nantinya tidak akan golput dan tetap menentukan pilihan,”katanya. Sedangkan Ketua Tim SuksesAmien- Haris,Achmad Dhofir membenarkan rencana bergabungnya PKS.

Namun, dia belum bisa memastikan apakah rencana PKS tersebut sudah final.”Kita membuka pintu untuk PKS maupun warga masyarakat. Kita percaya teman- teman PKS memiliki militansi untuk menggalang dukungan,” kata Achmad Dhofir. (p juliatmoko)

Rabu, 11 Juni 2008

PILKADA KAB MADIUN : Calon Dukungan PKS Kampanye

jawapos.

Toba Berharap Dukungan PNS
Kampanye Terakhir Gelar Rapat Umum

MADIUN - Pasangan H. Tomo Budi Harsojo-H. Bagus Rizki Dinarwan (Toba) menyerukan agar kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan guru memberikan dukungan kepada pasangan kandidat bupati dan wakil bupati ini. Dukungan tersebut layak diberikan karena keduanya memiliki latar belakang sebagai birokrasi dan tenaga pendidik.

''Saya adalah saudara panjenengan yang satu hati. Perjuangan saya sebagai pegawai negeri sudah cukup panjang,'' ujar Tomo saat berorasi di depan massa yang menghadiri rapat terbuka di Mejayan, kemarin (11/6).

Tomo juga menepis isu bahwa dirinya berencana memotong gaji perangkat desa jika terpilih menjadi bupati nanti. Menurut dia, isu tersebut sangat menyesatkan dan bertolak belakang dengan keputusan yang diambil saat Tomo masih aktif sebagai Ketua DPRD Kabupaten Madiun. ''Justru saya yang memperjuangkan agar tunjangan untuk perangkat dinaikkan. Karena itu para perangkat jangan termakan isu menyesatkan itu,'' katanya.

Pasangan yang diberangkatkan Partai Golkar tersebut juga mengajak agar kalangan generasi muda memberikan dukungan kepada Bagus. Jika terpilih maka Bagus akan tercatat menjadi wakil bupati termuda di Indonesia. ''Masa depan Kabupaten Madiun adalah milik generasi muda. Jadi pemimpin nanti sangat tepat kalau berasal dari figur muda,'' tegas Tomo.

Psangan Toba juga getol mempromosikan Kota Caruban menjadi salah satu pusat perekonomian di Jatim bagian barat. Selain menjadikan kota tersebut sebagai ibukota kabupaten, pasangan ini juga akan membuka pintu bagi investor utuk menanamkan modal di Madiun. ''Di Caruban akan dibangun pabrik-pabrik yang akan menyerap tenaga kerja,'' tambahnya.

Selain itu, untuk membuka akses ekonomi akan dibangun jalan tembus Madiun-Bojonegoro. Dengan pertimbangan, kabupaten tetangga tersebut memiliki potensi ekonomi yang cukup besar dengan produksi migasnya. Diharapkan pembukaan jalan tembus tersebut akan memacu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Madiun, khususnya Caruban.

Saat kampanye di Lapangan Jiwan, sebanyak 18 partai politik (parpol) peserta Pemilu 2004 memberikan pernyataan dukungan kepada pasangan Toba. Pernyataan dukungan tersebut diwakili oleh Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) H Moch Abbas. Bahkan saat kampanye di Mejayan, dua pengurus parpol yaitu Ketua Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK) dan pengurus Partai Keadilan Sejahtera didaulat berorasi untuk mengajak anggota, kader dan simpatisan memberikan suara kepada pasangan nomor urut satu tersebut. (yup)

PILKADA MAGETAN : Dua Calon Bersaing Ketat

[ Kamis, 12 Juni 2008 ]
Dua Pasangan Bersaing Ketat
Kubu Radja dan SMS Sama-Sama Mengklaim Memenangi Pilkada

MAGETAN - Warga Magetan memilih! Hasilnya, pasangan Radja (H. Miratul Mukmin-H. Djarno) dan SMS (H. Sumantri-Samsi) bersaing ketat menuju kursi bupati dan wakil bupati Magetan periode 2008-2013 mendatang.

Hasil perhitungan cepat yang dilakukan tim sukses, kedua kubu sama-sama mengklaim menang pilkada. Versi tim Radja, memperoleh suara 45 persen atau 109 ribu. Sedang pasangan SMS memperoleh 42 persen atau sekitar 102 ribu dari total suara yang masuk 243 ribu.

Pasangan Radja mengklaim unggul di 10 kecamatan. Yakni, Kecamatan Poncol, Panekan, Parang, Bendo, Sukomoro, Kartoharjo, Barat, Karangrejo, Nguntoronadi dan Sidorejo. ''Hingga saat ini perhitungan masih berjalan, dan kami yakin menang,'' tegas Indra Priangkasa ketua tim pemenangan Radja, kemarin malam (11/6).

Tak mau kalah dengan Radja, pasangan SMS juga mengklaim unggul dengan perolehan suara 162.833. Sedang Radja memperoleh 149.524. Tim pemenangan SMS mengaku unggul di sembilan kecamatan. Yakni, Kecamatan Plaosan, Ngariboyo, Lembeyan, Kawedanan, Maospati, Karas, Magetan, Sukomoro dan Panekan. ''Itu hasil perhitungan tim kami melalui perhitungan manual dari TPS ke kecamatan dan langsung ke DPC,'' ujar Eko Wardoyo, tim pemenangan SMS dari DPP PDIP.

Berbeda dengan Radja dan SMS, tim pemenangan Sari justru mengaku kalah. Dari hasil tim Sari, pasangan nomor urut 3 itu hanya mendapat perolehan suara sekitar lima persen. ''Harus kami akui kalau kami kalah. Tapi bukan itu persoalannya. Yang penting bagaimana tim ini, khususnya partai bekerja maksimal,'' terang H. Marwan, Ketua DPC PKB Magetan.

Masih menurut Marwan, kekalahan Sari tersebut disebabkan minimnya sosialisai kedua kandidat. Alasannya, baik Sadeni maupun Asj'ari merupakan figur baru dalam kancah politik Magetan. Sehingga harus butuh waktu lama untuk mensosialisasikan kepada masyarakat. ''Selain waktu, media sosialisasi juga sangat minim,'' katanya.

Sementara, tim pemenangan Saguh (H. Saleh Muljono-Teguh Martodiryo) mengaku belum melakukan perhitungan. Pihaknya memilih menunggu hasil perhitungan dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). ''Kami belum tahu pastinya, masih menunggu KPUD saja,'' ujar H. Sutikno, ketua tim pemenangan Saguh.

Anggota KPUD Magetan, Muries Subiyantoro, menolak memberikan keterangan soal perhitungan suara. Alasannya, saat ini, hasil suara masih dihitung di tingkat kecamatan. ''Hingga saat ini belum ada data yang masuk, tunggu saja besok (hari ini),'' katanya.

Sadeni Kalah di Kampung Halaman

Dari pantauan koran ini, Miratul Mukminin atau akrab disapa Gus Amik menang telak di kampung halamannya. Di TPS 01 Kelurahan-Kecamatan Takeran, Radja mendapat 295 suara, SMS 57, Sari 1, dan Saguh 8. Di TPS 01 Kedungguwo (TPS Sumantri), pasangan SMS memperoleh SMS 497 suara, Radja 2, Sari 1, serta Saguh 13.

Yang menarik di tempat Sadeni mencoblos yakni di TPS 01 Getas Anyar. Pasangan Sari kalah. Di tempat tersebut, Sari memperoleh 89 suara. Untuk Radja 133, SMS 17, dan Saguh 3. Sementara di TPS tempat Saleh mencoblos (TPS 04 Karangrejo), pasangan Saguh menang telak. Hasilnya, Radja mendapat 12 suara, SMS 20, Sari 0, dan Saguh 254.

Di TPS 01 Takeran, Gus Amik datang ke TPS berboncengan motor bersama istrinya Ny. Titik Miratul Mukminin. Tampak pula putranya M Taufik. Gus Amik kemudian menyalami warga dan minta doa restu. Tak seberapa lama kemudian, ia mencoblos di bilik pertama. Sedangkan, istrinya di bilik kedua.

Kemudian, keduanya bersama-sama memasukan surat suara yang baru saja dicoblos ke dalam kotak pemungutan suara sambil melempar senyum dan melambaikan tangan. ''Hanya saya dan istri dan Taufik (putranya, red) yang menyalurkan hak pilihnya di sini,'' terang Gus Amik.

Sedang di TPS 04 Karangrejo, usai mencoblos, Saleh mengatakan, siapapun yang menang dalam Pilkada Magetan, wajib merealisasi program-program yang dijanjikan selama kampanye. Terutama, program yang mampu menyejahterakan rakyat.

''Karena, Magetan ini milik kita semua. Saya berharap pilkada ini berakhir dengan damai. Yang menang jangan tinggi hati. Yang kalah harus legawa. Magetan harus kondusif. Itu pesan saya,'' kata dia.

Saleh juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras KPUD beserta jajarannya dan aparat penegak hukum di Magetan. Sebab, hingga masa pendaftaran serta kampanye berjalan relatif lancar. (dhy/dip/rif)

PILKADA MAGETAN : Calon Dukungan PKS Menang

Pilkada Magetan : RaDja Klaim Unggul 46% Suara

Magetan beritajatim.com- Melalui Media Centre Pasangan Miratul Mukminin-Djarno (RaDja), sejak pukul 13.15 WIB hingga petang ini, tim pemenangannya mengklaim pasangan tersebut unggul hingga 46 persen atau 87.201 suara dari 191.065 suara yang masuk.

Sedangkan pasangan Sumantri-H Samsi (SMS) mendapat 74.053 atau 40 persen suara. Dan pasangan Sadeni Hendarman-Ashari (SaRi) 5 persen atau SaRi 9.989 suara dan Saleh Muljono-Teguh Martodiryo (SaGuh) Saguh 16.116 atau 9 persen suara.

Perlu diketahui, pada Pilkada Kabupaten Magetan periode 2008-2013 ini, jumlah total pemilih adalah 532.340 pemilih yang tersebar di 11.157 TPS atau 235 desa dari 18 Kecamatan.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, petugas gabungan dari Polres Magetan, Polwil Madiun dan Brimob Jatim masih terlihat berjaga-jaga di kantor KPU dan kantor Panwaslu Magetan. Untungnya, sampai saat ini situasi dilapangan masih dalam keadaan kondusif dan aman. [kun]

Selasa, 10 Juni 2008

PILKADA JATIM : Mbah Idris Legowo PKS Bergabung Dukung KarSa

Senin, 09/06/2008 19:15 WIB
Setelah PKS Bergabung
Mbah Idris: Lebih Baik KarSa Beri Penjelasan ke Ulama
Reporter : Asmaul Chusna

Kediri beritajatim-Munculnya dukungan dari PKS kepada pasangan cagub-cawagub Soekarwo-Saifullah Yusuf (Gus Ipul) membuat ulama terpukul, tak terkecuali pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri.

Pasalnya, sejak awal pimpinan Pondok Lirboyo, terutama para pengasuhnya, mendukung sepenuhnya pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf (KarSa) untuk maju dalam pilgub 2008. Meski mereka tak diajak berbicara saat PKS akan ikut koalisi, namun para pengasuh Pondok Lirboyo mengaku tak menarik dukungan.

"Kami tak apa-apa jika mereka (KarSa) menggandeng PKS. Dengan itu, kami juga tak menarik dukungan," ujar KH Idris Marzuki, pimpinan Pondok Lirboyo, Kota Kediri, Senin (9/6/2008).

Menurutnya, selama ini memang belum pernah bertemu dengan pasangan KarSa, terutama untuk menjelaskan masalah masuknya PKS dalam koalisi politik tersebut. "Belum, mereka belum ke pondok untuk sowan," katanya.

Meski demikian, Mbah Idris mengaku, dia tak merasa marah dengan sikap KarSa terkait dukungan dari PKS. Meski berbeda prinsip, tapi dalam masalah ini, pihaknya menyerahkan keputusan kepada KarSa. "Kabar penolakan itu hanya salah paham saja," tukasnya singkat.

Namun demikian, Mbah Idris mengatakan, untuk PAN sendiri, pihaknya sudah menerima penjelasan, sehingga hal tersebut tak dipermasalahkan. Namun demikian, dia berharap KarSa yang didukung para ulama itu memberi penjelasan setelah PKS bergabung. Tujuannya, untuk menghindari berbagai hal yang tak diinginkan.

Sejumlah pimpinan Pondok Lirboyo selama ini dikenal sebagai pendukung KarSa. Namun dukungan itu sempat mengendur setelah ada kabar yang mengatakan, ulama NU merasa terluka dengan sikap KarSa yang menggandeng PKS. Alasannya, ulama NU tak sejalan dengan prinsip PKS yang mudah menyebut bid'ah atas amalan agama warga muslim lainnya. (bj2)

PILKADA JATIM : Survei Popularitas Calon Dukungan PKS Masih Tertinggi

SURABAYA okezone.com- Para pasangan calon gubernur Jatim pantas risau. Pasalnya sekitar 35-44 persen penduduk Jatim masih belum memutuskan akan mencoblos atau tidak (undecided) pada hari pencoblosan pemilihan gubernur Jatim 23 Juli mendatang.

"Tingginya angka warga yang masih undecided ini harus diwaspadai oleh para calon gubernur. Mereka pantas risau karena posisinya belum aman," tegas Hariyadi dosen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga kepada wartawan, Selasa (10/6/2008).

Menurut Hariyadi dari hasil penelitiannya tersebut popularitas pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf masih mengungguli pasangan calon gubernurnya lainnya karena popularitasnya naik. Sementara itu pasangan Soenarjo dan Ali Maschan Moesa popularitasnya turun.

Namun meski pun popularitasnya turun, pasangan ini masih menempati posisi kedua bersaing ketat dengan pasangan Soekarwo dan Sifullah Yusuf.

Sedangkan popularitas pasangan Sujipto - Ridwan Hisyam masih stagnan berada di peringkat bawah. Yang unik malah terjadi di pasangan Achmady-Soehartono yang diusung PKB. Sebagaimana diketahui, PKB pemenang pemilu di Jatim. Namun, justru popularitas Achmady - Soehartono kecil.

"Popularitas Achmady nyaris habis karena sangat berhimpitan dengan Khofifah," pungkas Hariyadi. (fit)

PILKADA JATIM : Lirboyo Restui Gus Ipul Didukung PKS

KEDIRI sindo- Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Idris Marzuki merestui keputusan Syaifullah Yusuf yang menerima dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk memenangkan pilgub Jatim. Menurutnya tidak ada alasan untuk menolak siapapun yang ingin bergabung memenangkan Ipul.

Ditemui di rumahnya di kompleks Pondok Pesantren Lirboyo Kediri kemarin, ulama yang akrab disapa Mbah Idris ini mengatakan dirinya tidak pernah mempermasalahkan dukungan yang diberikan PKS kepada pasangan Karsa. Ia juga membantah kabar yang mengatakan dirinya marah kepada Ipul karena merasa tidak pernah diajak bicara soal bergabungnya PKS tersebut.

"Siapa bilang saya marah. Hubungan saya dengan Ketua PKS sangat baik, saya kenal beliau. Saya justru senang jika mereka mau membantu memenangkan Ipul," ujarnya.

Ia menegaskan, dalam situasi seperti ini, justru Ipul diminta lebih terbuka kepada siapapun yang ingin memberikan dukungan. Termasuk di antaranya dari PKS yang telah secara terbuka menyampaikan komitmen tersebut. Karena itu ia menganggap langkah Ipul yang meminta dukungan kepada siapapun untuk digandeng adalah sesuatu yang wajar.

Selain itu ia juga menegaskan jika sampai detik ini dirinya masih konsisten untuk mendukung Ipul. Sesuai dengan hasil istikharoh para kiai, sosok yang muncul adalah Ipul. Keputusan itulah yang kemudian dijadikan pegangan oleh Mbah Idris dan kiai sepuh lainnya untuk menjatuhkan pilihan kepada Ipul.

Bahkan untuk menghindari terjadinya benturan antara calon lain terutama yang sama-sama berangkat dari Nahdlatul Ulama (NU), Mbah Idris secara tegas menolak menerima mereka selain Ipul. Hal itu untuk menunjukkan keseriusannya dalam mendukung ketua umum GP Anshor tersebut.

"Saya memang menolak menerima calon lain yang ingin datang ke rumah. Ini untuk menghindari benturan saja," jelasnya.

Menariknya, saat ditanya tentang peluang Khofifah Indar Paranwansa yang diprediksi menjadi kuda hitam dan mengungguli calon lainnya, dengan tegas Mbah Idris menampiknya. Menurutnya survei yang mengatakan Kaji menempati urutan pertama sangat tidak independen. Ia bahkan bersikukuh jika hingga saat ini pasangan Karsa-lah yang menempati urutan pertama.

"Saya bukannya menolak pemimpin perempuan, sebab hal itu masih menjadi perdebatan di kalangan ulama sendiri. Namun apa bisa Khofifah memimpin masyarakat Jatim yang sangat banyak dan bermacam-macam ini?" tanyanya. (Hari Tri Wasono/Sindo/hri)

PILKADA JATIM : Pengamat : PKS Mesin Efektif Pemenangan Soekarwo

SURABAYA Okezone.com- Jelang pemilihan gubernur Jatim, partai-partai ramai-ramai lebih memilih kampanye door to door. Kampanye seperti ini dinilai sangat tepat dan efektif untuk menyentuh para pemilihnya, dibandingkan dengan pengerahan massa.

"Karena ternyata mesin yang dimiliki oleh partai, ternyata tidak memberikan kontribusi tinggi. Tapi bukan berarti tidak itu tidak penting. Karena ternyata mobilisasi oleh mesin partai hanya memberikan kontribusi sekitar 20 persen dari jumlah perolehan suara," ujar dosen Ilmu Politik Fisip Universitas Airlangga, Surabaya, Selasa (10/6/2008).

Menurut Hariyadi, yang terpenting untuk memenangkan pasangan calon gubernur, yakni bagaimana mengemas figur. Mengenalkan figur sebenarnya tidak cukup lewat kampanye dengan menggunakan mesin partai, tapi datang sendiri atau menggunakan personal guarantee.

"Kalau pun ada partai, paling hanya digunakan sebagai kendaraan awal. Kecuali beberapa partai tertentu seperti PKS yang mempunyai kemampuan untuk memobilisasi dukungan," kata Hariyadi.

Hariyadi kemudian mencontohkan pencalonan Soekarwo, yang formalnya diusung oleh Partai Demokrat dan PAN.

"Partai Demokrat tak lebih sebagai papan nama karena tidak melakukan apa-apa. PAN di sana-sini fragmented. Sedangkan yang nonformal PKS, sangat intensif sekali," pungkasnya.(hri)

Minggu, 08 Juni 2008

DPRD Kota Mojokerto : PKS Tolak Suap

Dewan Dituding Terima Suap
Sunday, 08 June 2008

MOJOKERTO(SINDO) – Isu kurang sedap menerpa DPRD Kota Mojokerto.Sejumlah anggota dewan diduga menerima suap sebesar Rp252 juta terkait Proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan tahun lalu.

Isu yang telah beredar di kalangan anggota Dewan Kota Mojokerto itu,upeti tersebut berasal dari pemotongan uang proyek DAK senilai Rp7 juta hingga Rp8 juta per masing-masing kepala sekolah SD/MI penerima. Dari total SD/MI penerima DAK tahun 2007 sebanyak 36 sekolah, sehingga jika dikalkulasikan, anggota Dewan dituding menerima upeti sekitar Rp252 juta dari total proyek Rp8,1 miliar itu.

Paulus Swasono Kukuh, anggota Komisi I DPRD Kota Mojokerto membenarkan adanya isu tersebut. Ia mengaku pertama kali mendengarnya salah satu anggota Dewan dari Komisi I, Cholid Firdaus. Namun, ia mengaku tak mengetahui secara pasti isu tersebut dihembuskan oleh siapa. ”Saya dengar dari Cholid beberapa hari lalu. Katanya, ia menerima aduan dari salah masyarakat terkait upeti ini. Saya sendiri tak tahu siapa yang mengadu itu,” ungkap Paulus.

Ia juga kesal dengan tudingan yang dilontarkan ke seluruh anggota Dewan itu. Pasalnya, si pelapor tersebut menyebut semua anggota Dewan telah menerima upeti ini. ”Kesal juga,wong saya sama sekali nggak menerima upeti yang dimaksud,”tandasnya.

Sementara Cholid Firdaus sendiri membenarkan jika ada laporan dari masyarakat terkait pemotongan dana DAKuntuk anggota Dewan.Ia mengaku, laporan tersebut berasal dari salah satu konstituennya. ”Saya dengar langsung dari mereka,”kata Cholid. Saat didesak siapa pelapor adanya upeti di gedung Dewan itu, politikus PKS ini mengelak untuk menyebut. ”Berdasarkan laporan, semua anggota Dewan yang dituding.

Dan ini perlu diluruskan secepatnya, agar tak menjadi gunjingan yang berkepanjangan,” tegasnya. Sekretaris Komisi III (Pendidikan), Ivan Sahrudi juga mengakui adanya isu tersebut. Kontan saja, isu upeti DAK ini membuat pihaknya merasa paling terpojok. Pasalnya,komisinya-lah yang membidangi pendidikan. ”Kami sama sekali tak menerima uang dari proyek DAK tahun 2007 itu. Dan kami ingin isu ini segera ditindak lanjuti anggota Dewan yang lain,”tegas Ivan. (tritus julan)

PILKADA JATIM : PKS Janji Antar KarSa ke Grahadi

08 Juni 2008, 16:13:56, Laporan Kholied Mawardi

PKS Janji Antar KarSa ke Grahadi

suarasurabaya.net| Partai Keadilan Sejahtera berkomitmen mendukung penuh pasangan Pakde KARWO dan Gus IPUL menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur 2008-2013. Ikrar dukungan dan pemenangan pasangan KarSa disampaikan dalam Milad X PKS di Gelora Pantjasila, Minggu (08/06).

JA’FAR TRIKUSWAHYONO Ketua umum DPW PKS Jawa Timur di hadapan ribuan kader PKS mengatakan, memilih pasangan KarSa dalam Pilgub Jawa Timur karena KarSa mau berkomitmen seperti yang diinginkan PKS.

”KarSa harus bisa menciptakan pemerintahan yang bersih tanpa ada KKN, alokasikan dana APBD untuk kepentingan rakyat kecil, dan selenggarakan pemerintahan yang profesional,” kata JA’FAR.

Untuk mewujudkan ambisi menjadikan KarSa sebagai pemimpin di Jawa Timur, selain menyolidkan dukungan dari PAN dan PD, JA’FAR juga meminta setiap kader minimal mendatangi sepuluh rumah. ”Anggap setiap rumah ada empat pemilih, sehingga seorang kader dapat menarik 40 pendukung mencoblos KarSa. Total kader yang dimiliki PKS seluruh Jawa Timur ada 6000 orang,” ujarnya.

Sekitar 3 ribu simpatisan dan pendukung PKS dari Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik memadati Gelora Pantjasila. Ruangan terasa sesak, bahkan banyak pendukung PKS rela menempati balkon. Penonton dihibur oleh Nasyid Shoutul Harakah, tim paduan suara, dan seni barongsai Mutiara Kenjeran Surabaya. (kho/tin)

MILAD X PKS di Jatim : Hidayat Minta PKS Tetap Jadi Massa Madani

Ketua MPR
Minta PKS Tetap Jadi Massa Madani

suarasurabaya.net| Insiden Monas yang terjadi tepat saat peringatan Hari Pancasila pada Minggu (01/06) lalu, disesalkan HIDAYAT NUR WAHID. Ketua MPR RI ini di depan ribuan pendukung PKS mengatakan, sangat disayangkan insiden Monas yang menimbulkan korban luka.

”Massa PKS anti terhadap kekerasan, tidak main sweaping, dan anti penindasan. Serta tidak berusaha menambah jumlah tuhan dan nabi. Massa PKS adalaha massa madani,” kata HIDAYAT.

Massa PKS, menurut HIDAYAT, menginginkan pemimpin yang berbeda dengan gubernur sebelumya. Makanya PKS mendukung KarSa menjadi gubernur Jatim periode 2008-2013. Diharapkan nantinya ada perubahan dengan menjadikan KarSa sebagai gubernur dan wakil gubernur.

”Massa madani tidak membebek mengikuti arus. Serta pendukung PKS tidak membabi buta dalam menginginkan sesuatu. Perlu diingat massa madani berbeda dengan civil society yang selalu absurd dan tidak jelas,” ungkap HIDAYAT. (kho/tin)

PILKADA JATIM : Ribuan Kader PKS Penuhi Gelora Pancasila

Minggu, 08/06/2008 09:00 WIB
Ribuan Kader PKS Penuhi Gelora Pancasila

Reporter: Ida Akbar

Surabaya beritajatim.com - Sekitar 12 ribu kader dan simpatisan PKS memenuhi gelora Pancasila. Selain memperingati Milad ke 10, juga ikrar pemenangan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa).

Begitu Cagub Soekarwo memasuki gedung, massa langsung berteriak-teriak. "Hidup KarSa, hidup KarSa," kata ribuan kader yang didominasi perempuan itu.

Selain disambut teriakan, kedatangan Soekarwo juga disambut dengan kesenian tradisional Cina Barongsai.

Suasana pun langsung meriha. Apalagi ketika Mc mengatakan seruan-seruan yang mengelu-elukan KarSa.

"Nggak ngoros liane, sing penting pakde," kata Mc, Priyo Aljabar.

Ribuan kader itu berasal berbagai kabupaten/kota di Jatim. Seperti Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

Rencananya, mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid juga hadir. [eda/ted]

PILKADA JATIM : PKS Ikhlas Dukung KarSa

SURABAYA - SURYA-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikhlas mendukung pasangan Soekarwo - Saifullah Yusuf dalam Pilgub Jatim, kendati mereka tidak tampil sebagai partai pengusung. Sebagai bukti kesungguhan itu, ribuan anggota PKS, mengumandangkan ikrar pemenangan KarSa di Gelora Pantjasila, Minggu (8/6). Hadir dalam acara itu mantan presiden PKS yang juga Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dan istri dr Diana Abbas Thalib Wahid, serta cagub Soekarwo. “Bagi kami tidak penting apakah menjadi pengusung atau pendukung.

Yang terpenting adalah melahirkan pemimpin Jatim yang berkualitas, yang mampu membawa Jatim lebih makmur dan sejahtera dari sebelumnya,” ujar Hidayat Nur Wahid.
Karena itu, PKS akan berlomba dengan partai pengusung maupun nonpengusung untuk membuktikan keseriusannya dalam memenangkan KarSa. “Orientasi kami bukan sekedar kekuasaan. Ini sebagai bentuk pengabdian PKS kepada Jatim,” imbuhnya.

Di sisi lain, cagub Soekarwo merasa bangga dengan dukungan PKS. “Kami memiliki kesamaan pandangan untuk membangun Jatim lebih baik,” katanya.

Koordinator PKS Jatim-Bali, Sigit Soesiantomo menambahkan, PKS akan menyumbangkan 2,3 juta suara bagi pasangan KarSa. Mereka akan menggerakkan 57.300 kadernya untuk memasarkan KarSa dengan sistem door to door. “Tidak ada sanksi bagi kader yang tidak mendukung pasangan ini. Karena saya yakin, kader PKS solid, dan tak ada satupun yang akan mbalelo,” katanya.

Di lain pihak, Hidayat Nur Wahid juga mengatakan, pada Pemilu 2009 nanti, PKS menargetkan meraih 10 kursi DPR RI dari Jatim. Saat ini, kursi DPR RI dari Jatim hanya satu kursi. k6/bet

PILKAD A JATIM : PKS Berharap KarSa Ubah Politik dan Pemerintahan

Minggu, 08/06/2008 10:55 WIB
Milad X PKS
PKS Berharap KarSa Ubah Politik dan Pemerintahan

Reporter: Ida Akbar

Surabaya beritajatim.com - PKS berharap dengan majunya Soekarwo-Syafullah Yusuf dalam Pilgub Jatim nanti ada semacam perubahan baik di pemerintahan maupun perekonomian Jatim.

"Kami memastikan Soekarwo-Syaifullah Yusuf," kata Sigit Soesiantomo Koordinator PKS Jatim-Bali, Minggu (08/06/2008) .

Bersama PAN dan Partai Demokrat, PKS siap memenangkan KarSa apalagi mesin politik saat ini sangat solid.

"Dengan segenap daya dan upaya kami akan memenangkan secara maksimal KarSa karena ada 2,3 juta suara yang dijanjikan PKS untuk mendukung Pakde-Syaifulah," katanya.

Apalagi di beberapa kota PKS memenangkan Pilkada di beberapa tempat di Jawa Timur.

Mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid saat ini sudah datang untuk memberikan tauziah kepada kader-kader PKS.

Meski mantan Presiden PKS Hidayat Nurwahid sudah datang, Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) hingga siang ini belum nongol.[ted]

PILKADA JATIM: Milad X PKS, Ikrar Pemenangan KarSa

Reporter: Ida Akbar

Surabaya - Peringatan Milad ke-10 Partai Keadilan Sosial (PKS) benar-benar dimaksimalkan untuk menyolidkan struktur, kader dan simpatisan DPW PKS Jatim. Tak kurang dari 12 ribu kader dari Surabaya dan Sidoarjo memadati Gelora Pancasila Surabaya.

Sedikitnya 3 ribu massa kader dan simpatisan PKS dari Sidoarjo berkonvoi bersama untuk mengawali Milad ini. Mereka berak-arakan mulai dari jalan Aloha - A. Yani - Diponegoro - Polisi Istimewa sampai di Gelora Pancasila.

Mereka menggunakan bus, truk, mobil pribadi, kendaraan roda dua hingga kereta kelinci. Sementara 9 ribu massa dari Surabaya konvoi bersama dari 5 titik di Surabaya.

Dalam milad kali ini, DPW PKS Jatim ingin mengingatkan dan menunjukkan kepada masyarakat luas terkait kiprah PKS selama 10 tahun selama ini.

“Tidak sekadar muatan politis, momentum peringatan Milad ini juga digunakan untuk ajang pemberdayaan bagi keder dan masyarakat luas,” kata Ketua DPW PKS Jatim, Ja’far Trikuswahyono, di Gelora Pancasila Surabaya, Minggu (8/6/2008).

Acara milad yang dimulai sejak pukul 08.00 tadi, diisi berbagai penampilan seni nasyid, jula-juli, orasi politik, testimoni harapan tokoh masyarakat kepada PKS dan ikrar pemenangan KarSa. Diluar gedung, diadakan serangkaian acara untuk menghibur mereka yang tidak bisa mengikuti acara di dalam gedung. Diantaranya seperti senam PKS Nusantara, bazar dan pameran foto kiprah PKS.[eda/ted]

PILKADA JATIM : Ribuan Kader PKS Back Up KarSa

Ribuan Kader PKS Back Up KarSa
Sunday, 08 June 2008

SURABAYA (SINDO) – Para kandidat dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2008 patut mewaspadai pasangan Soekarwo- Saifullah Yusuf (KarSa).

Kemarin sekitar 8.000 kader PKS yang hadir dalam Milad PKS ke-X berikrar untuk memenangkan KarSa. Kader dan simpatisan PKS yang hadir itu hanya sebagian dari klaim puluhan ribu ”warga” PKS di Jatim. Ikrar pemenangan PKS ini dibacakan Ketua DPP Wilayah Dakwah Jawa Timur dan Bali Sigit Sosiantomo,Ketua DPW PKS Jawa Timur Ja’far Tri Kuswahyono,SekretarisUmum DPW PKS Jawa Timur,Arif Hari Setiawan, Ketua Tim Pemenangan Pemilu DPW PKS Jawa Timur, Yusuf Rohana.

Pembacaan disaksikan sesepuh PKS Hidayat Nur Wahid. Selain merayakan Milad, temu akbar kemarin digunakan untuk menyolidkan struktur dan kader serta simpatisan PKS di Jatim.Dengan begitu, PKS optimistis mampu memenuhi target pemenangan KarSa sebanyak 2,4 juta suara.Untuk memenuhinya, PKS menggunakan sistem direct selling,di mana tiap kader harus mengunjungi 1 rumah yang berisi 10 orang dengan target suara yang didapat dari anggota keluarga tersebut sebanyak 4 suara.

Hidayat Nur Wahid yang juga Ketua MPR RI dalam sambutannya mengatakan, kekuatan PKS di Jatim masih kecil. Karena itu, untuk menjadi besar dibutuhkan perubahan mendasar, salah satu caranya dengan mengusung pasangan gubernur. ”Program partai dan cagub, harus mampu memberdayakan masyarakat Jatim dan tidak membuat mereka hanya sekadar warga yang tidak diperhatikan,” katanya. Soekarwo yang kemarin hadir mengatakan, akan membuat kebijakan yang melibatkan masyarakat secara langsung.

Baginya, rakyat adalah objek kebijakan dan sudah seharusnya ikut merumuskan kebijakan itu sendiri. Pria yang identik dengan kumis tebal ini menganalogikan, dia dan seluruh partai pengusung pendukung dan juga masyarakat yang memilihnya berada dalam satu kapal. ”Kita ini ibaratnya berada dalam satu kapal.Maka harus ada komunikasi untuk bisa sampai pelabuhan. Inilah konsep demokrasi partisipatoris,” ungkapnya. (lukman hakim)

PILKADA JATIM : LIPUTAN MEDIA (2) : Kader PKS Putihkan GOR Pancasila

Minggu, 08/06/2008 09:36 WIB
Kader PKS Putihkan GOR Pancasila
Irawulan - DetikSurabaya

Surabaya - Ribuan kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur pukul 08.00 WIB memenuhi GOR Pancasila, Jalan Indragiri, Surabaya, Minggu (8/6/2008). Kader dan simpatisan ini datang untuk menghadiri Milad.

Momentum Milad ke-10 ini untuk mensolidkan struktur, kader dan simpatisan serta sebagai ajang ikrar bersama pemenangan cagub Jatim pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa). Ikrar pemenangan KarSa ini rencananya akan dibacakan Kawilda Jatim Bali Sigit Sosiantomo.

Ikrar tersebut berisi, "Kami para kader dan simpatisan PKS dengan sepenuh hati berikrar, bertekad untuk memenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2008-2013 dalam rangka mewujudkan Jawa Timur yang bersih Peduli Profesional menuju Masyarakat adil dan Sejahtera".

Rencananya pembacaan ikrar ini akan disaksikan oleh Mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid dan sejumlah tokoh PKS lainnya seperti Ketua Umum DPW PKS Jatim Ja'far Tri Kuswahyono.

Selain orasi politik, Milad ke-10 yang dihadiri kader PKS baik dari Surabaya, Resik dan Sidoarjo juga digelar bazar dan hiburan. (wln/bdh)

PILKADA JATIM : PKS Gelar Ikrar Kesetiaan Untuk Pasangan Soekarwo-Saifullah

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ribuan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) se Surabaya, Sidoarjo dan Gresik menggelar ikrar bersama mendukung pasangan calon Gubernur Jawa Timur di Gelora Pancasila Jalan Indragiri Surabaya, siang ini (8/6).

Acara yang juga dikemas untuk memperingati milad (ulang tahun) PKS yang ke-10 ini juga dihadiri oleh Mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid, Calon Gubernur Soekarwo, Ketua DPP PKS Jatim-Bali Sigit Sosiantomo, Ketua DPW PKS Jatim Ja’far Trikuswahyono, serta beberapa pengurus PKS baik ditingkatan DPW maupun DPD-DPD se-Jatim.

Dalam sambutannya, ketua PKS Jatim Ja’far Trikuswahyono, meminta seluruh kader untuk bisa membantu pemenangan pencalonan Soekarwo-Syaifullah Yusuf dalam pilkada 23 Juli mendatang.

“Kita semua harus melakukan kampanye dengan santun dan damai serta mengikuti pola 1-10-4 yang artinya tiap kader harus bisa merekrut 10 keluarga yang didalam keluarga tersebut masing-masing terdiri dari 4 orang, jadi tiap kader harus bisa merekrut 40 pemilih,” kata Ja’far.

Dengan strategi ini, PKS yakin minimal akan menyumbangkan sebanyak 24 juta suara bagi kemenangan Karsa. Karennya, meski PKS bukanlah partai pengusung pasangan ini, namun dukungan PKS diyakini akan bisa mendongkrak suara pencalonan Karsa.

Dukungan PKS sendiri, lanjut Ja’far dilakukan karena adanya kesamaan visi dan misi antara partainya dengan yang dibawa oleh Karsa. Kesamaan visi dan misi tersebut bahkan sudah dituangkan kedalam kontrak politik antara keduanya yang berisi jika nantinya menang Soekarwo diharuskan untuk memimpin Jatim dengan bersih dan berkomitment untuk memberantas KKN.

Selain itu, kontrak tersebut juga mengikat Soekarwo untuk menjalankan pemerintahan yang pro rakyat. Dan terakhir adalah keharusan bagi Karsa untuk bisa menjalankan pemerintahan dengan provesional.

Sementara itu, meski PKS dalam hal ini hanyalah partai pendukung, namun Hidayat Nur Wahid menantang kepada partai Pengusung untuk bisa lebih bekerja keras daripada partai pendukung. “Jangan dilihat pendukung atau pengusung, yang penting yang mengusung harus lebih giat dan memenangkan demi pemerintahan yang bersih dan santun,” kata Hidayat. PKS dalam pencalonan Soekarwo-Syaifullah Yusuf memang hanyalah partai pendukung, karena pasangan ini sebenarnya diusung oleh Partai Demokrat, PAN serta PDI.

Soekarwo sendiri menjamin jika nantinya memimpin dirinya akan bersih dari KKN serta sepenuhnya mendorong pemberantasan KKN. “Slogan kami juga jelas, APBD untuk rakyat, sehingga dengan cara-cara yang profesional kami pasti menjalankan amanah ini,” kata Soekarwo.

Peringatan Milad serta ikrar kesetiaan kader PKS ini kemudian diakhiri dengan pembacaan bersama ikrar yang dipimpin oleh Ketua DPP PKS Jatim-Bali Sigit Sosiantomo. dan disaksikan langsung oleh Hidayat Nur Wahi, Sigit membacakan ikrar bersama yang berbunyi. “Kami para kader dan simpatisan PKS dengan sepenuh hati berikrar, bertekad untuk memenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2008-2013 dalam rangka mewujudkan Jawa Timur yang bersih Peduli Profesional menuju Masyarakat adil dan Sejahtera”.

Usai ikrar, ribuan massa kader dan simpatisan PKS kemudian langsung meninggalkan lokasi acara untuk kembali ke rumah mereka masing-masing. Rohman Taufiq

Sabtu, 07 Juni 2008

PILKADA JATIM : 12000 Kader PKS Konvoi Kemenangan KarSa

Dalam rangka memenangkan Pilgub Jawa Timur, PKS Jatim akan mengerahkan 12 ribu kader dan simpatisannya dari Surabaya dan Sidoarjo untuk memutihkan GOR Pancasila Surabaya besok (8/6).

Tri Setyo Purwito, Ketua Panitia kegiatan, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima konfirmasi dari DPD PKS Kota Surabaya dan PKS Sidoarjo bahwa mereka akan melakukan konvoi dari seluruh DPC (Dewan Psengurus Cabang).

“Kami Mengajak seluruh masyarakat untuk mensukseskan Pilgub di Jawa Timur dan mengikrarkan pemenangan KARSA pasangan calon Gubernur yang didukung oleh PKS,” ujar Tri Setyo Purwito.

Selain kader yang jumlahnya 12 ribu, rencananya akan hadir pula Ketua MPR-RI DR. Hidayat Nur Wahid beserta Istri, Calon Gubernur DR. H. Soekarwo, SH., M.Hum, Bupati / Kepala Daerah Dukungan PKS, dan tokoh masyarakat.

Selain itu, juga akan digelar senam PKS Nusantara, pentas seni anak Jalanan, bazaar, serta pameran. Selain itu, Cak Priyo Aljabar akan turut memeriahkan acara Milad ke-X PKS Jawa Timur ini dengan menjadi MC pada acara Milad.

Panitia juga sudah menjadwalkan Ketua DPW PKS Jawa Timur Jafar Tri Kuswahyono, Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, dan Soekarwo untuk menyampaikan orasi dihadapan 12 ribu kader dan simpatisan PKS. (PKS Jawa Timur)

Jumat, 06 Juni 2008

RAPOR MERAH KINERJA WALIKOTA SURABAYA : Bambang DH bisa Diimpeach

Bambang DH Bisa Di-impeachment
Juni 6, 2008

SURABAYA (SINDO) – Kehadiran Wali Kota Bambang DH dalam sidang paripurna Selasa (3/6) malam tidak lantas membuat kalangan DPRD puas.

Sebaliknya, beberapa anggota Dewan tetap menganggap hal itu sebagai bentuk tindakan merugikan. Bahkan mengancam akan mengambil langkah hak interpelasi, hak angket hingga impeachment. Penilaian tersebut muncul karena Bambang DH belum memberikan penjelasan secara detail tentang alasan kepergiannya ke Manado.Begitu juga saat yang bersangkutan duduk di tengah-tengah rapat paripurna laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj), Selasa (3/6) malam lalu. Anggota Fraksi Demokrat Keadilan (FDK) Akhmad Suyanto mengatakan, secara moral wali kota telah melecehkan anggota DPRD dengan tindakan tersebut. Hal itu sama halnya dengan pelecehan terhadap rakyat sebagai kelompok yang memilihnya.

‘’Kehadiran wali kota dalam paripurna kemarin lusa kami anggap belum selesai. Kecuali, dia memberikan penjelasan kepada publik atas masalah itu. Kenapa acara sepenting itu sampai ditinggal,’’ ujar Suyanto kepada SINDO kemarin. Desakan tersebut terpaksa diberikan, mengingat banyak kejanggalan yang muncul.

Untuk disposisi pelimpahan kepada wakil wali kota misalnya, ternyata baru dibuat pada 3 Juni (tepat pada acara paripurna LKPj digelar). Itu sebabnya, Yanto berharap wali kota tidak berdiam diri atas masalah itu. Sebab, bukan tidak mungkin DPRD akan menggunakan haknya sebagai penegas tindakan indisipliner wali kota tersebut.

Baik dalam bentuk hak interpelasi, hak angket, maupun impeachment . ”Sekali lagi, DPRD memang tidak bisa memberikan sanksi seperti menolak atau menerima LKPj itu. Namun, DPRD bisa menggunakan hak-hak tersebut,’’ ungkapnya. Wali Kota Surabaya Bambang DH belum bisa dikonfirmasi mengenai masalah tersebut. Namun Wakil Ketua DPRD Budi Harjono mengatakan, yang terpenting bagaimana proses LKPj tersebut berjalan.

Sesuai aturan yang ada, penyampaian pembahasan LKPj adalah 30 hari setelah diserahkan. ”Selasa kemarin adalah hari terakhir penyampaian rekomendasi LKPj. Kalau sampai ditunda hanya karena wali kota tidak hadir, ini justru akan kacau,’’ tandasnya. (ihya’ ulumuddin)

Anggot DPRD PKS, Yulyani Perjuangkan Retribusi yang Memihak Rakyat

Jawapos, Jum'at, 06 Juni 2008

Retribusi Sampah Mal dan Gerai Restoran Rp 50 Ribu Per Bulan

SURABAYA - Berapa besar retribusi sampah yang dibayarkan mal dan gerai restoran cepat saji setiap bulan ke pemkot? Berdasar Perda No. 4/2000, jumlahnya ternyata hanya Rp 50 ribu per bulan. Padahal, mayoritas sampah dari mal-mal adalah sampah anorganik yang relatif sulit terurai.

''Itu sangat tak adil. Bayangkan, sampah dari gerai makanan cepat saji kebanyakan adalah plastik, styrofoam, dan benda-benda yang sulit diurai lainnya,'' kata anggota Komisi B DPRD Surabaya Yulyani.

" Apalagi keuntungan yang didapat dari usahanya pasti sangat banyak,'' imbuh kader PKS tersebut.

Untuk itu, Yulyani mengusulkan agar perda tersebut direvisi. ''Ada sejumlah hal di perda tersebut yang tumpang tindih dan harus segera disesuaikan dengan kondisi sekarang,'' ucapnya. Untuk itu, Yulyani mendesak agar pembahasan perda baru tentang sampah segera dilakukan.

Yulyani memang tidak asal ngomong. Kendati sekilas bagus, perda tersebut justru menimbulkan potensi tumpang tindih mengenai kewenangan pengelola sampah. Perda tersebut menyebut empat belas institusi sekaligus. Antara lain, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Kesehatan Daerah, Dinas PU Daerah, Kantor Perindustrian, dan Kantor Pembangunan Desa. Lalu, Wakil Wali Kota, Camat, Lurah, RW, RT, Bagian Perekonomian, Perusahaan Daerah Pasar Surya, Unit Terminal Angkutan Umum, dan Badan Pelaksana Ketertiban Kota (Bapeltibta). Saat ini, sebagian besar di antara 14 instansi itu telah berubah nama. Ada juga yang dihapus.

Terobosan sebenarnya pernah dilakukan Kepala Bappeko Tri Rismaharini saat masih menjabat kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Ketika itu, Risma mengundang seluruh pengelola mal. Dia meminta pemilik mal menyesuaikan retribusi sekaligus menata pengelolaan sampahnya.

Langkah itu dipuji Yulyani. ''Upaya Bu Risma memang bagus. Tapi, lebih bagus lagi kalau ada payung hukum yang bisa menstandarkan seperti apa pengelolaan awal sampah di mal dan seberapa besar retribusinya,'' ucapnya.

Yulyani bercerita, dalam sebuah hearing, Risma (yang saat itu masih menjabat sebagai kepala DKP) setuju soal pembahasan perda sampah baru. Namun, karena UU pengelolaan sampah belum lahir, diputuskan untuk di-pending dulu sambil menunggu UU tersebut digedok. ''Dan, bulan lalu, UU Nomor 18 tentang Pengelolaan Sampah sudah disahkan. Jadi, tunggu apa lagi,'' ucapnya.

Soal pengelolaan sampah di masyarakat, Yulyani justru menyampaikan apresiasi positif. ''Saya lihat, justru sejumlah RW dan kelurahan mempunyai sistem pengelolaan sampah yang luar biasa. Seharusnya, itu dicontoh oleh mal-mal,'' tandasnya. (ano/oni)

PILKADA JATIM : PKS Siap Kerahkan 12000 Massa Ikrar Menangkan KarSa

jawapos, Jum'at, 06 Juni 2008
PKS Ikrar Menangkan KarSa

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lusa (8/6) merayakan milad-nya yang ke-10. Acara yang diadakan di GOR Pantjasila, Jl Indragiri, Surabaya, itu bakal dijadikan ajang unjuk kekuatan karena akan mengundang sedikitnya 12 ribu kader PKS se-Jawa Timur. Mereka akan berikrar bersama untuk memenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) dalam pilgub 23 Juli mendatang.

"Melalui acara itu, kami juga menyolidkan barisan untuk memenangkan Karsa," kata Yusuf Rohana, ketua tim pemenangan pemilu PKS Jatim.

Dia mengungkapkan, PKS tidak begitu sulit untuk menyolidkan kadernya dalam memenangkan Karsa. Sebab, PKS memiliki jaringan yang kuat melalui sayap-sayapnya.

Sayap tersebut adalah Gema Keadilan, Petani, dan Pemuda Lingkungan. Menurut dia, ketiga sayap itu menggarap wilayah yang berlainan. Gema Keadilan mendulang dukungan di wilayah kampus. Sayap Petani bekerja di wilayah masyarakat pertanian, umumnya di pedesaan.

Sayap Pemuda Lingkungan menggarap wilayah pemuda yang tidak tercakup di kedua wilayah tersebut. Selain itu, PKS telah menyiapkan barisan perempuan yang bernama Pos Wanita Keadilan (PWK) yang siap mendulang suara. (eko)

PILKADA JATIM : PKS Optimis Menangkan KarSa

SURABAYA - Partai Kedilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur optimis dapat menyumbangkan suara minimal sebesar 2,4 juta suara untuk mengantarkan pasangan Soekarwo dan Saifullah Yusuf sebagai gubernur dan wakil gubernur Jatim pada pemilihan gubernur 23 Juli mendatang.

Suara ini berasal dari kader dan simpatisan PKS di Jatim. PKS Jatim yakin dapat menyumbangkan suara sebanyak itu, karena saat ini saja jumlah kader PKS di Jatim sudah mencapai 57.300

"Kami berdasarkan pengalaman pilkada di beberapa daerah di Jatim yang di dalamnya PKS ikut terlibat seperti Pasuruan, Trenggalek, Sidoarjo, Gresik, Ngawi, Mojokerto, Gresik, Pacitan, Probolinggo Pamekasan dan Kota Malang selalu menang," kata Irwan Setyawan, juru bicara PKS Jatim saat dihubungi okezone, Jumat (6/6/2008).

Dalam pilgub ini PKS berharap daerah-daerah yang menjadi kantong suaranya, terutama di daerah mataraman seperti Ngawi, Magetan, Nganjuk Madiun dan lainnya, dapat memberikan suara yang cukup signifikan untuk pemenangan Soekarwo-Saifullah Yusuf.(hri)

PILKADA JATIM : PKS Bagi Sembako Plus Kampanyekan KARSA

SURABAYA - okezone.com Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur bagi-bagikan sembako di kawasan Kelurahan Putat Jaya Surabaya. Ada sekitar 50 bungkus sembako yang dibagikan kepada warga hari ini.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Milad PKS ke X yang puncak kegiatannya akan dilakukan di Gelora Pancasila Surabaya pada Minggu (8/6/2008) mendatang yang rencananya akan dihadiri sekitar 12 ribu kader dan simpatisan PKS Jatim.

"Pembagian sembako ini merupakan bagian dari kegiatan milad (hari lahir) ke X PKS yang bertema tanggap pangan," kata Irwan Setyawan juru bicara PKS Jatim.

Dalam pembagian, terdapat beberapa pengurus teras DPC PKS Surabaya yang langsung turun ke lapangan door to door membagikan sembako kepada warga.

Selain membagikan sembako secara door to door kader PKS juga mengajak berdialog untuk menjaring aspirasi masyarakat.

"Tapi jika ada yang menanyakan sikap PKS terhadap calon gubernur ya akan kita terangkan," ujar Irwan.

Sembako yang dibagikan PKS hari ini merupakan sumbangan dari para kader PKS di Jatim. Para kader PKS diminta untuk menyumbangkan minimal 1kg beras dan mi instan yang kemudian dikumpulkan oleh DPW. Hingga saat ini beras yang sudah terkumpul sudah mencapai 30 ton.

"Dari bantuan yang sudah terkumpul tersebut akan kami distribusikan, karena kegiatan bagi-bagi sembako ini bukan hanya di Surabaya sekali saja, tapi juga dilakukan di daerah lain dan terus bergulir," pungkas Irwan. (fit)

Kamis, 05 Juni 2008

PILKADA JATIM : PKS JATIM Panaskan Mesin Politik

Kamis, 05/06/2008 17:14 WIB
PKS Solidkan Mesin Politik di Milad X
beritajatim.com
Reporter : Ida Akbar

Surabaya - Mesin politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kembali disolidkan. Kali ini, pemanasan mesin politik itu melalui ajang milad ke X PKS.

Ketua Tim Pemenangan Pemilu Korwil Jatim, Yusuf Rohana mengatakan selain memperingati hari lahir PKS, juga untuk mengajak seluruh masyarakat Jatim untuk bangkit dari segala keterpurukan dan meyakinkan mereka akan munculnya kegemilangan di Jatim.

"Apalagi sebentar lagi ada pilgub, saya ajak masyarakat untuk sukseskan pilgub dan mengikrarkan pemenangan KarSa pasangan calon yang didukung PKS," katanya kepada wartawan di RM Biyung, jalan Gubeng Surabaya, Kamis (5/6/2008).

Rencananya, dalam milad yang akan digelar pada Minggu 8 Juni mendatang di GOR Pancasila Surabaya ini, akan mengerahkan 12 ribu kader dan simpatisannya dari Surabaya dan Sidoarjo.

Milad juga akan dihadiri ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid beserta istri, cagub Soekarwo dan bupati/walikota yang didukung PKS, serta beberapa tokoh masyarakat.

"Sekalian menunjukkan kekuatan PKS di Jatim," tuturnya.

Yusuf mengatakan untuk pemenangan pasangan KaRsa pihaknya sudah mengerahkan 57.300 kader yang aktif di seluruh Jawa Timur. Dan masing-masing kader harus bisa mengumpulkan 10 rumah tangga. Dari satu kepala keluarga diharapkan bisa mengumpulkan 4 suara.

Kader dan simpatisan ini tambah Yusuf sudah mulai bergerak dari desa hingga ke kota. Beberapa kota yang menjadi target mereka adalah kawasan Mataraman dan kawasan Malang Kota dan Surabaya tentunya.

"Target kita bisa menyumbangkan 2,3 juta suara untuk KarSa," paparnya.[eda/kun]

PILKADA JATIM : Peta Persaingan Calon

Salam : KarSa Pesaing Berat, Semua Tim Bidik grassroot
Wednesday, 04 June 2008
SURABAYA - SURYA-Pasangan cagub -cawagub Soenarjo - KH Ali Maschan Moesa (Salam) menganggap pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (KarSa) sebagai pesaing terkuat dalam pertarungan Pilgub Jatim mendatang. Karenanya, Tim Pemenangan Salam tak akan diam menghadapi gencarnya sosialisasi yang dilakukan Tim KarSa.
Selain lebih meningkatkan kinerja mesin politik Partai Golkar dan NU, pasangan Salam juga mengaktifkan relawan-relawan di daerah-daerah. “Hasil survei menunjukkan demikian, KarSa adalah pesaing utama kami,” ujar Ali Maschan Moesa, dalam Rapat Koordinasi Pemenangan Salam di kantor DPD Partai Golkar, Jl A Yani Surabaya, Selasa (3/6).

Menurut Ali, untuk mewaspadai gerakan KarSa ini, pihaknya lebih meningkatkan frekuensi komunikasi dengan masyarakat. “Kami sekarang fokus menggarap kalangan bawah. Kalau saya dengan berkeliling terus untuk pengajian. Pak Narjo dengan wayangan,” katanya.

Pemantapan untuk menggarap pemilih kalangan bawah ini dilakukan, karena Tim Pemenangan Salam sudah menggarap kalangan menengah jauh-jauh hari. “Kami masih punya waktu 49 hari, karena itu harus ada pengembangan dan kerja keras semua elemen,” ujarnya.

Dalam kesempatan sama, cagub Soenarjo menampik bila popularitasnya mulai menurun, meski dari beberapa hasil survei posisinya masih di atas. “Saya nggak yakin itu, tapi memang tak boleh sembrono. Saya tetap optimistis. Itu sebagai pemicu bagi saya dan Pak Ali untuk lebih meningkatkan kinerja,” elaknya.

Pasangan KarSa sendiri juga mengakui, pasangan Salam bukan lawan yang ringan. Demikian pula dengan empat pasangan lainnya, Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR), Khofifah-Mudjiono (KaJi), dan Achmady-Suhartono (Achsan). “Kami memandang semua pasangan lawan sama-sama kuat.

Karena itu, kami tidak akan gegabah dan terus memantau pergerakan mereka,” ujar Gus Ipul, saat berkunjung ke RedaksI Surya dengan pasangannya, Soekarwo.

Senada dengan Salam, Tim Pemenangan PKS juga berniat menggarap pemilih bawah untuk mendongkrak perolehan suara pasangan KarSa. Korwil Jatim dan Bali DPP PKS, Sigit Sosiantomo mengatakan, untuk menyukseskan target itu, pihaknya bakal mempertemukan KarSa dengan para kader PKS. Rencana ini akan dibarengkan dengan Milad PKS yang digelar 8 Juni 2008 di Gelora Pantjasila Surabaya.

“Milad PKS yang sekalian mengundang pasangan KarSa, untuk lebih menyosialisasikan di kalangan kader, agar kader bisa segera running memasarkan KarSa,” ujarnya.

Demikian juga kubu Sutjipto-Ridwan (SR). Mereka mengaku terus sosialisasi. Mereka tidak percaya dengan hasil survei yang menyatakan dukungan untuk pasangan SR menurun.

“Kami tidak percaya hasil survei. Tim kami bekerja semaksimal mungkin untuk turun ke masyarakat langsung. Di Jabar dan Pasuruan, pemimpin yang terpilih awalnya malah tak diunggulkan,” ujar Saleh Ismail Mukadar, Ketua Tim Pemenangan SR. bet/k6

ARSIP NASKAH