BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Jumat, 24 April 2009

PKS DAPIL VIII RAIH 1 KURSI DPRD JATIM

SURABAYA - Sistem baru dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2009 tampaknya berimbas pada munculnya nama baru di DPRD Jatim. Itu terjadi pada hasil rekapitulasi dapil 8 yang meliputi wilayah Jombang, Nganjuk, Madiun, dan Mojokerto. Dari sebelas kursi di dapil tersebut, mayoritas pengisi kursi di DPRD Jatim merupakah wajah baru.

Perhitungan di dapil 8 KPUD Jatim selesai pertama kali. Partai Demokrat menjadi pemenang dengan 387.589 suara. Posisi kedua ditempati PDIP dengan 328.856 suara. Posisi ketiga dan keempat ditempati PKB (210.790 suara) dan Partai Golkar (196.391 suara).

Keempat partai itu otomatis berhasil meloloskan calonnya ke gedung dewan. Sebab, angka perolehan di dapil 8 melebihi BPP (bilangan pembagi pemilih), yakni 173.105.

Di dapil 8, ada 1.904.153 suara sah yang masuk ke KPUD Jatim. Suara tidak sah mencapai 551.588 suara. BPP diperoleh dari hasil pembagian antara suara sah dan jatah sebelas kursi di dapil 8. ''Dapil 8 memang sudah selesai menghitung. Namun, kami tidak sampai menganalisa siapa yang lolos untuk kursi DPRD Jatim,'' kata anggota KPUD Jatim, Nadjib Hamid.

Melihat data tabulasi, tergambar dengan jelas siapa yang bakal duduk di DPRD Jatim dari dapil tersebut. Misalnya, Partai Demokrat dipastikan mengirim dua wakil ke DPRD Jatim. Yakni, Parata Situmpol dan Suhartin. Sebab, total angka keduanya berada di peringkat pertama dan kedua.

PDIP juga hampir dipastikan mendapat dua kursi di DPRD Jatim. Dua kursi itu bakal ditempati Bambang Harianto dan M. Sochib. PKB yang melewati BPP mendapat jatah kursi lebih sedikit. Partai bernomor 13 tersebut dipastikan memperoleh satu kursi yang akan diisi Abdul Halim Iskandar. Kakak kandung Ketua Umum DPP PKB Muahimin Iskandar itu berada di peringat pertama di partainya. Jatah satu kursi milik Golkar kemungkinan besar akan ditempati M. Muhtar.

Lalu, siapa nama lain yang lolos ke gedung dewan? Berdasar hasil perolehan suara di KPUD Jatim, nama anggota DPRD Jatim lainnya akan diisi partai yang perolehan suaranya mendekati BPP. Yakni, PAN, PKS, Gerindra, PPP, dan Hanura.

PAN, misalnya. Partai berlambang matahari itu memperoleh 101.867 suara. Peringkat pertama di partai tersebut kemungkinan melenggang ke gedung dewan. Posisi pertama di PAN ditempati Ana Lutfhie yang merupakan adik kandung Anas Urbaningrum.

PKS berhasil mengoleksi 98.653 suara. Di dapil 8, PKS bertengger di posisi enam di bawah PAN. Peringkat pertama PKS ditempati caleg bernama Yusuf Rohana. Dia merupakan ketua pemenangan pemilu PKS untuk wilayah Jatim.

Gerindra juga mengirimkan satu wakil ke DPRD Jatim. Partai bernomor urut 5 tersebut mendapat 90.262 suara. Caleg Gerindra yang berada di posisi pertama adalah Erwin Budiono.

Dua kursi lain hampir bisa dipastikan akan diisi wakil PPP dan Hanura. PPP yang mendapat 76.281 suara akan diwakili Munjidah Wahab. Hanura yang memperoleh 68.481 suara akan mengirimkan Kuswanto ke DPRD Jatim. (fid/zen)

jawapos, 25 April 2009

PKS KOTA PASURUAN RAIH 2 KURSI DPRD KOTA PASURUAN

PASURUAN, KOMPAS.com - Dari 31 parpol peserta pemilu legislatif di Kota Pasuruan, hanya delapan partai politik yang berhasil mendudukkan wakil mereka masuk gedung DPRD Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Ketua KPU Kota Pasuruan A. Hamid menyebutkan, kedelapan partai tersebut masing-masing PKB, PDIP, Golkar, Demokrat, PPP, Hanura, PKS, dan PAN.

Sebelumnya DPRD Kota Pasuruan terdiri atas 7 partai, masing-masing PKB, PDIP, Golkar, Demokrat, PPP, PAN, dan Pelopor.

Dia menyebutkan, meski PKB tetap unggul di Kota Pasuruan, perolehan suaranya dalam pemilu 2009 ini turun dibanding tahun 2004 lalu. PKB yang semula mendapat 10 kursi kini hanya mendapat 7 kursi. Namun perolehan suara PDIP meningkat. Jika pada pemilu tahun 2004 mendapat 3 kursi, kini menigkat menjadi 4 kursi. Sedangkan Golkar, Demokrat, dan PPP tetap bertahan dengan perolehan masing-masing 3 kursi.

Perolehan PAN turun, dari 2 kursi kini hanya tinggal 1 kursi. Begitu juga Partai Pelopor, yang pada 2004 lalu mampu mendapatkan 1 kursi, kini tidak mendapatkan lagi.

Partai baru yang berhasil mendapatkan kursi di DPRD Kota Pasuruan adalah Hanura, dan PKS yang masing-masing mendapatkan 2 kursi. Sehingga format anggota DPRD Kota Pasuruan hasil pemilu 2009 ini bakal berbeda dengan pemilu tahun 2004 lalu.

Dia mengatakan, para calon anggota DPRD Kota Pasuruan hasil pemilu 2009 ini dari PKB 7 orang masing-masing, Hasani, Andi Gita Kadafi, Ismail, Nawawi, Junaidi, M. Yasin, dan Amin Mahmud.

PDI-P 4 orang masing-masing, A. Malik, Kuzaimi, Joko Samudro Setijo, dan Pranoto. Golkar 3 orang masing-masing, Imam Sahlawi, M. Arifin, dan Bambang Sugeng Hariyanto.

Demokrat 3 orang masing-masing, Rina Kristanti, Budi Santoso, dan M. Sholeh. PPP 3 orang masing-masing, Zainul Arief, Sugeng Sutrisno, dan Ubaidillah. PAN hanya seorang, yakni Helmi. Sedangkan partai baru, yakni Hanura 2 orang masing-masing, Lukman Hakim, dan Farid Misbah. PKS 2 orang masing-masing, Safiudin, dan Ismu Hadiyanto.

Kompas, Sabtu, 18 April 2009 | 14:07 WIB

Kamis, 23 April 2009

PKS BONDOWOSO REBUT 5 KURSI DPRD BONDOWOSO

PKNU Terbanyak Raih Kursi
PKS dan Demokrat Meningkat, PKB Turun Drastis

BONDOWOSO - Tahapan penghitungan perolehan suara DPR RI, DPRD Jatim, dan DPRD Bondowoso hasil Pileg 2009 oleh 23 PPK dilakukan mulai Sabtu (11/4) lalu hingga 15 April mendatang. Namun, sejak kemarin sudah berhembus kabar parpol-parpol yang bakal meraih kursi di DPRD Kabupaten Bondowoso untuk masa bhakti 2009-2014.

Kabar tersebut juga menyebutkan, tidak hanya parpol lama yang tetap mendapatkan kursi. Namun, ada juga parpol baru menempatkan calegnya di kursi DPRD Bondowoso. Bahkan, sejumlah parpol lama, ada yang jumlah kursinya menurun dan ada pula yang jumlahnya meningkat. Selain itu, ada parpol baru yang meraih kursi banyak dan mendapatkan kursi sedikit

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) misalnya, berdasarkan hasil penghitungan cepat sementara tim PKS Bondowoso, tim PKNU Bondowoso, dan pengumpulan data berbagai sumber yangh diolah Erje menyebutkan, PKS dalam Pileg 2009 meraih peningkatan kursi cukup menakjubkan.

Jika pada Pemilu 2004 meraih 1 kursi, maka pada Pileg 2009 meningkat menjadi 5 kursi. "Lima kursi ini sesuai target PKS dan kami raih di setiap dapil dari lima dapil di Bondowoso. Ini hitungan real PKS dan kami yakin tidak akan berbeda dengan hitungan manual KPU nanti," kata H. Haris Humaidi Ketua DPD PKS Bondowoso kemarin.

Raihan kursi DPRD Bondowoso dalam Pileg 2009 yang sangat luar biasa ditunjukkan PKNU (Partai Kebangkitan Nasional Ulama). Parpol baru peserta Pileg 2009 yang mengandalkan para caleg eksodus dari PKB, meraih 12 kursi. Jumlah kursi ini didapat dari Dapil I (2 kursi), Dapil II (3 kursi) , Dapil III (2 kursi), Dapil IV (2 kursi), dan Dapil V (3 kursi).

Bahkan, jumlah 12 kursi milik PKNU, paling banyak dibandingkan parpol lain yang meraih kursi DPRD Bondowoso. Sebab, berdasarkan penghitungan tim PKS, tim PKNU, dan data berbagai sumber yang diolah Erje, parpol-parpol besar seperti PKB, PDIP, PPP, dan Golkar meraih kursi lebih rendah dibandingkan Pemilu 2004. Mengingat, dalam Pemilu 2004, PKB meraih 23 kursi kini anjlok 6 kursi, Golkar 7 sekarang 4 kursi, PDIP 6 kursi menjadi 5 kursi, dan PPP 6 kursi turun menjadi 5 kursi. "Jadi dari data penghitungan suara itu, PKNU adalah parpol pemenang Pileg 2009," kata H. Ahmad Dhafir Ketua Bappilu PKNU Bondowoso yang pada Pemilu 2004 caleg PKB.

Parpol lama yang kursinya meningkat dalam Pileg 2009 adalah Partai Demokrat. Jika Pemilu 2004 meraih 1 kursi, kini naik menjadi 3 kursi. Sedangkan PKPB tidak mengalami perubahan yakni tetap meraih 1 kursi. Parpol baru yang akan menempatkan 1 kursi di DPRD Bondowoso adalah PAN, Hanura, Barnas, dan PPRN.

Kabar perolehan kursi di DPRD Bondowoso pada Pileg 2009 tersebut, ditanggapi positif oleh H. Supatno Ketua DPC Partai Demokrat Bondowoso. Supatno, mengatakan meskipun kepastian perolehan kursi ditetapkan KPU, namun prediksi Demokrat memperoleh 3 kursi sudah cukup bagus. Sebab, dengan peningkatan jumlah kursi, sudah menunjukkan visi dan misi Demokrat diterima masyarakat Bondowoso. "Jumlah itu memang belum final. Tapi, prediksi mendapat 3 kursi bagi Demokrat Bondowoso sudah bagus," katanya.

Sementara itu, Nimanto Sekretaris DPD Partai Golkar Bondowoso belum bersedia mengomentari kabar perolehan kursi parpol-parpol yang sudah mencuat kuat di masyarakat. Dia mengaku, pihaknya masih menunggu penetapan KPU tentang hasil penghitungan manual suara caleg parpol yang meraih kursi di DPRD Bondowoso. "Untuk jumlah kursi yang diraih Golkar, kami menunggu penghitungan manual dari KPU," ungkapnya. (ido)]

Jawapos, Senin, 13 April 2009

PKS KAB MALANG RAIH 4 KURSI DPRD KAB MALANG

KEPANJEN - Pembagian kursi untuk DPRD Kabupaten Malang sudah bisa dipetakan. PDIP tampaknya tetap akan menjadi penguasa di parlemen. Hingga penghitungan kemarin pagi, PDIP untuk sementara menggenggam 12 kursi.

Disusul PKB dan Demokrat sama-sama mendapatkan sembilan kursi, Partai Golkar meraih delapan kursi serta PKS empat kursi. Sedangkan dua partai baru, yakni Hanura dan Gerindra masing-masing mendapatkan empat kursi dan tiga kursi. Sisa satu kursi diambil oleh PPP.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang Rendra Kresna mengatakan, secara total perolehan suara Golkar memang lebih unggul dari PKB, yakni 137.919 suara. Sedangkan PKB sendiri meraih 130.181 suara. Namun, keunggulan suara Golkar tak menjamin partainya akan mendapatkan kursi lebih banyak dari PKB. "Kekalahan Golkar dalam perebutan kursi dengan PKB karena pemilu saat ini menggunakan sistem dapil (daerah pemilihan)," kata Rendra.

Bisa jadi, urai dia, suara Golkar hanya terfokus pada satu dapil saja. Sedangkan PKB, perolehan suaranya menyebar di seluruh dapil. Bagi partai berlambang pohon beringin tersebut, perolehan suaranya di kabupaten di luar prediksi. Sebenarnya, kata dia, Partai Golkar menargetkan 12 kursi. "Ini di luar prediksi kami," tambahnya.

Berbeda dengan Golkar, Demokrat kelihatannya tak legawa dengan sembilan kursi yang didapatnya. Ketua Bidang Hukum dan HAM DPC Partai Demokrat Kabupaten Malang Susianto menjelaskan, menurut penghitungan partainya, Demokrat seharusnya mendapatkan 14 kursi atau minimal 12 kursi. "Jika melihat suara sementara yang diperoleh, Demokrat minimal mendapatkan 12 suara. Tapi, kami masih akan menunggu hasil penghitungan final KPUD," jelas Susianto.

PKS yang mendapatkan jatah empat kursi tampaknya juga merasa tak puas. Imam Syafie, ketua Tim Pemenangan Pemilu DPD PKS Kabupaten Malang mengatakan, berdasarkan penghitungan partainya, PKS mendapatkan tujuh kursi. "Di setiap dapil kami sepertinya bisa meraih kursi," ucap Imam.

Sikap serupa juga dikeluarkan PDIP. Caleg PDIP Suhadi mengatakan, partainya telah melakukan penghitungan internal. Dari hasil penghitungan tersebut, ungkap pria yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Malang tersebut, raihan suara yang didapat partainya di atas 12 kursi. "Perhitungan kami sudah valid. Hasilnya, PDIP mendapatkan 14 partai," tegas Suhadi. Sedangkan, penghitungan KPUD Kabupaten Malang akan dilakukan di pendapa pada Sabtu (18/4) besok.

Sementara itu, perebutan sisa kursi di Klojen dan Lowokwaru Kota Malang berlangsung dinamis. Golkar akhirnya menjadi pemenang dalam persaingan memeroleh kursi terakhir itu. Di Klojen, suara Golkar akhirnya menggeser PDS dan menempatkan satu calegnya ke gedung DPRD Kota Malang 2009-2014. Sedangkan di Lowokwaru, Golkar bisa memenangkan persaingan dengan Gerindra. Satu kursi pun bisa disabet oleh parpol berlambang pohon beringin itu. Golkar pun mendapat lima kursi dewan untuk masa jabatan lima tahun mendatang.

Dalam berita Radar sehari sebelumnya, prediksi sisa satu kursi di Klojen diperoleh PDS. Namun, perolehan suara Golkar akhirnya terangkat di Kelurahan Sukoharjo dan Kelurahan Samaan. Sehingga perolehan Golkar lebih unggul. Ketua PPK Klojen M. Kusholikhudin menegaskan, berdasarkan rekap PPK, Golkar mendapatkan 2.683 suara dan PDS 2.157 suara. "Akhirnya yang unggul Golkar," kata Udin, sapaan M. Kusholikhudin.

Sekretaris DPD Golkar Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menegaskan, di Klojen sesuai perhitungan awal, Golkar unggul. Kesimpulan itu akhirnya bisa diketahui masyarakat setelah rekapitulasi PPK selesai. Selisih dengan parpol pesaing sekitar 500-an suara.

Sedangkan di Lowokwaru, petugas PPK Lowokwaru juga menegaskan Golkar akhirnya tercatat memeroleh satu kursi dari perhitungan kursi tahap II. Gerindra sebagai pesaing ketat harus mengakui keunggulan suara Golkar. Kemarin, petugas PPK bisa menetapkan setelah ada keputusan KPUD tentang penolakan contreng ulang di TPS 23 Jatimulyo Lowokwaru. "Ya, akhirnya Golkar dapat satu kursi," kata Mujianto, Ketua PPK Lowokwaru.

Soal prediksi caleg berdasarkan rekapitulasi PPK, Hendry mengatakan sah-sah saja. Apalagi penghitungan di Kedungkandang, Sukun, Blimbing, Lowokwaru dan Klojen sudah selesai. "Dari PPK sudah ada gambaran. Namun yang harus diingat, yang final tetap hasil pengesahan KPUD," kata Hendry. (yos)

Jawapos, Jum'at, 17 April 2009

Rabu, 22 April 2009

PKS LUMAJANG RAIH 2 KURSI DPRD LUMAJANG

Lumajang: Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memenangkan pemilihan legislatif di Kabupaten Lumajang. Dari alokasi 50 kursi untuk DPRD Kabupaten Lumajang, partai berlambang banteng moncong putih ini berhasil menguasai 10 kursi atau 20 persen.

KPU Kabupaten Lumajang telah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara Selasa (22/4). Anggota KPU juga telah melakukan rapat pleno pada Selasa malam harinya.

Dari informasi yang dihimpun Tempo di KPU Lumajang, PDIP menempati urutan pertama dengan perolehan 95.857 suara, diikuti PKB yang mendudukkan sembilan wakilnya dengan 75.087 suara.

Peringkat ketiga diduduki Partai Demokrat dengan perolehan 52.314 suara atau enam kursi Dewan. Partai Golkar juga berhasil mendudukkan enam wakilnya dengan perolehan 42.591 suara.

Perolehan suara PAN juga meningkat. Partai berlambang matahari terbit ini memperoleh empat kursi dari sebelumnya hanya dua kursi. PKS yang sebelumnya tidak memiliki wakil di DPRD Lumajang, kini mendudukkan dua wakilnya.

Sementara itu, PPP justru merosot dengan dua kursi dari sebelumnya tiga kursi. Hal yang sama dialami PKPB yang hanya mendudukkan satu wakilnya, padahal sebelumnya berhasil mendudukkan dua wakilnya di DPRD Lumajang.

Tiga partai pendatang baru justru memperoleh suara cukup signifikan. PKNU berhasil mendudukkan lima wakilnya, Partai Gerindra mendapat empat kursi, dan Partai Hanura satu kursi.

Untuk perebutan suara DPRD Provinsi Jawa Timur di Kabupaten Lumajang, PKB berhasil memperoleh suara terbanyak, yakni 53.448 suara, diikuti PDIP dengan 45.839 suara, dan Partai Demokrat dengan 35.052 suara.

Untuk suara DPR Pusat, PKB memperoleh suara terbanyak dengan 57.447 suara, PDIP di urutan kedua dengan 41.433 suara, dan Partai Demokrat di urutan ketiga dengan 38.442 suara.

Hasil rekapitulasi itu dijadwalkan hari ini dibawa ke KPU Provinsi Jawa Timur. Misbahul Munir Anshori, Ketua KPU Kabupaten Lumajang, mengatakan hasil rekapitulasi ini telah ditandatangani oleh seluruh partai politik. "Tidak ada yang menolak," ujarnya.

Tempo Interaktif, Rabu, 22 April 2009 | 14:28 WIB

PKS KOTA SURABAYA REBUT 5 KURSI DPRD KOTA SURABAYA

SURABAYA - Peta perolehan suara sementara untuk DPRD Kota Surabaya tampaknya kian jelas. Bahkan, jatah 50 kursi tahun ini diprediksi hanya diisi delapan partai, yakni Demokrat, PDIP , PAN, PKS, Golkar, PDS, PPP, dan PKB.
Prediksi ini mengacu pada hasil real count yang dilakukan DPD PKS Kota Surabaya dengan menempatkan lima partai tertinggi di masing-masing daerah pilihan (dapil).

Dari 453.392 total pemilih atau 40% pemilih sementara di Surabaya, bisa diketahui kedelapan partai itu memiliki potensi besar untuk mendapatkan jatah kursi di DPRD Surabaya.

Bahkan, bisa diprediksi, dengan total pemilih sementara BPP per dapil, Demokrat yang pada 2004 hanya mengantongi 5 kursi untuk tahun ini bisa meningkat menjadi 15 kursi.

Prediksi ini diasumsikan per dapil mampu merebut 3 kursi legislatif, karena dari hitungan per-dapil-nya demokrat rata-rata mengantongi 29 hingga 35% suara. Dengan demikian, tahun ini Demokrat akan menjadi penguasa di DPRD Kota Surabaya.

Sedangkan PDIP yang sebelumnya menjadi jawara dengan perolehan 13 kursi, di Pemilu 2009 ini diprediksi hanya mampu mengantongi 10 kursi dengan asumsi per dapil mendapat jatah 2 kursi, sesuai perolehan suara yang hanya mencapai 13 hingga 20% per dapil.

Penurunan kursi PDIP ini di luar dugaan sebelumnya, karena Bappilu DPC PDI Perjuangan sebelumnya sudah menargetkan bakal mengantongi setidaknya 15 kursi legislatif.

Penurunan drastis juga dialami PKB. Dengan perolehan suara saat ini, kemungkinan PKB hanya bisa menempatkan lima kadernya di kursi legislatif. Padahal, tahun 2004 lalu suara PKB cukup signifikan di semua dapil hingga akhirnya mampu menempatkan 11 kader terbaiknya.

Apalagi, dari lima dapil yang ada kedudukan PKB di lima besar peraih suara terbanyak, PKB hanya tercatat di tiga dapil saja. Sementara di dapil I dan IV, PKB tidak masuk dalam jajaran lima besar. Padahal, sebelumnya Ketua DPC PKB Surabaya Musyafak Rouf dengan percaya diri akan mampu mengantongi 15 kursi di DPRD Surabaya.

Jika dua partai besar yakni PDIP dan PKB di Surabaya mengalami penyusutan suara. Kondisi tersebut berbeda dengan perolehan suara PKS pada Pemilu 2009 ini. Dari reall count di PKS sendiri, tahun ini diprediksi bakal ada tambahan dua kursi kursi untuk PKS dan PPP.

Jika PKS tahun 2004 lalu hanya mendapat 3 kursi, tahun ini diprediksi bakal mendapat jatah 5 kursi. �Sebenarnya kami menargetkan mendapat 7 kursi. Setelah melihat kenyataan ini, kemungkinan hanya mendapat 5 kursi,� terang Ketua Umum DPD PKS Surabaya, Fatkur Rohman, saat ditemui di kantor PKS Surabaya, Senin (13/4).

Sementara untuk PPP, tahun ini diperkirakan akan mendapat 1 kursi di DPRD Surabaya, pasalnya dari real count dari PKS, suara PPP di Dapil II cukup signifikan. �Kalau PPP mungkin dapat satu. Karena di dapil yang lain tidak menunjukkan perolehan yang baik,� katanya.

Sementara tiga partai yang diprediksi tetap menjadi penghuni DPRD Surabaya, yakni PDS, PAN dan Golkar masih terlihat stagnan. Tidak ada perubahan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni hanya berkutat di 3 sampai 4 kursi di DPRD Surabaya.
Sedang sisa kursi lainnya, akan diperebutkan 29 partai lainnya dengan bergantung limpahan suara dari beberapa partai teratas.(sir)

Duta Masyarakat 14 April 2009

PKS SAMPANG RAIH 1 KURSI DPRD SAMPANG

KONSTELASI DPRD - Dominasi Partai Besar Tergeser

SAMPANG- Sistem pemilihan dengan mengunakan suara terbanyak dalam Pemilu legislatif 2009, mengeser dominasi partai besar pada Pemilu 2004. Sejumlah caleg yang diusuk partai baru telah meraih kursi di DPRD Sampang, yang cukup siginifikan.

Dari hasil rekapitulasi yang diselesiakan KPUD Sampang untuk 14 kecamatan di Balai Pertemuan Umum (BPU) menunjukan perolehan suara partai besar, seperti PKB telah mengalami penurunan drastis. Jika Pemilu lalu, PKB meraih 19 kursi di DPRD, kali ini diperkirakan hanya meraup 11 kursi. Sedangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) semula 17 kursi, merosot menjadi 6 kursi.

Sebaliknya, sejumlah partai sedang dan baru berhasil merebut perolehan suara yang signifikan. Di antaranya Partai Demokrat, PKS, Partai Bulan Bintang (PBB) dan beberapa partai baru, seperti Gerindra, dipastikan raihan kursi di DPRD telah meningkat.. Komposisi tersebut tentu akan berdampak terhadap jalannya roda pemerintahan dan dunia politik di Kab. Sampang.

Ketua DPC Partai Demokrat Sampang, H Haryono Abdul Bari, menegaskan, perubahan politik itu akan membawa konsekuensi sistem pemerintahan di birokrasi dan legislatif. Mengingat begitu beragamnya anggota partai yang menduduki kursi dewan, akan berdampak terhadap semua kebijakan pemerintahan ke depan.

“Kita berharap dengan komposisi anggota dewan yang sudah tidak didominasi oleh partai besar, akan benar-benar menjadi fungsi kontrol bagi eksekutif. Artinya aspirasi masyarakat bisa disalurkan melalui wakilnya yang duduk di legislatif, sehingga proses demokrasi dan jalannya pemerintahan dapat berjalan sesuai dengan jalurnya,” tegas Haryono. rud

Surabayapost, Sabtu, 18 April 2009 | 20:26 WIB

PKS PAMEKASAN RAIH 1 KURSI DPRD PAMEKASAN

Pamekasan (ANTARA News) - Estimasi perolehan kursi Partai Demokrat di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dari hasil perolehan suara pada Pemilu 2009 untuk DPRD Kabupaten diperkirakan naik hingga 200 persen.

Hasil penghitungan sementara internal Partai Demokrat, diperkirakan akan meraih sebanyak enam kursi untuk DPRD kabupaten, dibanding hasil perolehan pada Pemilu 2004 yang hanya dua kursi.

"Saat ini kami hampir merata mendapat suara di semua daerah pemilihan, kecuali Pamekasan kota," kata caleg Partai Demokrat, Khairul Kalam, Minggu siang.

Pada Pemilu 2004, partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono ini hanya memiliki perwakilan di DPRD Kabupaten Pamekasan di dua daerah pemilihan (dapil).

Yakni di dapil 1 yang meliputi Kecamatan Kota Pamekasan dan Kecamatan Tlanakan, serta di dapil 3 yang meliputi Kecamatan Galis, Pademawu dan Kecamatan Larangan.

Menurut Khiarul Kalam, dari 5 dapil yang ada di Pamekasan hanya 1 dapil yang tidak memiliki perwakilan, yakni dapil 4 yang meliputi Kecamatan Kadur, Palengaan dan Kecamatan Pakong.

Sebaliknya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) justeru turun dibanding hasil perolehan suara pada Pemilu 2004.

Estimasi internal parpol ataupun sejumlah tim sukses partai di Pamekasan menyatakan, pada pemilu kali ini, PPP diperkirakan hanya meraih 8 kursi DPRD kabupaten dibanding Pemilu 2004 sebanyak 18 kursi. Sedangkan PKB hanya 6 kursi, atau turun 5 kursi dibanding pemilu 2004.

Demikian juga dengan Partai Patriot. Pada Pemilu 2004 lalu, masih mampu meraih satu kursi di DPRD Kabupaten Pamekasan. Tapi pada pemilu kali ini, diperkirakan tidak akan meraih kursi sama sekali.

"Padahal, kami sudah berupaya maksimal untuk meraih dukungan massa," kata fungsionaris Partai Patriot, Achmad Tatang.

Sebagaimana PD, sejumlah partai lain juga mengalami peningkatan dukungan suara yang cukup signifikan. Seperti Partai Golkar, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)serta Partai Bintang Reformasi (PBR).

Diperkirakan partai pimpinan Jusuf Kalla ini akan mampu meraih dukungan hingga 5 kursi untuk DPRD Kabupaten Pamekasan atau meningkat 2 kursi dibanding Pemilu 2004. Sebab pada Pemilu 2004 lalu, Golkar hanya memiliki wakil 3 kursi di 3 daerah pemilihan, yakni dapil 1, 2 dan dapil 3.

PDIP naik dari 1 kursi menjadi 2 kursi. Demikian juga dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Pada Pemilu 2004 partai pimpinan Tifatul Sembiring ini tidak memiliki perwakilan sama sekali di DPRD Kabupaten Pamekasan. Tapi pada Pemilu 2009 diprediksi meraih 1 kursi di daerah pemilihan (dapil) 1.

Sementara PBR diprediksi akan meraih 4 kursi. Padahal partai pimpinan Bursah Sarnubi ini pada Pemilu 2004 tidak meraih kursi sama sekali.

"Soalnya kami kan mendapat dukungan penuh dari salah satu pondok pesantren besar di Pamekasan yang memiliki basis dukungan massa banyak di wilayah utara Pamekasan," kata caleg PBR di dapil 5 Pamekasan yang meliputi Kecamatan Batumarmar, Pasean dan Kecamatan Waru, Munaji.

Partai pendatang baru yang juga dipredikasi akan meraih kursi banyak di DPRD Kabupaten Pamekasan ialah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Partai yang dimotori Prabowo Subianto ini, diperkirakan akan bisa memiliki perwakilan di DPRD Kabupaten Pamekasan hingga 2 kursi. Sedang PKNU sebanyak 3 kursi.

Tunggu rekapitulasi

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pamekasan, Imadoeddin menyatakan, pihaknya belum bisa memastikan hasil perolehan kursi di DPRD Pamekasan, sebagaimana diperkirakan parpol peserta pemilu tersebut.

Sebab, menurut dia, yang akan menjadi acuan penetapan calon legislator (caleg) menjadi anggota dewan, berdasarkan hasil perhitungan manual KPU. Sementara di Pamekasan, rekapitulasi manual perolehan suara dari masing-masing panitia pemilihan kecamatan (PPK) masih digelar hingga Minggu ini.

"Boleh saja internal partai memperkirakan hasil perolehan suara, kaitannya dengan kursi yang akan diperoleh di DPRD Pamekasan. Tapi itu kan hanya sebagai acuan pembanding," katanya.

KPU, kata dia, tetap menunggu hasil rekapitulasi manual perolehan suara, sesuai ketentuan yang telah ditetapkan KPU pusat.

Sementara alokasi jumlah kursi di DPRD Kabupaten Pamekasan 45 kursi, diperebutkan caleg sebanyak 663 orang dari 31 partai politik peserta pemilu yang ada di wilayah tersebut.(*)

PKS Bangkalan Rebut 1 Kursi DPRD Kab Bangkalan

Partai Baru Jadi "Bintang"
Kursi PKB, PPP, PDIP, Golkar Turun

BANGKALAN-Peta kekuatan politik di Bangkalan pada Pemilu Legislatif (2009) mengalami perubahan. Dari 29 partai politik (parpol) peserta pileg, 15 parpol berhasil merebut 45 kursi di gedung dewan.

Dilihat dari perolehan kursi, PKB memang masih yang terbanyak dengan 10 kursi. Tapi jika dibanding Pileg 2004, pada pileg kali ini PKB berkurang 14 kursi. Sementara yang bikin kejutan adalah PKNU, Partai Hanura, PAN, PNBK, dan Partai RepublikaN.

Berdasarkan hasil rekapitulasi manual tingkat kabupaten yang digelar KPUD Bangkalan yang berakhir Selasa (21/4) dini hari, PKB meloloskan 10 kadernya ke gedung dewan. Partai nomor urut 13 ini mampu unggul di dapil III dengan meraih tiga kursi dan dapil VI dengan dua kursi. Sedangkan di dapil I, II, IV, dan V hanya mampu meraih masing-masing satu kursi.

Perolehan 10 kursi ini tentu jauh menurun dibanding hasil Pemilu 2004 lalu. Saat itu PKB tampil sebagai mayoritas dengan meraih 24 kursi DPRD Bangkalan.

Setelah PKB, PPP dan PKNU menyusul dengan meraih masing-masing lima kursi. Bagi PPP, jumlah kursi saat ini juga menurun dibanding Pemilu 2004 lalu yang mendapat tujuh kursi.

Turunnya perolehan kursi juga dialami PDIP. Pada Pileg 2004 lalu PDIP meraih empat kursi, tapi kali ini mampu mendapatkan dua kursi.

Beda dengan PKNU yang baru kali pertama ikut pileg. Partai baru ini merebut lima kursi. "Kami sangat bersyukur partai kami mendapatkan tempat dan meraih lima kursi ini," ujar Imam Buchori Kholil, ketua dewan syuro DPC PKNU Bangkalan.

Partai lain yang menjadi "bintang" pada pileg kali ini adalah PBR dengan tiga kursi. Periode sebelumnya PBR dapat satu kursi. Yang mengejutkan PAN, dari nol kursi (2004) kali ini bisa merebut tiga kursi.

Partai baru yang juga menjadi "bintang" adalah Hanura dengan mendudukkan tiga kadernya di kursi dewan. PNBK dan RepublikaN juga bikin kejutan dengan masing-masing merebut dua kursi.

Partai yang mendapat tambahan kursi dibanding Pemilu 2004 tercatat Partai Demokrat dan PPD. Kali ini Demokrat mampu meraih jatah empat kursi. Pada pemilu sebelumnya hanya tiga kursi. Demokrat meraih kursi dari dapil I, II, III, dan IV.

Sedangkan PPD mampu menambah kursi dari satu menjadi dua kursi. Sisa kursi lainnya direbut Golkar, Gerindra, PDP, dan PKS masing-masing satu kursi. Pada 2004 lalu Golkar merebut dua kursi di DPRD Bangkalan.

Jawa Pos, Rabu, 22 April 2009

PKS KAB SUMENEP REBUT 2 KURSI DPRD KAB SUMENEP

Bogor (ANTARA News) - Upaya memasyarakatkan PKS di "Pulau Garam" Madura, Jawa Timur (Jatim) terbilang sukses, karena perolehan suaranya pada Pemilu legislatif 2009 mencapai peningkatan hingga 250 persen dibandingkan Pemilu tahun 2004.

"Dengan raihan suara minimal 97.070 saat ini, berarti terjadi kenaikan 250 persen. Kami cukup mendapat tempat di kalangan Muslim tradisional-pedesaan, terutama keluarga besar `Nahdliyin` (sebutan populer Nahdlatul Ulama/NU), sambil tetap mempertahankan basis

modernis-perkotaan," kata calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dari Dapil Jawa Timur XI, Drs Sapto Waluyo, MSc melalui surat elektronik kepada ANTARA, Rabu.

Menurut Ketua DPD PKS Kabupaten Sumenep Mohammad Riadi berdasarkan rekapitulasi suara di PPK dan KPU setempat, PKS diperkirakan akan mendapat 2 kursi DPRD Kabupaten Sumenep, yakni di Dapil I (Kecamatan Sumenep, Kalianget, Manding, Batuan dan Talango), serta Dapil VII (Arjasa, Kangayan dan Sapeken).

"Untuk Dapil I, PKS memperoleh 4.445 suara dan Dapil VII dapat 5.012 suara. Itu sudah cukup untuk mendapatkan masing-masing satu kursi DPRD II," katanya.

Ia menjelaskan, suara total yang diperoleh PKS untuk Caleg DPR RI di Sumenep mencapai 11.553 suara, belum termasuk penghitungan suara resmi di Kepulauan Sapeken yang tertunda.

Menurut rekapitulasi PPK, kata dia, PKS berjaya di Sapeken dengan perolehan suara tertinggi 5.012. Bila raihan suara PKS di Sumenep yang diperkirakan mencapai 16.565 suara, digabung dengan Bangkalan (14.494), Sampang (42.192) dan Pamekasan (23.819), totalnya 97.070 suara, maka jumlah itu sudah cukup untuk mendapat satu dari delapan kursi DPR yang diperebutkan di Jatim XI.

Sapto Waluyo menjelaskan bahwa di seluruh Madura, PKS menempati urutan kelima setelah Partai Demokrat/PD (285.821), PKB (167.096), PPP (142.582) dan Gerindra (119.311).

"Suara PKS mengungguli PAN (76.287), PDIP (72.750) dan Golkar (66.341)," kata alumni hubungan internasional Fisip Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, menyarikan penghitungan di KPU Bangkalan, Sampang dan Pamekasan yang sudah tuntas.

Ia bersyukur, upaya memasyarakatkan PKS di Madura mengalami kondisi menggembirakan, karena pada Pemilu 2004, PKS hanya memperoleh 39.588 suara, sedangkan pada Pemilu Legislatif 2009, untuk sementara meningkat menjadi 97.070 suara, belum termasuk di Kepulauan Sapeken dan Kangean yang belum dihitung, karena baru dikirim melalui kapal laut.

Kondisi tersebut, kata dia, menandakan masyarakat Madura khususnya, dan Jawa Timur pada umumnya, semakin terbuka dalam hal afiliasi politik.

Sebagai perbandingan, kata dia, pada Pemilu 2004, komposisi partai dominan di Madura adalah PKB (743.341 suara atau 3 kursi DPR), PPP (426.613 suara/2 kursi), Golkar (123.495 suara/1 kursi), PDIP (85.341 suara/1 kursi), PAN (72.798 suara/1 kursi), (PBB 66.609 suara/0 kursi), PD (52.342 suara/0 kursi) dan PKS (39.588 suara/0 kursi).

Namun, pada Pemilu 2009 kali ini PD meroket tajam menggantikan posisi PKB, namun ternyata PKS juga meningkat signifikan. "Kondisi semacam ini, dengan beragam partai politik yang ada juga menunjukkan parameter bahwa rakyat pemilih jelas semakin cerdas," katanya.

Menurut Mohammad Riadi, Pemilu 2009 di Sumenep pada tanggal 9 April berjalan relatif aman dan lancar, walaupun proses penghitungan suara mengalami beberapa kendala di PPK, termasuk belum sampainya kotak suara di Kepulauan Sapeken dan Kangean yang belum dihitung, karena baru dikirim melalui kapal laut.

Pihaknya mengingatkan agar tidak ada oknum yang berbuat kecurangan di tengah proses pengawalan suara itu.

Situasi yang kondusif tersebut, katanya, harus dipertahankan agar Pemilu berakhir dengan damai, apalagi menjelang Pilpres nanti.

Menurut dia, Insiden pembunuhan Ketua KPPS di Desa Sindir harus diungkap secara tuntas dan secepatnya, dan jangan sampai masyarakat gelisah, lalu teror semakin meluas.

Mohammad Hasim (37) warga Desa Sindir, Kecamatan Lenteng, Sumenep, yang merupakan Ketua KPPS di TPS 3 di desanya ditemukan tewas mengenaskan dengan luka sayatan di sekujur tubuhnya, Selasa (21/4) pagi.

Menurut kepolisian setempat, korban mengalami luka di bagian leher, kedua tangan nyaris putus dan usus terurai.

"Kami prihatin mendengar kabar itu. Kami mendorong pihak kepolisian agar segera mengungkap siapa pelaku pembunuhan keji itu. Entah apa motifnya. Mungkin murni kriminal dan bukan politis," kata Riadi. (*)

COPYRIGHT © ANTARA

2009 SUARA PKS SE JATIM NAIK

Jumat, 10/04/2009 15:59 WIB
Hitung Cepat PKS Tempatkan PD Jawara Jawa Timur
Irawulan - detikSurabaya

Surabaya - Penghitungan cepat yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jatim menempatkan Partai Demokrat (PD) sebagai jawara, disusul PDIP, Golkar, PKB. PKS sendiri berada diperingkat ke lima.

Perolehan suara untuk DPR RI, PD mendapat 60.883 suara atau 25,5 persen, PDIP mendapat suara 33.707 atau 14,1 persen, Golkar memperoleh suara 22.055 atau 9,2 persen, PKB sebanyak 21.734 persen atau 9,1 persen dan PKS mendapat 19.079 atau 8 persen.

DPRD provinsi, PD mendapat suara 45.727 atau 26 persen, PDIP mendapat suara 25.249 atau 14,4 persen, Golkar 19.404 atau 11 persen, PKB mendapat 13.923 atau 7,9 persen dan PKS mendapat suara 14.268 atau 8,1 persen.

Data ini diperoleh dari 1.160 TPS dari 8.040 TSP yang tersebar di Jawa Timur dengan DPT 29,5 juta pemilih.

"Ini data sementara, tapi kita yakin kalau hasil ini tidak akan jauh berbeda
dengan hasil dari KPU. Penghitungan cepat ini sudah kita buktikan di Pilgub Jatim lalu dimana PKS berani mengatakan kalau KarSa yang menang," kata Sekretaris Umum DPW PKS Jatim, Arif Hari Setiawan kepada wartawan di Kantor DPW Jatim Jalan Kartini No.50, Jumat (10/4/2009).

Menurut Arif hampir semua daerah pemilihan, suara PKS mengalami kenaikan. Dapil yang paling tinggi perolehan suaranya adalah Dapil I (Surabaya dan Sidoarjo) dan Dapil V (Malang dan sekitarnya).

Dia mengakui kalau kenaikan suara PKS dalam pileg ini tidak sesuai dengan target mereka, tapi mereka merasa menang karena memperoleh suara tanpa money politic.

"Kita juga mewaspadai tindakan tidak terpuji seperti jual beli suara. Oleh sebab itu di penghitungan di PPK kita menyiapkan 3 orang saksi dan penghitungan di Kabupaten/kota kita menyiapkan 4 orang saksi," ungkapnya.

Dari hasil penghitungan cepat yang mereka lakukan, PKS kata dia sudah mendapat 8-9 kursi di DPRD Jatim dan menyumbang 7-8 kursi untuk DPR RI. Pada pemilu 2004 lalu untuk DPR RI mendapat 2 kursi di Senayan dan DPRD Jatim mendapat 3 kursi. Pada pileg 2009 ini, PKS menargetkan meraup 15 persen suara.

(gik/gik)

PKS KAB JOMBANG REBUT 2 KURSI DPRD KAB JOMBANG

Kuota 30 persen Perempuan Tak Terpenuhi
Dari 50 Kursi, Hanya Tiga

Jombang, Bhirawa, 22 april 2009

Meski UU pemilu mengatur keterwakilan 30 persen untuk kuota perempuan, namun jatah ini dipastikan tidak terpenuhi untuk DPRD Kabupaten Jombang. Hal ini menyusul hasil penghitungan KPU Kabupaten Jombang yang kelar, Rabu (21/4) malam kemarin menyebutkan dari 50 kursi yang diperebutkan hanya 3 caleg perempuan yang dipastikan lolos.
Dari seratus lebih Caleg perempuan yang mengikuti Pileg 9 April lalu, diketahui hanya 3 orang yang dipastikan berhasil lolos. Selebihnya sebanyak 47 kursi didominasi caleg laki-laki. Ketiga caleg Kartini ini adalah Suhartini Caleg PDI Perjuangan Dapil 1 (Jombang Peterongan) dengan 5.529 suara, Surati Caleg Golkar Dapil 2 (Sumobito, Jogorot dan Diwek) mengantongi 1.428 suara dan Mulyani Puspita Dewi Caleg Demokrat Dapil 6 dengan suara 2.907.

Ketua Divisi Pemungutan dan Penghitungan Suara KPU Jombang, Medan Amrullah, menyatakan dari daftar caleg di enam daerah pemilihan (Dapil) hampir seluruh partai memenuhi kuota perempauan..” Padahal, rata-rata 27 hingga 30 persen caleg perempuan ada, apalagi partai-parati besar,”tuturnya, Rabu (22/4).
Namun dari hasil penghitungan KPU kabupaten ternyata hasilnya caleg perempuan yang bisa lolos mendapatkan kursi di DPRD setempat hanya 3 orang. Yakni dari Partai Golkar, PDIP dan Partai Democrat.” Hasil pleno hari ini akan kita bawa ke KPU Propinsi, “tandas Medan mengatakan.

Hasil penghitungan yang sudah final kemarin diketahui, PDIP menjadi pemenang pemilu dengan perolehan 12 kursi (137.653 suara), Partai Demokrat memperoleh 7 kursi (81.646 suara). Sementara PKB yang pada pemilu 2004 lalu menjadi pemenang pemilu dengan 15 kursi, pada pileg kemarin hanya mendapat 7 kursi atau 76.491 suara, kemudian Partai Golkar dengan 7 kursi, partai beringin ini di Dapil 4 mendulang 3 kursi sekaligus.

Sedangkan PPP dan PAN yang pada pemilu 2004 lalu mendapatkan 4 kursi dan 2 kursi pada pemilu kali ini meningkat. Kursi PPP kini bertambah menjadi 5 kursi (45.407 suara), dan PAN 4 kursi (48.220 suara). Empat partai yang juga mendapatkan jatah kursi pada pileg kali ini adalah Partai Hanura 3 kursi, PKS dan PKPB sama-sama 2 kursi dan PKPI 1 kursi. Rur

PKS KAB MADIUN REBUT 2 KURSI DPRD KAB MADIUN

Parpol Baru Mendominasi Kursi DPRD Madiun

suarasurabaya.net| Parpol baru mendominasi perolehan kursi DPRD Kabupaten Madiun. Hal itu dikatakan TOMO BUDI HARSOYO Ketua DPRD Partai Golkar Kabupaten Madiun.

Partai baru itu, menurut TOMO BUDI HARSOYO Seperti dilaporkan ITO WAHYU dari Radio Wijaya Kusuma Madiun dalam Jaring Radio Suara Surabaya, Selasa (14/04), yakni PDK merebut 5 kursi sama seperti Partai Hanura, PAN, PKNU dan Partai Patriot.

Sedangkan PKS dan PPP hanya bisa mempertahankan perolehan kursi pada tahun 2004 lalu, merebut 2 kursi di Dapil 4 dan 5. PPP mendapat 1 kursi di Dapil 4. Bahkan perolehan kursi itu dipastikan tidak berubah sebab jika sempat berubah berarti akan mengubah suara sah dan bilangan pembagi pemilih (BPP). Namun tetap akan dilakukan kontrol dan jika ada suara yang hilang maka KPU akan didemo.

Sementara itu berdasarkan prediksi perhitungan suara sah per Dapil, total suara sah sebanyak 678. 650 dengan rincian Dapil 1 suara sah mencapai 62.732 suara dengan BPP sebanyak 8.962 atau setara dengan tujuh kursi. Sedangkan Dapil 2 sebanyak 63.745 suara dengan BPP 7.968 suara atau delapan kursi. Dapil 3 sebanyak 73.498 suara dengan BPP 7.3560 atau sebanyak 10 kursi.

Dapil 4 sebanyak 62.148 dengan BPP 6.905 atau sembilan kursi dan Dapil lima suara sah mencapai 84.215 suara dengan BPP sebanyak 7.656 suara atau 11 kursi. (chy/tin)

suara surabaya.net, 14 April 2009, 16:40:28, Laporan Cahya Pratama

PKS KOTA KEDIRI RAIH 2 KURSI DPRD KOTA KEDIRI

DPRD Kota Dihuni Muka-Muka Baru
Sembilan Anggota Dewan Lama Diprediksi Bertahan

KEDIRI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri diprediksi akan dihuni wajah-wajah baru. Hal ini apabila mengacu pada hasil perhitungan cepat pemilu legislatif (pilleg) oleh DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Kediri.

Menurut Ketua DPD PAN Nuruddin Hasan, berdasarkan hasil perhitungan cepatnya dari 98 persen TPS (Tempat Pemungutan Suara) yang sudah masuk, anggota dewan lama yang akan kembali menduduki kursi DPRD hanya sekitar sembilan orang dari 30 kursi yang disediakan. Mereka adalah Nuruddin (PAN), Gatot Adi Prayoga (Golkar) dan Zen Fanani (PKB), ketiganya dari Dapil 1 (Kecamatan Kota). Lalu di Dapil 2 (Kecamatan Pesantren) akan kembali ditempati Tamam Musthofa (Golkar), Yudi Ayubchan (Partai Demokrat), Muzer Zaidib. Sementara di Dapil 3 (Kecamatan Mojoroto) akan dihuni Isa Ashary (PAN), Juwito (Golkar) dan Muhaimin (PKB). "Untuk Muzer Zaidib masih harus bersaing dengan Syahroni. Jadi masih belum tentu," ujarnya kemarin.

Lalu mengapa banyak anggota dewan kalah dalam menarik simpati masyarakat? Nurudin enggan memberikan komentar banyak terkait kegagalan rekan-rekannya. Karena dalam hal mencari dukungan dan simpati masyarakat tergantung strategi caleg masing-masing. Sehingga siapa caleg yang kembali didukung tergantung kepada pemilih. "Tapi ini bukan ranah saya berkomentar," elaknya.

Yang menarik, untuk anggota dewan perempuan di Kota Kediri kata Nurudin akan meningkat. Jika periode 2005-2009, anggota dewan perempuan hanya satu orang yaitu Umi Maesaroh (PAN), tetapi nanti akan dihuni minimal empat orang. Mereka adalah Dapil 1, S Renny Pramana (PDIP), Dapil 2, Erlita (Demokrat) dan Ni Made Susilawati (PDIP) dan Dapil 3, Triana (PBB).

Lalu partai apa saja yang akan mengisi kursi dewan? Sekretaris Komisi C ini mengatakan ada sembilan parpol yang akan menduduki kursi DPRD. Hal ini berbeda dengan periode 2004-2009, DPRD Kota Kediri dihuni PKB (9 kursi) PDIP (8 kursi), Golkar (4 kursi), Partai Demokrat (3 kursi), PAN (3 kursi), PPP (1 kursi), PDS (1 kursi) dan PKS (1 kursi).

Untuk parpol yang paling banyak mendudukan wakilnya di DPRD Kota Kediri adalah PDIP dengan lima kursi.

Nurudin menjelaskan perinciannya perolehan kursi parpol di tiga kecamatan Kota Kediri adalah sebagai berikut. Di Kecamatan Kota yang menyediakan sepuluh kursi akan ditempati, PDIP dengan dua kursi, Partai Demokrat, PAN, PKB, Golkar, PDS, PPNUI, PKNU dan PKS masing-masing satu kursi.

Sedangkan untuk Kecamatan Mojoroto dengan 12 kursi akan diisi PDIP PAN, dan PKNU masing-masing dengan dua kursi, Partai Demokrat, PKB, Golkar, PKPB, sedangkan dua sisanya akan menjadi sisa suara yang direbutkan beberapa parpol lainnya.

Lalu di Kecamatan Pesantren dengan kuota delapan kursi diprediksi akan dibagi rata delapan parpol. Mereka adalah PDIP, Partai Demokrat, PAN, PKB, Golkar, Gerindra, Hanura, dan PBB.

Perhitungan yang dilakukan PAN ini tidak berbeda jauh dengan versi PKS. Menurut Sekjend DPD PKS Kota Kediri Baru Rohman, PDIP menempatkan wakilnya terbanyak di kursi parlemen dengan lima kursi. Kemudian disusul dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat, masing-masing dengan empat kursi. "Ini hasil perhitungan kami dari 573 TPS di Kota Kediri," ujarnya.

Baru mengatakan untuk perinciannya perolehan kursi di Kecamatan Kota PDIP, dan Partai Demokrat masing-masing dengan dua kursi. Kemudian, PKS, PAN, PKNU, PKB, Golkar, dan Gerindra.

Sedangkan di Kecamatan Pesantren dibagi rata delapan parpol. Mereka adalah PDIP, Partai Demokrat, PKNU, PAN, Golkar, Gerindra, PKB dan PKS.

Lalu di Kecamatan Mojoroto yang menyediakan 12 kursi, diraih PDIP, PKNU, PKB, dan PAN masing-masing dengan dua kursi. Kemudian, Partai Demokrat, Hanura, PKPB, dan Golkar masing-masing dengan satu kursi. "Untuk nama-nama caleg. Kami belum merekapnya," ujar Baru.

Masih dikatakan Baru, berdasarkan perhitungannya, pihaknya cukup puas dengan hasil yang diraih PKS. Karena secara kuantitas kursi di DPRD, PKS mampu menambah satu kursi. "Jika dulu hanya satu kursi sekarang bisa dua kursi," ujarnya.

Hanya, yang menjadi ganjalan adalah pelaksanaan pilleg yang dianggapnya kurang sempurna. Karena dalam pilleg lalu, dua caleg PKS tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena tidak terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka adalah Baru, Caleg DPRD Kota Kediri dari Dapil Mojoroto, dan Gianto, caleg DPRD Provinsi Jatim dari Kecamatan Pesantren. "Kami akan minta penjelasan ke KPUD terkait masalah ini," ujarnya.

Sementara itu kubu PDIP juga melaksanakan perhitungan cepat pilleg. Sayang, sekretaris DPC PDIP Wara S Renny Pramana enggan membeberkan perolehan suara dan kursi PDIP dan parpol-parpol yang lain secara gamblang. "Kalau PDIP meraih suara terbanyak," ujarnya.

Renny mengatakan PDIP meraih 20.977 suara. Perinciannya 9.559 di Kecamatan Kota, 7.539 di Kecamatan Mojoroto dan 3.879 di Kecamatan Pesantren. "Untuk lebih lengkapnya. Kami masih belum bisa memberikan sekarang karena masih menunggu perhitungan di PPK," ujarnya.

Demikian pula dengan perolehan kursi di DPRD Kota Kediri, Renny mengaku belum bisa berkomentar karena menunggu hasil perhitungan resmi dari KPUD Kota Kediri.

Hanya, Renny mengaku bersukur dengan hasil quick count PAN dan PKS yang menyebutkan PDIP meraih kursi terbanyak di DPRD Kota Kediri dengan lima kursi, Renny menyambut positif hasil tersebut. "Alhamdulillah dengan begitu berarti masyarakat di Kota Kediri masih mempercayai PDIP," pungkasnya. (tyo)

jawapos.co.id, [ Senin, 13 April 2009 ]

PKS KOTA MALANG RAIH 5 KURSI DPRD KOTA MALANG

Sejumlah 747 dari 792 caleg DPRD Kota Malang bisa jadi shock dan kecewa saat rekapitulasi di PPK (panitia pemilihan kecamatan) hampir berakhir. Sebab, nama-nama 45 dewan yang bakal bertugas 2009-2014 telah terpetakan.

Hingga H+6 kemarin, masing-masing parpol besar sudah mengantongi perolehan kursi. Mereka juga telah membuat daftar siapa saja yang punya suara paling banyak di antara sesama rekan satu parpol. Dan yang 99 persen bakal terjadi, caleg PPP harus terlempar dari gedung DPRD Kota Malang.

Dari lima besar parpol yang memperoleh kursi, urutan pertama ditempati Partai Demokrat. Kalau Selasa (14/4) lalu Demokrat baru memastikan 10 kursi, kemarin menembus 12 kursi. Tambahan itu berasal dari dapil Blimbing dan Lowokwaru. Masing-masing satu kursi.

Menurut Sekretaris DPC Demokrat Kota Malang Mujiono, 12 nama itu ada di semua dapil. Di Blimbing tiga orang dan di Lowokwaru tiga orang. Sedangkan di Klojen, Sukun, dan Kedungkandang masing-masing dua kursi. “Kami tinggal menunggu final rekapan KPUD,” ungkap dia.

Parpol mayoritas di Kota Malang pada Pemilu 2004, yakni PDIP, berada di urutan kedua. Berdasarkan perbandingan data yang dirilis Radar Selasa lalu, kursi PDIP bertambah dua menjadi sembilan kursi. Tambahan terjadi di dapil Blimbing dan Sukun. Masing-masing satu kursi. Khusus di dapil Kedungkandang, nama Rafiul Nurul Huda akhirnya tergeser oleh Suprapto. Dibandingkan hasil Pemilu 2004 yang mampu merebut 12 kursi dewan, perolehan PDIP sekarang minus tiga.

Peringkat tiga dan empat perolehan kursi adalah PKS dan PKB dengan masing-masing lima kursi. Dua parpol ini relatif stabil dalam perhitungan di semua kelurahan. Tidak banyak perbedaan dibandingkan Selasa lalu. Khusus untuk PKB, perolehannya melorot tiga kursi dibandingkan Pemilu 2004 lalu. “Alhamdulillah meski turun dari periode lalu,” ungkap Ketua DPC PKB Kota Malang Muhaimin M.T.

Posisi kelima ditempati PAN dengan empat kursi. Sekretaris DPD PAN Kota Malang Pujianto mengatakan, di dapil Sukun PAN akhirnya kalah bersaing dengan Gerindra, Hanura, dan PDS. Sehingga PAN di Sukun tidak mendapatkan kursi. Sementara Gerindra, Hanura, dan PDS mendapatkan masing-masing satu kursi.

Selain lima parpol besar itu, ada empat parpol lain yang memperoleh sisa kursi. Mereka Gerindra dengan dua kursi di Sukun dan Kedungkandang. Lalu, PDS yang mendapatkan dua kursi di Sukun dan Klojen. Hanura meraih satu kursi di Sukun. Sedangkan PKPB menyabet satu kursi dari dapil Lowokwaru. Satu lagi kursi di dapil Lowokwaru masih menjadi rebutan Gerindra dan Golkar.

Khusus untuk caleg perempuan yang duduk di gedung wakil rakyat, kali ini jumlahnya hanya enam. Menurun satu dibandingkan dengan periode sebelumnya: tujuh perempuan.

sumber : Malangraya.web.id

PKS TRENGGALEK DAPAT KURSI 5 DPRD TRENGGALEK

PKS Naik, Golkar Turun,
Radar TulungAgung, Selasa, 14 April 2009

Perkiraan Perolehan Kursi DPRD Trenggalek

TRENGGALEK – Dominasi partai besar bakal mewarnai perolehan kursi DPRD Trenggalek pariode 2009-2014. Meski dari partai besar juga kehilangan banyak kursi. Misalnya PDIP yang saat ini meraih 13 kursi, diperkirakan hanya tinggal delapan kursi. Begitu juga PKB yang kini memiliki 14 kursi, diperkirakan hanya merebut delapan kursi saja.
Yang panen besar adalah PKS. Par­pol berslogan bersih dan profesional itu sebelumnya hanya mendapat satu kursi. Untuk periode mendatang di­perkirakan bisa mencapai lima kursi. Sedangkan Partai Demokrat yang sebelumnya mendudukkan tiga kader di gedung dewan, diperkirakan juga mendapatkan enam kursi.
Semua perkiraan tersebut disampaikan masing-masing ketua partai dengan mengacu hasil penghitungan saksi .

Ketua DPC PKB Trenggalek Kholiq menjelaskan, delapan kursi tersebut antara lain di dapil satu diraih Samsul Anam. Dapil dua mendapat dua kursi. Suara tertinggi didapatkan Sukarudin dan Siti Mukiyarti
Caleg yang masih punya peluang adalah pendatang baru bernama Nursalim.
Berikutnya di dapil tiga, diper­kirakan dua kursi. Yaitu Kholiq sendiri dan Ambar Mua’lif asal Watulimo. Serta di dapil empat ada wajah baru, Suparmin Sujono dan Agus Winarto. “Kita masih menung­gu sisa suara. Kalau memung­kinkan masih bisa mencapai sembilan kursi,” ujar Kholiq.

Berkurangnya kursi bagi PKB, dinilai Kholiq, dikarenakan perubahan sistem pemilihan dari pemilu sebelumnya. Dia juga mensinyalir keberhasilan didapatkan bagi para caleg yang mempunyai dana besar. “Ini seperti pilkades masal. Kenyatanya tidak bisa dipungkiri orang tidak memandang partai, tapi siapa yang punya duit banyak yang menang,” kata Kholiq.

Partai yang diperkirakan kehilangan kursi adalah Partai Golkar. Partai berlambang pohon beringin saat ini mendapatkan tujuh. Untuk periode mendatang memperkirakan mendapat lima kursi. Ini antra lain di dapil satu ada nama Arik Sri Wahyuni dan Riya Choiiyah. Di dapil dua ada nama Sunarkun, dapil tiga Miklasiati, dan dapil empat Sukono.

Bagi Partai Demokrat (PD), enam kursi hampir pasti diraih. Di dapil satu, hanya satu kursi diperkirakan untuk Sugino. Di dapil dua, diharapkan dua kursi untuk Lamuji dan Herlin Winarti. Di dapil tiga satu kursi untuk Suyatno, dan dapil empat dua kursi bagi Mugianto dan Mangun.

Partai Amanat Nasional (PAN) diperkirakan mendapatkan empat kursi. Ketua DPD PAN Ahmad Djauzi Turseno mengatakan, tiap dapil diperkirakan satu kursi.“Untuk nama yang bakal duduk di dewan, masih menunggu penghitungan,” ucap Jauzi.”(tin)

PKS JEMBER PEROLEH 5 KURSI DPRD JEMBER

PEMILU - PKS UMUMKAN PEROLEHAN KURSI DPRD JEMBER
Saturday, 18 April 2009 00:37

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Jember mengumumkan perolehan kursi di DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.
Jember, 17/4 (Regional.Roll) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Jember mengumumkan perolehan kursi di DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat.

Ketua DPD PKS Jember, Yuli Priyanto, menuturkan, dari 50 kursi yang ada di DPRD Kabupaten Jember, Partai Demokrat memperoleh sembilan kursi, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tujuh kursi, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) enam kursi, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) enam kursi.

Sementara, Partai Golkar lima kursi, PKS lima kursi, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tiga kursi, Partai Gerindra tiga kursi, Partai Amanat Nasional (PAN) tiga kursi, Partai Hanura dua kursi, Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) satu kursi.

"Tidak ada partai politik (parpol) yang dominan duduk di DPRD Jember periode 2009-2014," katanya menerangkan.

Perolehan di masing-masing daerah pemilihan (dapil), kata dia, Dapil I mendapatkan sembilan kursi, Dapil II enam kursi, Dapil III sembilan kursi, Dapil IV 10 kursi, Dapil V sembilan kursi, dan Dapil VI tujuh kursi.

DPRD Kabupaten Jember periode 2004-2009, kata dia, PKB dominan menduduki kursi di DPRD Jember dengan jumlah kursi sebanyak 17 kursi.

Hasil rekapitulasi penghitungan yang dilakukan PKS, kata dia, berasal dari penghitungan saksi PKS di masing-masing panitia pemilihan kecamatan (PPK).

"Saya yakin perolehan suara yang diumumkan PKS sesuai dengan data di masing-masing PPK," katanya menerangkan.

Ia menjelaskan, perolehan kursi parpol di masing-masing dapil hanya satu hingga dua kursi sehingga kebijakan anggota DPRD Jember periode 2009-2014 lebih bervariasi, dan tidak didominasi oleh satu parpol saja.

"Kebijakan anggota dewan nanti akan bervariasi," katanya menambahkan.

Secara terpisah, anggota KPU Kabupaten Jember, Hanan Kukuh Ratmono, mempersilakan parpol atau lembaga independen melakukan survei terkait dengan perolehan surat suara di masing-masing dapil atau kursi di DPRD Kabupaten Jember.

"KPU tidak akan terpengaruh terhadap hasil perolehan suara yang sudah diumumkan oleh parpol ataupun lembaga independen," katanya menegaskan.

Ia menjelaskan, perolehan kursi di DPRD Kabupaten Jember periode 2004-2009, yakni PKB mendapat 17 kursi, PDIP delapan kursi, Partai Golkar enam kursi, PPP enam kursi, Partai Demokrat empat kursi, PAN sebanyak tiga kursi, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) satu kursi.

KPU Kabupaten Jember, kata dia, akan melakukan rekapitulasi penghitungan surat suara di tingkat KPU setempat hingga Sabtu (18/4). (