BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Sabtu, 02 Februari 2008

Mukernas PKS Ingatkan 100 Tahun Kebangkitan Nasional

PKS Ingatkan 100 Tahun Kebangkitan Nasional
Tak Ada Kebangkitan tanpa Kebersamaan Nasional

Denpasar (Bali Post) -
Bangsa Indonesia adalah bangsa besar, kebesaran kita tidak saja tampak pada sejarah masa lalu, tetapi sampai hari ini tanda-tanda kebesaran itu masih tampak. Bali menegaskan salah satu unsur kebesaran Indonesia, yaitu keragaman budaya dan pluralitas. Sebab, tidak ada bangsa besar jika tidak memiliki kesanggupan untuk mengelola perbedaan yang ada di dalamnya. Dan, Indonesia telah membuktikan bahwa Indonesia mampu bertahan dalam kebhinekaan, bahkan kebhinekaan menjadi simbol dan komitmen nasional para pendiri bangsa ini, Bhineka Tunggal Ika. Demikian intisari pidato pembukaan yang disampaikan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) KH Hilmi Aminuddin semalam dalam acara pembukaan Mukernas PKS, di Hotel Inna Beach, Sanur, Bali.

Partai Keadilan Sejahtera memulai rangkaian acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas)-nya yang akan berlangsung sampai 3 Februari mendatang. Bertempat di Hotel Inna The Grand Bali Beach, Sanur, pembukaan itu dihadiri para pejabat pusat dan daerah.

Semula sejumlah pejabat pusat banyak yang berencana hadir, namun semua tertahan dan tidak jadi datang karena Bandara Soekarno-Hatta ditutup sejak pagi karena cuaca Jakarta yang memburuk. Di sela-sela lebih dari 1.500 peserta mukernas tampak juga beberapa tokoh agama dan tokoh adat Bali yang ikut menyaksikan acara pembukaan yang sangat meriah itu.

Selanjutnya, Hilmi Aminuddin menegaskan bahwa sudah saatnya bangsa ini belajar secara kesatria melepaskan diri dari kotak-kotak konflik yang sepanjang sejarah mendera bangsa ini. Sudah saatnya kotak-kotak agama, ras, ideologi, kelompok dan golongan tidak lagi menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melihat ke depan. ''Mari kita terima kebhinekaan kita, kita terima kenyataan kita sebagai bangsa majemuk, lalu kita melangkah mengumpulkan kekuatan bersama bagi kebangkitan Indonesia Raya,'' tegas figur karismatik PKS itu disambut tepuk tangan para hadirin.

Pada kesempatan lain, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ir. H. Tifatul Sembiring mengingatkan bahwa bangsa Indonesia akan memasuki usia 100 Tahun Kebangkitan Nasional. Namun saat ini kondisi bangsa masih memprihatinkan, dan di pentas internasional juga makin terpinggirkan.

Menurutnya, kader PKS harus menjadi pelopor kebangkitan bangsa. Kader PKS harus menjadi elemen positif dalam tubuh bangsa dalam membangun kembali optimisme yang nyaris sirna. ''Mari kita teriakkan, Bangkitlah Negeriku, Harapan Itu masih ada!'' ajak Tifatul yang disambut meriah oleh para hadirin yang datang dari seluruh pelosok Indonesia itu.

Selain sambutan Ketua Majelis Syuro dan Presiden PKS, ikut pula memberikan sambutan Gubernur Bali selaku tuan rumah yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Propinsi Bali. Dalam sambutannya, Gubernur menyambut baik diadakannya Mukernas PKS di Bali. Kehadiran PKS ini telah memberikan kepercayaan diri penuh kepada masyarakat Bali khususnya dan juga kesadaran kepada masyarakat Indonesia umumnya bahwa kita adalah keluarga besar bangsa Indonesia. ''Marilah kita bahu-membahu membangun bangsa kita menjadi bangsa terhormat dan kuat di atas perbedaan kita yang beragam,'' tambah Gubernur yang juga disambut tepuk tangan meriah para hadirin.

Acara Mukernas PKS ini juga akan disertai berbagai kegiatan sebelum dan setelahnya. Sebelumnya, beberapa tokoh PKS sempat mengunjungi sejumlah puri yang ada di Denpasar dan sekitarnya dan berdialog dengan tokoh adat setempat. Bidang kewanitaan PKS juga menyelenggarakan seminar tentang pemberdayaan ekonomi perempuan yang menghadirkan tokoh anggota DPD dari Bali Ida Ayu Mas dan juga anggota DPR-RI dari PKS Dr. Nursanita Nasution. Hari ini akan ada Dialog Kebudayaan bersama budayawan Emha Ainun Nadjib dan ABG Satria Narada, Pimpinan Kelompok Media Bali Post. Sementara besok, Minggu (3/2), akan diadakan Dialog Kebangsaan bersama beberapa tokoh Nasional seperti Taufiq Kiemas (PDI-P), Syaiful Sulun (Forum Komunikasi Purnawirawan TNI), Hidayat Nurwahid (Ketua MPR) dan tokoh Hindu Ida Pedanda Sebali Tianyar Arimbawa (Ketua PHDI). (r/*)

sumber :

ARSIP NASKAH