Sekolah-sekolah Overload di Surabaya, Pemkot Surabaya Tak Serius Tangani Pendidikan
SURABAYA-surya-Banyaknya sekolah overload di Surabaya memunculkan kritik tajam. Pemkot dinilai tak becus dalam menangani pendidikan.
“Kalau program dan visi jelas, rapor pemkot di bidang pendidikan tak akan merah seperti saat ini,” ujar Ketua Komisi D (Bidang Pendidikan) DPRD Surabaya Ahmad Jabir.
Banyaknya hal substansial dalam pendidikan yang diabaikan, membuat Dinas Pendidikan tak bisa berbangga diri pada Hari Pendidikan Nasional 1 Mei 2008. “Padahal mestinya ada kado manis di hari istimewa tersebut,” tukasnya.
Banyaknya sekolah overload, kata politisi PKS ini, menunjukkan pemkot belum berhasil memeratakan akses pendidikan dasar. Padahal, Surabaya sudah lepas landas dari wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun menyusul diberlakukannya wajar pendidikan menengah 12 tahun mulai 2008 ini di Jatim.
Tapi, lepas landas tersebut seperti dijadikan alasan Dinas Pendidikan (Disdik) menyembunyikan kebobrokan penanganan masalah di bidang pendidikan. Karena, ada kontradiksi yang mencolok terkait akses pendidikan dasar.
Satu sisi, masih ada 169 SDN overload. Sisi lain, 32 SDN ternyata kekurangan siswa.
Tiap sekolah, total siswanya antara 94 hingga 250 siswa. Anehnya, sekolah minim siswa ini tersebar di hampir semua wilayah. Surabaya Pusat, Utara, Selatan, Timur, dan Barat. (selengkapnya lihat tabel) “Ini kan sangat aneh,” tegas Wakil Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Isa Anshori.
Keanehan tersebut, kata Isa, menjadi lebih aneh lagi jika mencermati kebijakan Disdik. Disdik terkesan plan-plan. Terhadap sekolah minim siswa, dengan mudahnya bilang akan memerger sekolah dengan sekolah yang masih satu lokasi.
Tapi, untuk sekolah overload, tak jelas kebijakannya. Kapan penambahan ruang kelas dilakukan dan sekolah mana saja yang direhab tak disampaikan dengan jelas. “Kalaupun berjanji menambah ruang kelas, itu pun setelah santer diberitakan media,” sindir Isa.
Sebelumnya, masalah sekolah overload tak tersentuh sama sekali. Padahal, model proses belajar mengajar (PBM) tiga shift, guru tak bisa mengembangkan potensi dan kemampuan siswa. Yang dikembangkan hanya unsur kognitif. Unsur lain - afektif dan psikomotorik diabaikan. Padahal, dalam KTSP 2006, guru harus mampu mengembangkan kompetensi anak, mulai bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Kondisi tersebut, imbuh Jabir diperparah fakta, hingga kini sejumlah kecamatan masih belum punya SMPN, SMAN, dan SMKN. SMPN hanya ada 42 sekolah, SMAN 22, dan SMKN 11 sekolah. Itupun persebarannya tak merata. Njomplang antara kawasan pusat dengan pinggiran.
Dengan kondisi seperti itu, Disdik, kata Sekretaris Fraksi Demokrat Keadilan (FDK) DPRD Surabaya ini malah terjebak dengan hal-hal yang bersifat simbolis dan prestise yang tak menyentuh substansi persoalan pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Sahudi mengakui bahwa sekolah overload - apalagi yang tiga shift - pasti mengganggu siswa maupun guru. Guru jadi capek, sementara siswa waktu belajarnya sangat terbatas. Karena idealnya satu ruang digunakan satu shift. “Intinya, proses belajar mengajar pasti terganggu,” tegasnya, Kamis (15/5).
Meski akibatnya jelek, Sahudi tidak bisa memastikan kapan 169 SDN overload direhab atau ditambah ruangnya. Padahal, pemkot lewat Bappeko sudah gembar-gembor akan menganggarkan Rp 21 miliar lewat perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD tahun ini untuk perbaikan sekolah.
Tapi prioritas utama yang akan diperbaiki adalah 105 sekolah rusak. “Yang kedua baru sekolah overload. Tapi tetap tak melupakan sekolah merger, kawasan, dan sekolah strategis,” tegas Sahudi.
Kapan pembenahan sekolah overload diselesaikan? Ditanya demikian Sahudi mengaku tak tahu pasti. “Kami hanya mengajukan data. Nama-nama sekolahnya. Pembangunan dan berapa anggarannya, itu urusan Dinas Tata Kota,” kilahnya.
Di tengah carut marut itu dan ketidakpastian itu, Jabir menyindir mestinya hal itu tak terjadi. Karena anggaran pendidikan setiap tahun selalu dinaikkan. Tahun ini, jumlahnya sekitar 12 persen dari total APBD Rp 3 triliun lebih. *** /MUJIB ANWAR
sumber : surya, Friday, 16 May 2008
Minggu, 18 Mei 2008
JABIR : PEMKOT TAK SERIUS URUS PENDIDIKAN DASAR
Diposting oleh penggerak.bangsa di 00.31
Label: Ahmad Jabir, DPRD Kota Surabaya dari PKS, Pendidkan, PKS Kota Surabaya
Langganan:
Comment Feed (RSS)
ARSIP NASKAH
-
▼
2008
(192)
-
▼
Mei
(32)
- Pemilu 2009 : PKS Bojonegoro Raih 6 Kursi DPRD seb...
- PKS Surabaya Bagikan 1,25 Ton Beras dalam Sehari
- PILKADA JATIM : PKS Surabaya Siap Menangkan SOEKAR...
- PILKADA KAB PASURUAN : PKS Ingatkan Kontrak Polit...
- PILKADA KAB Pasuruan : PKS Siap Kawal Kemenangan D...
- PKS Surabaya Gelar Talk Show Peringati Kebangkitan...
- PILKADA KAB BONDOWOSO : Suhu Politik Memanas
- PILKADKA KAB PASURUAN : Perhitungan Suara
- PILKADA KAB PASURUAN : Calon Dukungan PKS Menang
- PILKADA KAB PASURUAN : Selisih Tipis, Masih Bersaing
- PILKADA MAGETAN : CALON DUKUNGAN PKS UNGGUL SURVEY
- Kisah PKS Gresik Peduli Gizi Buruk
- PKS Jaring Caleg di Probolinggo
- JABIR : PEMKOT TAK SERIUS URUS PENDIDIKAN DASAR
- JABIR : Kenaikan BBM Bisa Menaikkan Jumlah Warga M...
- PKS Tolak Mobil Dinas Saat Rakyat Susah Kenaikan BBM
- PILKADA JATIM : PKS Bantah Terima Uang dari JOS
- PILKADA JATIM : PKS IKRAR MENANGKAN SOEKARWO - SAI...
- Pilkada Kab Pasuruan : Kejujuran Pasangan Usungan PKS
- 1-10-4 Rumus PKS Menangkan Soekarwo
- PKS Jatim Janjikan 2,4 Juta Suara Untuk Karsa
- PILKADA JATIM : PKS JANJIKAN 2,4 Juta Suara Ke Soe...
- PAN TOLAK PKS DUKUNG SOEKARWO
- Anggota DPRD Surabaya, Yulyani, Tak Tahan Anak Kecil
- Kiprah Ketua Pansus Parkir DPRD KOTA SURABAYA, Yul...
- PKS RESMI DUKUNG SEOKARWO - SAIFULLAH YUSUF
- Milad PKS ke 10: Bangkit Bersama Membangun Negeri
- Milad PKS ke 10: Bangkit Bersama Membangun Negeri
- Merapat ke PKB, PKS Incar Kursi Jatim 2
- Fraksi PKS Surabaya Tidak Terima Uang Jasa Pungut
- Rumah Tim Sukses Calon Walikota Malang dari PKS Di...
- Sambut Hari Kartini, Kader PKS Bagi-bagi Bunga di Mal
-
▼
Mei
(32)
|