BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Jumat, 23 Mei 2008

PILKADA KAB PASURUAN : Selisih Tipis, Masih Bersaing

PASURUAN (SINDO) – Persaingan Jusbakir Aldjufri versus Dade Angga,menduduki posisi Bupati Pasuruan makin panas. Hingga H+5 pasca coblosan yang digelar pada 18 Mei lalu, belum satu pun dari tiga pasangan calon meraih perolehan suara terbanyak.

Lewat hasil perhitungan yang dilakukan masing- masing tim sukses, persaingan kini telah mengerucut pada dua pasangan calon saja, yakni Jusbakir Aldjufri-Joko Cahyono (JUJUR) dan Dade Angga- Eddy Paripurna (DADI). Perolehan suara keduanya disebut-sebut yang tertinggi dengan persentase nyaris seimbang.

Sekitar 34% atau berkisar antara 230.000– 240.000 suara.Jauh melebihi perolehan suara yang diraup pasangan Muzamil-Zubaidi (JADI),yang menurut hasil tabulasi penghitungan tim JUJUR,DADI,dan JADI sendiri,hanya di kisaran 212.000 suara.

Hari ini,penghitungan manual secara menyeluruh akan dilakukan KPUD Kabupaten Pasuruan. Belum didapat kepastian pukul berapa detikdetik penghitungan tersebut bakal dimulai.Namun, rekapitulasi suara KPUD ini akan menjadi jawaban siapa yang berhak duduk di kursi bupati dan wakil bupati. Informasi ataupun opini yang telanjur berkembang menyusul provokasi pawai kemenangan kubu Dade Angga pada Selasa (20/5) lalu bisa saja berubah.

Pasalnya, saat pawai kemenangan itu dilakukan, belum semua kotak suara dari 24 PPK se-Kabupaten Pasuruan masuk ke KPUD.Kotak-kotak itu juga belum dibuka sedikit pun hingga perhitungan manual hari ini, meski rekap hasil di tingkat PPK telah menyebar dari mulut ke mulut.

”KPUD tetap mengacu hasil perhitungan manual seperti aturan penyelenggaraan pilkada yang telah disepakati bersama. Di luar itu, kami tidak bertanggung jawab,” ujar Ketua KPUD M Shodiq kepada SINDO. Terlepas dari semua itu, persaingan antara Jusbakir versus Dade Angga untuk merebut suara terbanyak dalam Pilkada Kab Pasuruan ini cukup menarik.

Patut disimak, keduanya sudah pernah bersaing dalam pemilihan bupati (pilbup) periode 1998–2003. Hasil pemilihan lewat DPRD itu akhirnya menempatkan Jusbakir Aldjufri-Mujammil Syafii sebagai pemenang. Pasangan yang waktu itu didukung FKB ini menang tipis dari Dade Angga yang diusung PDIP. Hanya selisih satu suara.

Dari 45 anggota DPRD Kabupaten Pasuruan waktu itu, Jusbakir berhasil mengumpulkan 22 suara. Dade Angga hanya mengumpulkan 21 suara. Sebenarnya,ada dua suara anggota Dewan lagi tersisa.Namun, seorang abstain dan satu lagi surat suaranya rusak.Akhirnya secara de facto, Jusbakir dinyatakan sebagai pemenang menggantikan Dade Angga yang telah menjabat sebagai Bupati Pasuruan periode 1998–2003.

Track record itulah yang membuat peta politik menjelang penentuan bupati terpilih periode 2008–2013 semakin menegangkan.Alasannya, jika Jusbakir yang kembali terpilih,maka incumbentyang didukung barisan kiai dan pengasuh pondok pesantren ini bakal menang telak atas Dade Angga dengan skor 2:0.

Sebaliknya, jika Dade Angga yang meraup suara terbanyak, maka kemenangan ini bisa jadi merupakan pembalasan atas kekalahan dalam Pilbup 2003 lalu.Kemenangan tipis antara kedua kandidat menjelang perhitungan suara secara manual hari ini semakin mendebarkan.”Selisih antara Pak Dade dan Pak Jusbakir tidak lebih dari dua TPS,”tutur sumber koran ini di KPU.

Aksi Demo Tiap Hari

Seiring semakin dekatnya perhitungan suara secara maual di KPUD, suhu politik di Kabupaten Pasuruan juga memanas. Kemarin contohnya. Kubu JUJUR yang sehari sebelumnya membeberkankecurangan di Kecamatan Kraton, ngelurug Kantor KPUD. Bersama ratusan massa pendukung, Ketua Tim Pemenangan JUJUR Bahrul Alam menuntut KPUD melakukan perhitungan ulang surat suara di semuaTPS.

”Kami atas nama pasangan calon beserta seluruh pendukung, dengan penuh kesadaran menyatakan siap menerima kekalahan dan siap menerima kemenangan apabila semua pihak yang terkait pelaksanaan Pilkada telah berjalan dengan jujur dan mengutamakan kepentingan masyarakat luas,” serunya seusai bertemu KPUD yang disaksikan Kapolres Pasuruan dan Panwas Pilkada.

Hasil dari pertemuan tertutup selama 30 menit itu tidak langsung mendapat jawaban dari Ketua KPUD M Shodiq. Dia hanya mengatakan, KPUD bersama Panwas akan mempertimbangkan tuntutan tim JUJUR.Alasannya, persoalan yang diajukan kubu JUJUR masih akan dipelajari lebih mendalam. Jawaban yang kurang memuaskan tersebut akhirnya diterima perwakilan JUJUR.

”Namun, kami pasti akan mengambil langkah-langkah tegas, jika KPU tetap menggelar rapat paripurna sebelum menyelesaikan persoalan yang terjadi selama pilkada berlangsung,”ujar Bahrul Alam tegas.

Ancaman serupa juga pernah dilontarkan kubu pendukung Mujamil-Zubaedy (JADI). Dalam aksi demo pada Rabu (21/5) lalu,ratusan massa yang mengatasnamakan aliansi suara rakyat Pasuruan dengan tegas menuntut digelarnya pilkada ulang. (destyan sujarwoko)

ARSIP NASKAH