BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Jumat, 23 Mei 2008

PILKADKA KAB PASURUAN : Perhitungan Suara

Dade Rebut Kembali Pasuruan

Friday, 23 May 2008

PASURUAN(SINDO) – Teka-teki siapa Bupati Pasuruan terpilih terjawab sudah.Unggul 783 suara dari Jusbakir Aldzufri,mengantarkan Dade Angga sebagai pemenang.

Hasil penghitungan suara manual di kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Pasuruan kemarin, perolehan suara pasangan nomor urut dua Dade Angga dan Eddy Paripurna (DADI) unggul tipis atas pesaing terdekatnya Jusbakir Aldzufri-Joko cahyono (JUJUR) dengan selisih hanya 783 suara.

Kemenangan tersebut rupanya telah dinanti oleh kubu Dade Angga.Meski tidak persis seperti perhitungan mereka (unggul 813 suara), hasil rekapitulasi secara manual di Pendopo KPUD Kabupaten Pasuruan tersebut menjadi penentu kemenangan Dade Angga atas seteru lamanya dalam Pemilihan Bupati (Pilbub) 2003,Jusbakir Aldzufri. Dari total 704.968 pemilih yang menggunakan haknya, pasangan DADI mendapat dukungan 239.361 suara (33,95%).

Hanya selisih tipis dibanding perolehan suara pasangan JUJUR yang berada di urutan kedua sebanyak 238.578 suara (33,84%).Disusul pasangan Mujamil Syafii-Ahmad Zubaedi (JADI) yang berada di posisi buncit dengan perolehan suara 227.029 suara (32,20%).

Melihat tabulasi hasil perhitungan suara secara manual kemarin, suara dukungan terhadap DADI terlihat lebih merata dibanding JUJUR maupun JADI.Buktinya, dari 24 PPK se-Kabupaten Pasuruan, pasangan bupati- wakil bupati yang diusung PDIP dan aliansi partai kecil itu menang di 11 PPK. Seperti Kecamatan Purwodadi, Lumbang,Pasrepan, Bangil, Rembang, Kraton, Pohjentrek, Rejoso, Winongan, Grati,serta Nguling.Sedang kubu JUJUR hanya menang di 6 kecamatan saja.

Lebih sedikit dibanding pasangan JADI yang justru berhasil unggul di 7 kecamatan. Keunggulan JUJUR atas JADI relatif disebabkan pasangan yang diusung PKB ini menang telak di Kecamatan Pandaan,Kejayan,Prigen,Sukorejo, Wonorejo, dan Lekok. Selisih cukup tajam yang diraih JUJUR di kantong-kantong suara ini membuat Jusbakirterusmenempelperolehan suara DADI.

Tidak hanya selama perhitunganditingkat TPSdanPPK pascacoblosan lalu, tapi juga terjadisaatperhitungansuara secara manual yang digelar KPUD Kabupaten Pasuruan, kemarin. Hingga penghitungan tinggal menyisakan 1 PPK, Jusbakir masih terlihat unggul atas pasangan DADI maupun JADI. Jusbakir memperoleh suara 228.538 suara. sedang DADI diurutan kedua dengan perolehan dukungan 226.666 suara.

Peta kemenangan baru berubah saat kotak suara terakhir dari PPK Kecamatan Nguling dihitung di depan saksi,KPUD, serta tamu undangan yang hadir. Raihan 12.695 suara, lebih besar dibanding perolehan JUJUR yang hanya mendapat dukungan 10.042 di kecamatan paling timur Kabupaten Pasuruan ini seketika mengubah hasil akhir persaingan Jusbakir-Dade Angga.

Mantan bupati Pasuruan periode 1998–2003 ini menang tipis atas Jusbakir dengan selisih tidak lebih dari jumlah total suara yang ada di 2 TPS,yakni sebanyak 783 suara.Atau selisih 12.332 suara dibanding perolehan suara Mujammil Syafii yang diusung partai Golkar dan PAN.

Hasil akhir perhitungan suara secara manual kemarin sepertinya sudah bisa ditebak oleh masing-masing kubu. Ini terlihat dari sikap saksi maupun tim sukses pemenangan DADI yang bersikeras mendukung proses penghitungan manual meski mendapat resistensi dari dua kubu lain, yakni JUJUR dan JADI.

Suasana tegang sempat beberapa kali terjadi sejak awal proses perhitungan secara manual di pendopo Kantor KPUD Kabupaten Pasuruan mulai dibuka oleh Ketua KPUD M Shodiq. Saksi dari kubu JADI Wahyudi, dengan tegas meminta proses perhitungan manual ditunda karena masih banyak pelanggaran selama pelaksanaan pilkada belum diselesaikan oleh KPUD maupun Panitia Pengawas (Panwas). Tekanan dari kubu JADI tersebut langsung disambut interupsi dari kubu DADI yang saat itu diwakili oleh Mohammad Nadzir.

”Maaf pimpinan sidang. Sesuai aturan yang telah dibacakan semua persoalan terkait pelaksanaan pilkada akan dicatat dalam form keberatan yang telah disediakan.Jadi tidak ada alasan untuk menunda proses perhitungan ulang ini,” potongnya bersemangat. Pimpinan sidang sekaligus Ketua KPUD M Shodiq pun mengamininya.

Dengan alasan aturan yang telah ada dan disepakati bersama, jadwal perhitungan manual yang mulai digelar pukul 13.30 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB tersebut tetap dilanjutkan. Keputusan itu membuat kubu JADI bereaksi dengan aksi walk out dari sidang paripurna perhitungan manual Pilkada Kabupaten Pasuruan. Langkah Wahyudi tersebut diikuti oleh tim sukses JADI yang lain.

Sikap hampir sama juga dilakukan kubu JUJUR.Pada awal pembukaan sidang paripurna penghitungan secara manual, saksi dari kubu JUJUR Farid Sauqi sempat melontarkan wacana penundaan perhitungan manual. Alasannya, proses pelaksanaan pilkada banyak mengalami persoalan yang dianggap merugikan pasangan JUJUR.Terutama terkait selisih jumlah suara,partisipasi pemilih, maupun proses perhitungan di tingkat TPS dan PPK yang tidak sempurna.

Kubu JUJUR masih berse- dia bertahan hingga perhitungan akhir 24 PPK, meski beberapa kali mengajukan interupsi, terutama persoalan jumlah pemilih yang terdapat di Kecamatan Wonorejo. Sebagaimana berkas acara perhitungan yang dibuat PPK Wonorejo, tercatat ada 28.092 pemilih yang terdaftar dalam DPT dan menggunakan hak pilihnya.

Namun dari total suara yang sah ditambah suara yang tidak sah berdasar hitungan PPK Wonorejo,ditemukan hanya ada 27.148 suara saja.Ada selisih suara sebanyak 1.073 suara yang tidak terhitung atau hilang. Tim pemenangan JUJUR Musaery yang berada di sebelah meja saksi sempat beberapa kali memberi masukan pada Farid,namun karena M Shodiq bersikeras melanjutkan proses penghitungan ke agenda penetapan berita acara perhitungan,tim pasangan JUJUR akhirnya mengikuti jejak tim JADI, walk out dari arena sidang.

M Shodiq menyatakan siap menghadapi gugatan yang akan diajukan tim pemenangan JUJUR maupun JADI.”Tidak masalah karena sejak awal kami juga telah menyiapkan tim pengacara untuk mengantisipasi kemungkinan seperti ini,” jawabnya tenang.

Kemenangan Dade Angga dan Eddy Paripurna ini disambut baik para pendukungnya. Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Bangil Suharsono Abdul Chasan berharap, DADI mampu memperbaiki masalah ekonomi dan menyelesaikan persoalan sosial politik di Kabupaten Pasuruan.

”Pasangan DADI berhasil menang mutlak dengan 16.030 suara di Bangil,”ujar Suharsono. Kecamatan Bangil merupakan penyumbang terbesar suara pasangan DADI dibandingkan kecamatan lain. Ketua Tim Relawan DADI H Sutris dan Abubakar Assegaf mengatakan, masyarakat Pasuruan akan memberikan dukungan penuh pada kepemimpinan Dade Angga.

Dendam Politik Terbalas

Mimpi buruk yang dialami Dade Angga dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) 2003 lalu terbalaskan. Mantan Bupati Pasuruan periode 1998–2003 ini berbalik unggul tipis atas seteru politiknya, Jusbakir Aldjufri. Dade Angga pantas berpuas diri atas kemenangan tersebut.

Meski hanya selisih 783 suara dibanding perolehan suara Jusbakir Aldjufri, raihan 239.361 suara yang diraupnya telah mengantarkan purnawirawan TNI ini menjadi Bupati Pasuruan untuk kedua kali. Jabatan yang sama pernah dipegangnya pada kurun tahun 1998–2003.Waktu itu,Jusbakir Aldjufri masih menjadi wakil bupati yang mendampinginya selama 5 tahun menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Pasuruan.

Dendam politik itu rupanya terbalaskan dengan kemenangan tipis yang diraih Dade Angga dalam Pilbup kali ini.Skor tipis baginya sudah cukup untuk mengantarnya kembali merengkuh kekuasaan di Kabupaten Pasuruan.

”Satu juta jika kurang satu rupiah, maka tidak ada satu juta.Jadi,berapa pun keunggulan yang diraih pasangan Dade Angga-Eddy Paripurna, apakah satu, sepuluh, delapan puluh, ataupun delapan ratus, yang penting pasangan DADI menang,” kata Dade saat merayakan provokasi pesta kemenangan saat itu. (destyan sujarwoko)

ARSIP NASKAH