Aleg DPRD Kota Surabaya asal PKS :
Gizi Buruk Meningkat, Anggaran Tetap
Friday, 16 November 2007
harian Surya
SURABAYA
- Kalangan Dewan kembali menyoroti alokasi anggaran kesehatan dalam RAPBD 2008 yang nilainya sama dengan tahun sebelumnya, yakni sekitar Rp 65 miliar. Masih tetapnya alokasi anggaran kesehatan ini menunjukkan eksekutif tidak memiliki itikad baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat di bidang kesehatan.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Ahmad Jabir mengungkapkan, jumlah warga penderita gizi buruk di Kota Surabaya setiap tahun mengalami peningkatan. Ia menyebut, untuk 2005 ada peningkatan 1,34 persen dibanding tahun sebelumnya, dan pada 2006 mengalami peningkatan sekitar 2,07 persen.
“Untuk 2007 datanya belum masuk, tapi kemungkinan ada kenaikan. Kalau warga penderita gizi buruk meningkat sementara angggaran diplot tetap, ini menunjukkan eksekutif tidak punya goodwill,” ujar Ahmad Jabir, Kamis (15/11).
Politisi asal PKS tersebut menambahkan, penambahan alokasi anggaran kesehatan juga sangat diperlukan untuk meningkatan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas. Sayangnya, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di puskesmas itu dinas kesehatan malah mengambil konsultan dari perguruan tinggi.
Langkah itu, kata Jabir, hanya akan memboroskan anggaran dan tidak tepat sasaran karena menghabiskan dana sekitar Rp 233 juta. Selain itu, Komisi D juga menyarankan pemkot segera melengkapi puskesmas dengan incinerator atau alat penghancur limbah obat-obatan yang selama ini masih harus dikirim ke RSUD Dr Soetomo. Dari 53 puskesmas yang ada di Surabaya, saat ini baru 8 puskemas yang memiliki incinerator. dos
Jumat, 16 November 2007
Ahmad Jabir : Pemkot tidak Punya Goodwill dalam Kesehatan
Diposting oleh penggerak.bangsa di 00.27
Label: Ahmad Jabir, DPRD Kota Surabaya dari PKS, PKS Kota Surabaya
Langganan:
Comment Feed (RSS)
ARSIP NASKAH
-
▼
2007
(89)
-
▼
November
(33)
- Balitbang - Badan Pengkajian Pemkot Diusulkan Dime...
- DPRD Jatim : “Usut Penggadaan Rekom Bebas Fiskal
- Ahmad Azhar Muslim Menolak Pemekaran Kecamatan
- PKS Jatim Kritisi Kekerasan Pada Perempuan
- PKS dukung tuntutan Buruh Jatim Tingkatkan Kesejah...
- Jabir : Sesuai Perda, Pemkot Wajib Tutup Dolly
- Kiprah PKS Dalam Revitalisasi Fungsi DPRD Surabaya
- Akhmad Suyanto : Komisi A Sepakat Lokalisasi Dolly...
- Akhmad Suyanto : Lokalisasi Dolly Ditutup
- PKS Kediri Kritisi Anggaran Persik dari APBD
- Perjuangkan Dana Kesejahteraan Guru di Surabaya
- M Siroj : Kinerja KPP Kurang Memuaskan
- PKS dan Pilkada 2008
- Siroj : Tingkatkan Kinerja KPP atau Anggaran Dipan...
- PKS Bojonegoro Siaga Bantu Korban Puting Beliung
- Jabir : Jangan jadikan UN sebagai parameter Kelulusan
- Siroj : Pangkas Anggaran Rutin "Ceperan" Untuk Rakyat
- Rofi' Munawar : Aneh Pengajuan Dana Pendamping UNAS
- Jabir : Lokalisasi Tutup saja, tidak perlu Direlokasi
- Jabir : Tingkatkan Anggaran Kesehatan
- Akhmad Suyanto : Sikapi Relokasi dengan Kritis
- M Siroj : Soroti Anggaran 3 institusi Pemprov Jatim
- Ahmad Jabir : Pemkot tidak Punya Goodwill dalam Ke...
- Soekarwo Tebar Pesona ke PKS Jatim
- Pilkada Malang : Peni Mengklaim Didukung Kiai NU, ...
- Menpera dukung SURYA PROPERTY AWARD
- Perlu Tertibkan PKL
- PKS Malang Soroti Perubahan Organisasi Pemkot Malang
- PKS Kantongi Balon Pilwali Kota Malang
- Berbagai Posko Disiapkan di Terminal Purabaya, ter...
- Survei LSI: Partai Islam Terancam, Betulkah ?
- Aleg PKS Tidak Mengambil Tunjangan
- Yulyani : Kembalikan Fungsi JPO
-
▼
November
(33)
|