Akhmad Suyanto, Anggota DPRD Kota Surabaya Dari PKS
Kamis, 22 Nov 2007,
Sepakat Dolly Harus Ditutup
Pendapat Komisi A Pascawacana Relokasi
SURABAYA - Wacana relokasi lokalisasi oleh pemkot bisa jadi menemui jalan buntu. Itu tampak pada hearing (dengar pendapat) antara komisi A dengan Balitbang, Selasa (20/11) malam. Komisi A tidak menyetujui pengajuan penelitian terkait dengan relokasi Dolly dan Jarak yang diajukan Balitbang.
"Kami kan hanya mengajukan penelitian. Kalau tidak disetujui, ya sudah. Kami akan berkonsentrasi pada wacana yang lain," kata Ismail Nawawi, ketua Balitbang.
Ide relokasi lokalisasi pun berkembang lain. Itu terjadi setelah Akhmad Suyanto, anggota Komisi A DPRD, menjelaskan bahwa komisi A sepakat membersihkan lokalisasi di Surabaya. "Komisi A sepakat Dolly dan Jarak harus ditutup," tegasnya.
Menurut dia, keputusan tersebut tak lepas dari implementasi Perda No 7/1999 tentang Larangan Bangunan Gedung untuk Kegiatan Asusila. Suyanto juga mengungkapkan bahwa wali kota menyepakati keputusan tersebut. "Itu ditunjukkan oleh sikap Fraksi PDIP yang diwakili saudara Krisnadi Nasution," jelasnya.
Lantas, kapan Dolly dan Jarak efektif ditutup? Dia menjelaskan, kalau pemerintah serius, itu bisa terlaksana setidaknya tiga tahun lagi. Perhitungan tersebut berdasar jangka waktu masing-masing tahap penutupan. Yakni, feasibility study (FS), detail engineering design (DED), serta implementasi penutupan. Masing-masing tahap itu memakan waktu sekitar setahun. Jadi, setidaknya pada 2010 diharapkan Surabaya bersih dari lokalisasi.
Karena itu, komisi A berencana memanggil beberapa dinas terkait untuk membicarakan penutupan lokalisasi tersebut. "Seharusnya langsung dilakukan FS pada 2008," katanya.
Menurut dia, jika dilakukan, hal itu bisa menjadi salah satu bukti bahwa pemerintah kota serius mengatasi permasalahan lokalisasi di Surabaya.
Disinggung soal fenomena penutupan lokalisasi yang sering membuat banyak PSK mangkal di jalan-jalan, dia lantas menunjuk bahwa pemerintahlah yang harus bertanggung jawab. "Karena itu, FS diharapkan tidak sekadar berwacana, tapi menilai secara konkret," tegasnya.
Disebutkan pula bahwa penilaian itu hingga mencakup layak atau tidaknya perencanaan tersebut. (uan)
sumber : jawa pos, 22-11-2007
url : http://jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=313730
Rabu, 21 November 2007
Akhmad Suyanto : Komisi A Sepakat Lokalisasi Dolly Ditutup
Diposting oleh penggerak.bangsa di 19.04
Label: Akhmad Suyanto, DPRD Kota Surabaya dari PKS, PKS Kota Surabaya
Langganan:
Comment Feed (RSS)
ARSIP NASKAH
-
▼
2007
(89)
-
▼
November
(33)
- Balitbang - Badan Pengkajian Pemkot Diusulkan Dime...
- DPRD Jatim : “Usut Penggadaan Rekom Bebas Fiskal
- Ahmad Azhar Muslim Menolak Pemekaran Kecamatan
- PKS Jatim Kritisi Kekerasan Pada Perempuan
- PKS dukung tuntutan Buruh Jatim Tingkatkan Kesejah...
- Jabir : Sesuai Perda, Pemkot Wajib Tutup Dolly
- Kiprah PKS Dalam Revitalisasi Fungsi DPRD Surabaya
- Akhmad Suyanto : Komisi A Sepakat Lokalisasi Dolly...
- Akhmad Suyanto : Lokalisasi Dolly Ditutup
- PKS Kediri Kritisi Anggaran Persik dari APBD
- Perjuangkan Dana Kesejahteraan Guru di Surabaya
- M Siroj : Kinerja KPP Kurang Memuaskan
- PKS dan Pilkada 2008
- Siroj : Tingkatkan Kinerja KPP atau Anggaran Dipan...
- PKS Bojonegoro Siaga Bantu Korban Puting Beliung
- Jabir : Jangan jadikan UN sebagai parameter Kelulusan
- Siroj : Pangkas Anggaran Rutin "Ceperan" Untuk Rakyat
- Rofi' Munawar : Aneh Pengajuan Dana Pendamping UNAS
- Jabir : Lokalisasi Tutup saja, tidak perlu Direlokasi
- Jabir : Tingkatkan Anggaran Kesehatan
- Akhmad Suyanto : Sikapi Relokasi dengan Kritis
- M Siroj : Soroti Anggaran 3 institusi Pemprov Jatim
- Ahmad Jabir : Pemkot tidak Punya Goodwill dalam Ke...
- Soekarwo Tebar Pesona ke PKS Jatim
- Pilkada Malang : Peni Mengklaim Didukung Kiai NU, ...
- Menpera dukung SURYA PROPERTY AWARD
- Perlu Tertibkan PKL
- PKS Malang Soroti Perubahan Organisasi Pemkot Malang
- PKS Kantongi Balon Pilwali Kota Malang
- Berbagai Posko Disiapkan di Terminal Purabaya, ter...
- Survei LSI: Partai Islam Terancam, Betulkah ?
- Aleg PKS Tidak Mengambil Tunjangan
- Yulyani : Kembalikan Fungsi JPO
-
▼
November
(33)
|