Survei LSI: Partai Islam Terancam
Sunday, 07 October 2007
Jakarta , surya
- Temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan masyarakat masih lebih mempercayai partai sekuler daripada partai Islami. Dalam hasil survei yang dikeluarkan LSI di Jakarta, Jumat (5/10), 52 persen masyarakat akan memilih partai sekuler (Golkar, PDIP, Partai Demokrat), delapan persen yang memilih partai Islami (PKS, PPP) dan tujuh persen memilih partai yang berbasis ormas Islam (PKB, PAN).
“Melihat kecenderungan ini, kekuatan politik kepartaian umat Islam Indonesia menjadi semakin sekuler,” kata Direktur LSI Syaiful Mujani.
Namun survei rutin LSI itu juga menunjukkan bahwa secara umum orientasi masyarakat terhadap nilai-nilai politik Islami sebesar 33 persen, yang dianggap cukup signifikan.
Sayangnya, kelompok-kelompok Islam dinilai kurang kuat melakukan kampanye dan sosialisasi sehingga orientasi nilai politik itu tidak dapat diterjemahkan kedalam bentuk gerakan dan kedalam kekuatan elektoral.
Awareness masyarakat terhadap organisasi gerakan Islam semisal FPI, MMI dan HTI dalam tiga tahun terakhir relatif stabil yang mengindikasikan sosialisasi dan branding organisasi-organisasi itu tidak berkembang.
“Meskipun simpatisan dan aktivis sejumlah organisasi gerakan Islamis cukup banyak yang berasal dari kaum terpelajar, tamatan universitas, mereka punya kendala dana untuk membuatnya lebih besar. Sumber-sumber keuangan utama ditanah air tetap dimonopoli oleh kelompok politik sekuler,” papar Syaiful. - ant
Minggu, 11 November 2007
Survei LSI: Partai Islam Terancam, Betulkah ?
Diposting oleh penggerak.bangsa di 19.18
Label: PKS, Survei LSI
Langganan:
Comment Feed (RSS)
ARSIP NASKAH
-
▼
2007
(89)
-
▼
November
(33)
- Balitbang - Badan Pengkajian Pemkot Diusulkan Dime...
- DPRD Jatim : “Usut Penggadaan Rekom Bebas Fiskal
- Ahmad Azhar Muslim Menolak Pemekaran Kecamatan
- PKS Jatim Kritisi Kekerasan Pada Perempuan
- PKS dukung tuntutan Buruh Jatim Tingkatkan Kesejah...
- Jabir : Sesuai Perda, Pemkot Wajib Tutup Dolly
- Kiprah PKS Dalam Revitalisasi Fungsi DPRD Surabaya
- Akhmad Suyanto : Komisi A Sepakat Lokalisasi Dolly...
- Akhmad Suyanto : Lokalisasi Dolly Ditutup
- PKS Kediri Kritisi Anggaran Persik dari APBD
- Perjuangkan Dana Kesejahteraan Guru di Surabaya
- M Siroj : Kinerja KPP Kurang Memuaskan
- PKS dan Pilkada 2008
- Siroj : Tingkatkan Kinerja KPP atau Anggaran Dipan...
- PKS Bojonegoro Siaga Bantu Korban Puting Beliung
- Jabir : Jangan jadikan UN sebagai parameter Kelulusan
- Siroj : Pangkas Anggaran Rutin "Ceperan" Untuk Rakyat
- Rofi' Munawar : Aneh Pengajuan Dana Pendamping UNAS
- Jabir : Lokalisasi Tutup saja, tidak perlu Direlokasi
- Jabir : Tingkatkan Anggaran Kesehatan
- Akhmad Suyanto : Sikapi Relokasi dengan Kritis
- M Siroj : Soroti Anggaran 3 institusi Pemprov Jatim
- Ahmad Jabir : Pemkot tidak Punya Goodwill dalam Ke...
- Soekarwo Tebar Pesona ke PKS Jatim
- Pilkada Malang : Peni Mengklaim Didukung Kiai NU, ...
- Menpera dukung SURYA PROPERTY AWARD
- Perlu Tertibkan PKL
- PKS Malang Soroti Perubahan Organisasi Pemkot Malang
- PKS Kantongi Balon Pilwali Kota Malang
- Berbagai Posko Disiapkan di Terminal Purabaya, ter...
- Survei LSI: Partai Islam Terancam, Betulkah ?
- Aleg PKS Tidak Mengambil Tunjangan
- Yulyani : Kembalikan Fungsi JPO
-
▼
November
(33)
|