BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Selasa, 10 Juni 2008

PILKADA JATIM : Lirboyo Restui Gus Ipul Didukung PKS

KEDIRI sindo- Pimpinan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri KH Idris Marzuki merestui keputusan Syaifullah Yusuf yang menerima dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk memenangkan pilgub Jatim. Menurutnya tidak ada alasan untuk menolak siapapun yang ingin bergabung memenangkan Ipul.

Ditemui di rumahnya di kompleks Pondok Pesantren Lirboyo Kediri kemarin, ulama yang akrab disapa Mbah Idris ini mengatakan dirinya tidak pernah mempermasalahkan dukungan yang diberikan PKS kepada pasangan Karsa. Ia juga membantah kabar yang mengatakan dirinya marah kepada Ipul karena merasa tidak pernah diajak bicara soal bergabungnya PKS tersebut.

"Siapa bilang saya marah. Hubungan saya dengan Ketua PKS sangat baik, saya kenal beliau. Saya justru senang jika mereka mau membantu memenangkan Ipul," ujarnya.

Ia menegaskan, dalam situasi seperti ini, justru Ipul diminta lebih terbuka kepada siapapun yang ingin memberikan dukungan. Termasuk di antaranya dari PKS yang telah secara terbuka menyampaikan komitmen tersebut. Karena itu ia menganggap langkah Ipul yang meminta dukungan kepada siapapun untuk digandeng adalah sesuatu yang wajar.

Selain itu ia juga menegaskan jika sampai detik ini dirinya masih konsisten untuk mendukung Ipul. Sesuai dengan hasil istikharoh para kiai, sosok yang muncul adalah Ipul. Keputusan itulah yang kemudian dijadikan pegangan oleh Mbah Idris dan kiai sepuh lainnya untuk menjatuhkan pilihan kepada Ipul.

Bahkan untuk menghindari terjadinya benturan antara calon lain terutama yang sama-sama berangkat dari Nahdlatul Ulama (NU), Mbah Idris secara tegas menolak menerima mereka selain Ipul. Hal itu untuk menunjukkan keseriusannya dalam mendukung ketua umum GP Anshor tersebut.

"Saya memang menolak menerima calon lain yang ingin datang ke rumah. Ini untuk menghindari benturan saja," jelasnya.

Menariknya, saat ditanya tentang peluang Khofifah Indar Paranwansa yang diprediksi menjadi kuda hitam dan mengungguli calon lainnya, dengan tegas Mbah Idris menampiknya. Menurutnya survei yang mengatakan Kaji menempati urutan pertama sangat tidak independen. Ia bahkan bersikukuh jika hingga saat ini pasangan Karsa-lah yang menempati urutan pertama.

"Saya bukannya menolak pemimpin perempuan, sebab hal itu masih menjadi perdebatan di kalangan ulama sendiri. Namun apa bisa Khofifah memimpin masyarakat Jatim yang sangat banyak dan bermacam-macam ini?" tanyanya. (Hari Tri Wasono/Sindo/hri)

ARSIP NASKAH