BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Minggu, 29 Juni 2008

KONTELASI PILKADA JATIM PER JUNI 2008

Peringkat kandidat pasangan cagub dan cawagub Jawa Timur (Jatim) terus berubah seiring dengan semakin dekatnya pelaksanaan pilgub.

Hasil jajak pendapat yang diselenggarakan Pusat Kajian Kebijakan dan Pengembangan Strategis (Puskaptis) pada 5-15 Mei 2008 lalu menyebutkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) menempati peringkat pertama. Pasangan ini berhasil memperoleh suara sebanyak 20,79 persen dari total responden sebesar 1.140 orang. Pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut bahkan "laku keras" di mayoritas daerah pemilihan.

Pasangan ini berjaya di 17 wilayah, yang berarti hampir 50 persen dari total wilayah sampel yang berjumlah 32. Sementara peringkat kedua ditempati pasangan Achmady-Suhartono (Achsan). Dengan persentase yang tidak berbeda jauh dengan pasangan pertama, calon yang dijagokan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mendulang suara sebanyak 19,21 persen.

Pasangan ini juga mampu menyedot perhatian warga di 8 wilayah. Jika Karsa dan Achsan cukup berjaya, situasi berbeda justru menimpa kubu Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji). Dalam survei itu, nasib baik belum berpihak kepada kubu tersebut lantaran perolehan suara mereka sangat minim. Dari total responden yang terjaring, hanya sekira 8,68 persen yang menyumbangkan suara untuk pasangan yang diusung koalisi Jatim Bangkit ini.Pamornya di beberapa daerah juga belum menyala.

Pasangan ini hanya unggul di tiga daerah, yakni Kediri (36,67 persen), Probolinggo (26,67 persen), serta Kota Surabaya (20,00 persen). Namun, hal tersebut tampaknya tidak menyurutkan semangat tim Kaji untuk terus meraih simpati warga. Mesin politik terus bergerak, berbagai upaya dilakukan dan hasilnya ternyata memang tidak sia-sia.

Dalam hasil survei Puskaptis terbaru yang diselenggarakan pada 8-18 Juni 2008 lalu, perlahan tapi pasti pasangan Kaji menuai hasil kerja kerasnya selama ini. Kaji sukses menaikkan popularitasnya dengan angka yang cukup signifikan yakni 8,51 persen, dari yang semula 8,68 persen menjadi 17,19 persen. Bukan hanya Kaji yang mampu mendulang suara dengan sukses, prestasi juga dicetak pasangan Karsa yang berhasil menaikkan popularitasnya hingga 27,73 persen.

Meski selisih persentase tidak sebesar yang didapat pasangan Kaji, Karsa tetap menjadi Jawara dalam hasil sementara survei ini. Bagi ketiga calon lainnya, upaya menaikkan pamor ternyata belum berjalan baik. Beberapa hari menjelang pencoblosan, tingkat popularitas mereka justru menurun. Pasangan Achsan yang dulu duduk di peringkat kedua bahkan harus merelakan tempatnya untuk Kaji.

Perolehan suara pasangan ini turun drastis, dari yang semula 19,21 persen kini hanya 6,14 persen. Hal serupa juga menimpa kubu Soenarjo-Ali Maschan (Salam), meski penurunannya relatif tidak terlalu drastis. Pada survei pertama, pasangan ini mendapat suara 17,11 persen, sedangkan pada survei kedua, perolehan suara pasangan yang mengendarai partai Golkar ini turun menjadi 15,96 persen.

Lain halnya dengan pasangan yang diusung PDIP Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR), pada survei sebelumnya memperoleh suara sebanyak 17,37 persen, sedangkan pada survei kedua harus menerima kenyataan pahit. Perolehan suara pasangan ini anjlok hingga 8,42 persen. Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi pencalonannya kepada semua kalangan. Khofifah akan mendekati semua pihak, terutama perempuan dan kelompok menengah ke bawah.

"Pendekatan kepada mereka karena merekalah yang sebenarnya menggerakkan perekonomian Jawa Timur," ujarnya di Sidoarjo. Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini menambahkan, tukang becak, nelayan, petani, dan perempuan merupakan elemen kunci untuk membuat Jawa Timur bangkit. "Paket pembangunan di Jatim harus menyentuh semua elemen. Untuk itu, saya mendatangi semua elemen. Pencalonan diri sebagai gubernur ini sebagai proses perubahan untuk Jawa Timur," tuturnya.

Langkah populis tersebut juga dilakukan Cawagub Saifullah Yusuf. Dini hari kemarin misalnya, Ketua GP Ansor nonaktif tersebut rela berkeliling Surabaya menyapa pendukungnya. Dalam kesempatan itu Gus Ipul sempat menyapa paguyuban pengayuh becak, paguyuban rukun agawe sentoso, dan menyapa pengunjung Lapangan Bungkul.

Gus Ipul mengatakan, dirinya ingin adanya kebersamaan dengan berbagai kelompok masyarakat, mulai tukang becak, sopir taksi, tokoh masyarakat, dan para kiai. "Ini hanya bertujuan menyambung hati dengan mereka," ungkapnya.

Ketua Pokja Pilgub DPW PKB Jatim Aminurrahman tetap optimistis dengan peluang Achsan. Pasalnya, sosialisasi untuk pasangan ini telah dilakukan secara rutin. Tak tanggung-tanggung, Ketua Dewan Syura PKB KH Abdurrahman Wahid juga ikut turun gunung. "Seperti pekan lalu, Gus Dur mengunjungi Probolinggo dan Sampang untuk sosialisasi Achsan. Kegiatan ini akan terus kami lakukan sampai selesai masa kampanye," ujarnya.

Sementara Ketua Tim Pemenangan Sutjipto-Ridwan Hisjam (SR) Ali Muji mengungkapkan, sosialisasi juga terus dilakukan oleh kader-kader di tingkatan bawah. Dengan memanfaatkan kader-kader yang telah menduduki jabatan, baik di eksekutif maupun di legislatif. "Di Jawa Timur ini kami memiliki 22 kepala daerah dari 38 kota/kabupaten," ujarnya. (sindo//mbs

ARSIP NASKAH