BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Jumat, 07 Desember 2007

PKS Jatim Berupaya Menanggulangi Penyebaran HIV/AIDS

PKS Jatim Berupaya Menanggulangi Penyebaran HIV/AIDS

Pengirim: Irwan Setiawan - DetikSurabaya

Surabaya - PKS Jatim merelease pernyataan sikap tentang perlunya upaya pencegahan agar HIV/AIDS tidak semakin menjalar dan menyebabkan hancurnya peradaban.

"Kita tidak ingin peringatan hari HIV/AIDS tahun ini hanya sebuah rutinitas tahunan yang kemudian mungkin hilang gaungnya seiring dengan waktu," ujar Ketua Deputi Kesehatan dan sosial DPW PKS Jatim, dr Burhanudin Hamid MARS.

Dia menambahkan, sudah banyak nyawa yang telah meregang dan banyak manusia yang sedang menunggu ajal. Bila tidak segera dilakukan pencegahan kehidupan dalam peradaban manusia di ambang kehancuran.

Di tahun 2006 di Indonesia diperkirakan 176 ribu hingga 247 ribu orang telah terinfeksi HIV/AIDS.

Menurut rumus WHO, jika ada satu penderita HIV/AIDS terdeteksi berarti sudah ada 100 penderita HIV/AIDS terselubung ibarat fenomena gunung es. Seiring dengan waktu akan bertambah bila tidak ada tindakan yang ekstra untuk menanggulangi.

Dicurigai, jelas dia, HIV/AIDS pada orang dewasa bila ada paling sedikit ada gejala 2 mayor yaitu berat badan menurun lebih dari 10%, diare kronik, demam lebih dari 1 bulan dan 1 gejala minor yakni batuk lebih dari 1 bulan, radang kulit yang luas, herpes zoster yang berulang, jamur di saluran nafas atas, pembesaran kelenjar getah bening luas, herpes simpleks diseminata yang kronik dan progesif.

Sedangkan pada anak-anak bila dijumpai 2 gejala mayor yaitu penurunan berat badan atau pertumbuhan yang lambat dan abnormal, diare kronik lebih dari 1 bulan, demam lebih dari 1 bulan dan 2 gejala minor pembesaran getah bening yang luas, jamur di saluran nafas atas, infeksi umum yang berulang, batuk menetap, radang kulit yang luas, Infeksi HIV dari ibunya.

Data terbaru menunjukkan banyak penderita HIV/AIDS yang berasal dari kalangan remaja. Masa depan mereka telah terenggut oleh virus ini.

"Kami imbau bila remaja kita anti HIV/AIDS maka jauhi seks bebas," tegasnya.

Tentang pembagian kondom yang dilakukan Komisi Pemberantasan AIDS (KPA), jelas dia, bertajuk Pekan Kondom Nasional sebaiknya fokus pada tempat-tempat atau wilayah yang memiliki risiko tinggi bukan di tempat-tempat umum.

Melakukan pembagian kondom di tempat umum, bukan melakukan pencegahan tetapi mempromosikan secara tidak langsung seks bebas.

Pihaknya mendesak pemerintah untuk melakukan pemetaan penyebaran HIV/AIDS, mengindentifikasi ODHA (Orang dengan HIV AIDS) agar dapat menghambat laju penyebaran dan penularan penyakit ini. (irwan.politik@yahoo.co.id) (fat/fat)

sumber : detiksurabaya.com, tanggal 7 Desember 2007
url : http://www.detiksurabaya.com/indexfr.php?url=http://www.detiksurabaya.com/index.php/detailberita.main/lay/1/y/2007/m/12/d/07/tts/161721/idkanal/468/idnews/863821

ARSIP NASKAH