BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Senin, 10 Desember 2007

Wawancara Presiden PKS dengan Harian Seputar Indonesia

PKS Masih seperti yang Dulu

SEBAGAI salah satu partai berbasis Islam,PKS mulai menyiapkan beberapa strategi menghadapi Pemilu 2009.Apa saja strategi itu? Berikut petikan wawancara SINDO dengan Presiden PKS Tifatul Sembiring.

Pemilu 2009 sudah dekat, apa yang sudah disiapkan PKS?

PKS ini partai kader yang berbasiskan massa, maka yang dijalankan selalu sesuai program, seperti di masa lalu, yakni penekanan pada soliditas kader,terutama moral para kadernya yang perlu dipertahankan. Dari pilkada yang dilakukan di berbagai daerah, PKS memenangkan 84 pilkada. Kunci kemenangan pilkada ini adalah soliditas kader dan konsistensi citra PKS. Konsistensi PKS ialah partai yang konsisten mendukung program antikorupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Karena itu, kami menyebutnya program bersih dan peduli. Bersih dari korupsi, kolusi, serta bentuk KKN lainnya. Selain itu, PKS menjadi partai yang peduli terhadap persoalan masyarakat. PKS juga terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.Program ini dilakukan secara terus menerus hingga saat ini.

Untuk konsolidasi para kader, apa langkah-langkahnya?

Seluruh kader partai harus mengikuti taklim rutin partai (TRP). Setiap kader harus mempelajari dasar-dasar kepartaian dan moral, itu yang ditekankan. Jadi, TRP itu semacam political education di PKS. Ada enam jenjang dalam TRP, masing- masing memiliki level. Jenjang pemula, muda,madya, dewasa, anggota ahli, dan anggota purna.

Apakah ini yang disebut tarbiyah?

Tarbiyah yaitu taklim. Di situ kita membina moral bagaimana seorang kader itu harus menjalankan moral sesuai agamanya, termasuk moral Islam, akhlak Islam yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Apa yang sudah dilakukan untuk masyarakat?

Khusus yang di daerah-daerah, petani dan nelayan kita tingkatkan, juga daerah yang tertimpa bencana. Kalau ada bencana, PKS selalu berupaya terdepan untuk memberi bantuan kepada masyarakat. Apapun alasan orang mengatakan bahwa ini ada manuver politik, silakan saja.Yang jelas, kita ingin berbuat baik dan ini bukan baru-baru saja. Mulai dari tsunami (2004), PKS sudah melakukan ini.

Bagaimana dengan rekrutmen di PKS?

Rekrutmen sudah merupakan program rutin. Rekrutmen, pematangan, pemfungsian, itu sudah ada bagian tersendiri. Sekarang ini, jumlah kader PKS mencapai 712.000 orang. Dibandingkan 2004, kader PKS hanya sekitar 400.000, nah kita targetkan pada 2009 mampu bertambah hingga 1,2 juta kader.

Bagaimana strategi PKS untuk mengembangkan partai di luar kelompok muslim?

Ini masalah komunikasi dan masalah isu. Banyak orang mengira PKS itu bukan nasionalis. Padahal, kita sangat nasionalis. Kita mencintai negeri ini, kita ingin persatuan dan kesatuan di antara masyarakat terwujud, kita ingin Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap utuh. Ini Tanah Air kita,kita lahir di sini, kita juga akan mati di sini.Tapi,kita ingin nasionalis religius, bukan nasionalis sekuler karena kita berpandangan kalau orang nasionalis, tapi tidak bertuhan, Tuhannya sendiri berarti dibohongi. Kalau Tuhan saja dibohongi, apalagi manusia.Kita juga ingin orang konsisten dengan agama masing-masing. Apapun agamanya.

Bagaimana menjelaskan pihak yang masih mendikotomikan antara kelompok muslim dengan nasionalis?

Saya sebetulnya kurang setuju dibedakan antara nasionalis dengan Islamis yang diusung partai Islam. Semua juga pada intinya kan Islam. Kalau menurut saya, ini tidak relevan jika kita memisahkan nasionalis dengan Islamis. Menurut saya, ini tidak bisa dipisahkan secara radikal, seperti di negara-negara lain ada aliran kiri dan aliran kanan.Tidak bisa begitu. Kita ingin menciptakan good governance, cleaned government. Itu niat kita sebenarnya.

Kita memandang politik adalah demokrasi.Sementara ekonomi itu adalah egaliter,yaitu ekonomi yang kebersamaan, budaya sebagai pluralitas, bukan pluralisme. Sebab selama ini, menurut pandangan kita,itu semua sebagai sebuah realita kemajemukan, bukan paham kemajemukan. Masalah gender misalnya, kita memandang hal itu sebagai kesetaraan, partnership, dan saling melengkapi, sedangkan masyarakat, kita melihatnya sebagai civil society, itu yang kita anut.

Ada kelompok tertentu yang masih meragukan kelompok Islam dalam keteguhan dan kesetiaan terhadap Pancasila dan NKRI...

Kita jangan terjebak pada kesetiaan terhadap Pancasila. Memang Pancasila itu apa sebenarnya? Pancasila itu yang membuat juga orang Islam. Kalau diterjemahkan secara benar, Ketuhanan Yang Maha Esa itu Islam. Jadi, yang saya maksud, kita tidak bisa membandingkan Pancasila dengan Islam karena Pancasila itu bukan agama. Bahkan, mungkin part of (religion), sebagian kecil dari religion.Ada common sentences yang diambil,Ketuhanan Yang Maha Esa itu Islam,Kemanusiaan yang Adil dan Beradab juga Islam, persatuan pun Islam.

Makanya, kami tidak mau mendikotomikan umat dan bangsa. Kalau umat selalu bersatu,bangsa ini juga selalu bersatu karena ini komponen besar. Termasuk kebijaksanaan (sila ke-4 Pancasila), ada musyawarah di situ karena musyawarah juga Islam. Kelima dasar itu merupakan ajaran Islam sebetulnya.Jadi, tidak bisa kalau orang yang paham dengan keislamannya, kemudian dia melawan Pancasila.Saya tidak setuju dengan pendapat itu.

Bagaimana meyakinkan kelompok nasionalis untuk memperbesar komunikasi?

Kalau menurut saya, perlu ditekankan dalam sisi jargon bahwa kita ini prorakyat dan Merah Putih. Kalau ada yang bilang PKS sektarian, apa buktinya? Kita di DKI Jakarta misalnya, yang kita calonkan bukan seorang yang fundamentalis, tapi yang kita calonkan Adang Daradjatun, mantan Wakapolri. Adakah orang yang meragukan ”Merah Putih”-nya Adang Daradjatun. Artinya, ada satu sinyal bahwa kita nasionalis.

Apakah ada beban dengan kelompok nasionalis ketika menjalin satu komunikasi?

Kita tidak ada beban. Semua kita ajak bicara. Dengan PDI Perjuangan, apalagi dengan koalisi kita ini ada dua partai yang nasionalis, yaitu Partai Demokrat dan PKPI. Jadi, Partai Demokrat, PKPI, PBB, dan PKS. Empat partai ini mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY kurang nasionalis apa? Itu kan pilihan PKS. Jadi, kalau meragukan kenasionalisan PKS, berarti meragukan nasionalisnya SBY.

PKS sepertinya ada perubahan, misal sudah ada toleransi-toleransi dibanding 1999, kemudian berlanjut di 2004, bagaimana menjelaskan ini?

Saya rasa, secara prinsip PKS masih sama seperti dulu. Kami sejak dulu sebetulnya juga nasionalis, sejak berdiri juga nasionalis.Namanya saja Partai Keadilan. Kemudian diubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera. Mungkin bedanya soal sosialisasi, soal orang mengenal. Biasa, dulu waktu zaman Orde Baru (Orba), ketika melihat orang ngumpul di masjid saja, itu akan dianggap sebagai sesuatu yang radikal.

Kalau sebelumnya bersih dan peduli, untuk 2009 apa brand-nya?

Saya rasa,mungkin masih tetap bersih dan peduli dan ini konsistensi kita. Mungkin satu lagi kalau ditambah, yaitu profesional. Artinya, negara membutuhkan suatu pengelolaan yang lebih konkret. Orang tidak butuh ceramah-ceramah lagi, tetapi tindakan konkret.Anda bisa mengubah keadaan tidak, ada solusi-solusi tidak dari persoalan ekonomi kita sekarang. Dulu kita punya konsep untuk menyelesaikan masalah ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Sekarang bagaimana konsep itu harus diterapkan.

Apa program utama yang menjadi prioritas untuk kampanye?

Sekarang, isu kita lebih diarahkan pada kesejahteraan. Pertama, anti-KKN tetap berjalan. Kalau kita bisa hemat APBN, dari situ kita bisa membangun banyak hal. Kedua, mengombinasi sumber-sumber ekonomi nasional, di antaranya bagaimana mengoptimalkan sumber daya alam agar jangan sampai jatuh ke tangan asing secara masif, sementara masyarakat Indonesia tidak kebagian. Padahal, kita punya minyak, gas, batu bara, tembaga, nikel, dan lainnya. Itu jangan dijual-jualin.

Misal, hutan jangan dieksploitasi karena memang hutan sudah rusak. Fokus membangun perkebunan, persawahan,pertanian,dan perikanan. Jadi, sumber daya alam semua di-combine. Keempat, masalah entrepreneurship, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus memberi ruang dan payung bagi masyarakat. Mereka harus diayomi, jangan dikejar-kejar melulu. Kalau program seperti ini kita jalankan, orang miskin paling hanya ada sekitar 5% dan ini target PKS. Ini juga kenapa kita dinamakan sebagai Partai Keadilan Sejahtera.

Berarti ada target menurunkan angka kemiskinan?

Jelas dong. Kita menginginkan, kalaupun ada orang miskin yang harus disantuni, tidak lebih dari 5%, kalau sekarang masih 40–50%. Penerima BLT (bantuan langsung tunai) itu naik sampai 40%.Ketika BLT dikeluarkan, angka kemiskinan meningkat karena banyak orang mengaku miskin. Padahal, sebetulnya orang miskin harus didefinisikan. Kita bisa hidupkan home industry juga. Kalau kita lihat produk di Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Prancis, atau ke Arab Saudi, semua barang di sana produksi China, termasuk gantungan kunci,juga made in China.Langkah China ini yang harus ditiru. Makanya, kita haus menyediakan ruang,kita tidak mungkin menyuapi masyarakat terus.Beri ruang, payung,dan peluang kepada mereka.

Sudah punya konsep untuk menurunkan angka kemiskinan?

Ketika itu berjalan, kita akan benahi. Kalau kita pegang pemerintahan, akan kita benahi itu. Dari Menko Ekuin, Kesra, akan kita benahi sampai ke bawah. Sebenarnya sudah sering kita diskusikan dengan Presiden SBY dan Wapres Jusuf Kalla. Tetapi, seberapa besar yang dijalankan dan berapa yang diserap, tidak bisa kita paksakan seperti itu karena kita menanggapnya sekadar sharing dengan pemerintah.

Pemilu 2009, berapa target perolehan suara?

target 20% suara. Kalau tercapai 20%, insya Allah PKS akan mengusung sendiri calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Siapa calonnya, apakah Hidayat Nurwahid?

Ya, itu salah satu. Beliau salah satu yang namanya mencuat di luar. Tapi, sekali lagi itu adalah domain dari Majelis Syuro (MS PKS), saya tidak berhak untuk menyampaikan siapa calon yang akan diusung.Dari segi survei, Pak Hidayat pernah mengungguli SBY, sekali dalam survei yang dilakukan LSI.

Ada kabar PKS mulai mendekat ke PPP?

Tidak hanya dengan PPP, tetapi juga ke Jusuf Kalla (Partai Golkar), Partai Demokrat, hanya tidak diekspos saja. Pada dasarnya, kita harus lebih sering berkunjung ke partai politik lain mendekati 2009. (chamad hojin/rd kandi) WAWANCARA DENGAN PRESIDEN PKS TIFATUL SEMBIRING

sumber : Seputar-indonesia.com, 10 Desember 2007

ARSIP NASKAH