BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Jumat, 07 Desember 2007

Tanggapan Partai-Partai atas Temu Kepala Daerah Usungan PKS

PKS Harus Buktikan Janji pada 2004

Parpol Islam harus mampu memosisikan diri dalam percaturan politik bangsa. Karena itu, mereka harus bisa memberikan warna dan imej yang membedakan dengan partai lain.

JAKARTA (SINDO) –’’Mereka harus mampu memosisikan diri dengan baik terkait pergerakan peta politik di Indonesia.Selain itu, yang lebih penting lagi, parpol Islam harus bisa mendiferensiasi diri dengan partai lain sehingga mampu menggalang kekuatan yang diinginkan,” papar pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Eep Saifullah Fatah, tadi pagi.

Kesalahan parpol, ujar dia, khususnya partai yang berbasis Islam, selalu berjualan di depan para pelanggan yang tidak lain adalah basis massa di kantongkantong suaranya sendiri. Karena itu, apa yang dilakukan pada akhirnya kurang mendapatkan tambahan suara yang signifikan.

Menyoal rencana PKS yang bakal mengumpulkan dan menggelar pertemuan dengan 100 kepala daerah pada akhir pekan ini (7–8/12) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tutur Eep, itu lazim dilakukan semua partai.Sebab,selain manuver politik menghadapi Pemilu 2009, pertemuan itu guna konsolidasi politik secara internal. Dengan harapan, mampu berkiprah dan memenuhi target suara pada pemilu mendatang.

Terlepas dari itu, lanjut Eep, PKS tidak boleh memanfaatkan kewenangan dan jabatan yang dimiliki kadernya sebagai pejabat negara atau daerah untuk memfasilitasi dan memobilisasi dukungan dari warga yang dipimpinnya. Selain itu, parpol juga tidak boleh menuntut mereka terkait anggaran yang bersifat di luar bujet Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

’’Jangan sekali-kali memanfaatkan jabatan dan kewenangan mereka untuk menggalang dana para pengusaha atau dana pemerintah daerah yang dipimpin,”jelasnya.

Meskipun manuver politik PKS dinilai berhasil,tambah dia,bukan jaminan pada pemilu mendatang mereka akan meraup dukungan suara signifikan. Pasalnya, untuk mengetahui perolehan suara konkret dibutuhkan survei agar hasilnya akurat. Namun, melihat realitas politik yang ada, dia menengarai, PKS tidak akan mendapatkan suara signifikan seperti pada pemilu sebelumnya. ’’Politik itu terus berkembang, jadi tidak bisa memegang prediksi-prediksi itu,” ungkapnya.

Eep menilai kesulitan pada pemilu nanti,PKS kurang bisa mengangkat isu yang signifikan, misalnya pada 2004 PKS menyoroti isu peduli bersih dan berantas korupsi, tapi pada 2009 nanti adalah pembuktian dari program-program yang sudah diusungnya. Parpol Islam, jelas dia, harus menerima kenyataan jika mereka memiliki segmen yang lebih kurang sama seperti partai Islam lain.

Karena itu,peluang pasarnya sulit untuk membesar. ’’Saat ini ada kecenderungan pemilih untuk partai nasionalis, partai Islam, dan tradisional. Mereka punya segmen pemilih yang berlainan. Karena itu, parpol di Indonesia tidak bisa mengeruk suara yang besar dari segmen berbeda,”jelasnya.

Menanggapi hal itu,Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyae menyatakan, pihaknya tidak khawatir terkait manuver politik PKS yang mengumpulkan 100 kepala daerah. Pasalnya,semua parpol memiliki strategi dan manuver berbeda dalam mencari dukungan pada Pemilu 2009 nanti.

Namun, tegas dia, kendati manuver tersebut merupakan sesuatu yang lazim,Golkar tetap akan selalu memonitor pergerakan partai lain. Sebab,manuver yang dilakukan masing-masing partai mempunyai kekhasan tersendiri . ’’Kami tidak bisa diam,tapi akan terus memantau keadaan dan pergerakan mereka. Minimal pada Pemilu 2009, kami bisa mempertahankan hasil Pemilu 2004.Kami akan terus berupaya,”jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PPP Chozin Chumaidy tidak banyak berkomentar soal kegiatan PKS tersebut. Menurut dia,setiap partai mempunyai basis sendiri yang tetap loyal. Karena itu, PPP tidak akan terpengaruh dan khawatir dengan langkah konkret PKS yang mengumpulkan 100 kepala daerah. (purwadi)

sumber : seputar-indonesia.com, Kamis, 06/12/2007
url : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/nasional-sore/pks-harus-buktikan-janji-pada-2004.html

ARSIP NASKAH