BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Rabu, 16 Januari 2008

PKS Kab Pasuruan Konsolidasi Jelang Pilkada

RADAR BROMO

PKS Bantah Bergabung

PASURUAN - Belum sempat dideklarasikan, aliansi Pasuruan Bersatu sudah mendapat ujian berat. PKS, salah satu partai yang sempat dikabarkan bergabung membantah telah memastikan diri terlibat dalam aliansi itu.

Ketua DPD PKS Kabupaten Pasuruan,Akhmad Nadlir kepada Radar Bromo menyatakan, hingga saat ini partai yang dipimpinnya belum termasuk dalam aliansi yang rencananya dideklarasikan 20 Januari mendatang. "Sementara ini, kita baru penjajakan," terangnya.

Kendati demikian, ke depan, kemungkinan untuk masuk dalam aliansi itu tetap terbuka. "Dalam dunia politik, saya rasa itu mungkin saja. Yang penting, bagaimana komitmennya nanti," kata lelaki bertubuh subur ini. "Sementara ini, kita masih mengkomunikasikan dengan pengurus yang di atas," imbuhnya.

Seperti diberitakan, sejumlah parpol melakukan langkah strategis menjelang pelaksanaan Pilkada Kabupaten Pasuruan, Mei 2008 mendatang. Rabu lalu, tiga petinggi parpol yakni PPP, PAN dan PD menggelar pertemuan di rumah ketua umum PPP Agus Asy’ari.

Pertemuan yang berlangsung di Jl Raya Bangil-Pandaan itu sebagai langkah awal pembentukan aliansi Pasuruan Bersatu. Rencananya, aliansi itu akan dideklarasikan 20 Januari mendatang. Saat itu, Agus sempat menyatakan, selain ketiga parpol tersebut, satu parpol lain siap untuk merapat. Yakni PKS. "Hanya saja, sementara ini PKS masih berkonsultasi dengan struktur partai yang di atasnya," katanya saat itu.

Pertemuan itu merupakan kelanjutan dari pertemuan sebalumnya yang berlangsung di RM. Rindang Alam, Pandaan. Agus menyatakan, dalam pertemuan itu, semua pengurus partai yang hadir sepakat membentuk aliansi mensukseskan pilkada.

Selain itu, aliansi itu juga dibuat sebagai kendaraan. "Untuk penumpangnya masih kita godok," terangnya. Berdasarkan kesepakatan itu, masing-masing partai dimintai menyampaikan kepada induknya masing-masing. Baik di tingkat cabang maupun provinsi.

Sementara itu, ’protes’ atas pembentukan aliansi itu juga dilakukan pengurus PD. Wakil ketua (waket) bidang pemerintahan Lujeng Sudarto misalnya. Ia menyatakan, kesepakatan yang dilalukan ketua umum PD Agus Romadhi terkait pembentukan aliansi itu bukan sebagai representasi partai. "Tapi, lebih sebagai keputusan pribadi," terangnya.

Karena itu, ia menilai, kesepakatan yang dibuat ketiga petinggi partai itu hanya sebagai bentuk penjajagan. "Belum pada pembentukan aliansi itu," terangnya. Kendati demikian, dirinya menyambut baik adanya gagasan pembentukan aliansi itu. "Yang pasti, apapun yang sudah menjadi keputusan partai, akan saya dukung," terangnya.

Sementara itu, Agus Romadhi sendiri saat dihubungi kemarin menyatakan, aliansi itu dibangun atas dasar keinginan bersama untuk mewujudkan penyelenggaraan pilkada yang demokratis. "Karena itu lah dibentuknya aliansi ini," katanya.

Ia juga membenarkan jika pertemuan yang berlangsung di rumah ketua umum PPP itu sebagai tahap awal pembentukan aliansi itu. "Kita masih ada waktu untuk membicarakan di internal masing-masing partai hingga 14 Januari nanti," terangnya. "Semua mekanisme partai pasti kita jalankan," imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan ketua DPD PAN Son Taqdir Aulady. Kepada koran ini, ia menyatakan, keikutsertaan partainya dalam aliansi itu disebabkan adanya kesamaan visi atas penyelenggaraan pilkada mendatang. "Kita sepakat terhadap pelaksanaan pilkada yang demokratis," jelasnya.

Baginya, pelaksanaan pilkada bukan hanya sebagai momen peralihan kekuasaan. Lebih jauh, juga menjadi media pembelajaran politik bagi masyarakat Pasuruan. Karena itu, hal itu harus diwujudkan dengan bentuk responsibility atas penggunaan hak-hak politik.

Karena itu pula, dirinya juga berharap agar aliansi yang dibangun itu tidak hanya terjadi pada aksi dukung-mendukung calon. "Tapi, memberikan penekanan kepada masyarakat bahwa mereka bebas memilih," tegasnya.

Son sendiri mengakui menerima keputusan PKS yang menyatakan belum sepakat bergabung dalam aliansi itu. Menurutnya, hal itu merupakan sikap politik yang juga wajib untuk dihormati. "Hanya, yang perlu kita tekankan adalah bagaimana pilkada nanti bisa berjalan secara wajar dan terbuka," ujarnya. (aad)

sumber : radar bromo, 11-1-2008

ARSIP NASKAH