BERSIAP MENJEMPUT KEMENANGAN DI PEMILU 2014

Senin, 28 Januari 2008

PKS Pikir-pikir Soekarwo

PKS Juga Pilih Soekarwo
Selasa, 29/01/2008
SURABAYA (SINDO) – Terlempar dari bursa calon gubernur (cagub) PDIP, Soekarwo malah makin laris manis. Sejumlah partai bersedia menampungnya.

Setelah dua hari lalu Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan meminang Sekdaprov Jatim itu dan akan memasangkannya dengan Ketua GP Ansor Saifullah Yusuf, kini giliranPartaiKeadilanSejahtera yang menyatakan siap melambungkan pejabat yang akrab disapa Pakde Karwo itu.Keputusan PKS menggaet Soekarwo tak lepas dari hasil survei yang telah digelar partai.

Menurut hasil survei, Soekarwo memang kalah populer atau dikenal masyarakat dibanding Soenarjo, calon Partai Golkar.Tapi soal elektabilitas atau peluang dipilih masyarakat, Soekarwo ternyata masih di atas Soenarjo. Pada survei yang digelar November–Desember 2007, Soenarjo lebih dikenal masyarakat Jatim dengan perolehan 28%,sedangkan Soekarwo 23%.

“Tapi dari sisi elektabilitas, Soekarwo lebih berpeluang dipilih dengan persentase 21,7% dan Soenarjo 17,8%,”kata Ketua Tim Pilgub PKS Mohamad Siroj kemarin. Sirojmenjelaskan,adaperbedaan besar antara tingkat popularitas cagub dan elektabilitas.

Dikenal masyarakat, kata Siroj,bukan berarti menjadi jaminan akan dipilih.Jadi tingkat elektabilitas biasanya lebih menjadi acuan dibanding popularitas di mata masyarakat. Atas dasar hasil survei elektabilitas itulah PKS berani mengusung nama Soekarwo di urutan pertama.

Melihat hasil survei itu,Siroj sangat yakin peluang Soekarwo jauh lebih besar untuk dipilih masyarakat dibanding Soenarjo. Siroj juga tidak menampik kemungkinan mengusung nama Soekarwo bersama partai lain.Sebab bukan kebetulan, parpol seperti PAN dan PPP juga sangat tertarik dengan Sekdaprov Jatim itu. Sebelumnya PKS juga menggagas koalisi pelangi yang beranggotakan parpol bersuara kecil.

“Kita masih akan memikirkannya nanti. Kita terus menjalin kontak dan semoga gagasan koalisi pelangi bisa dibangkitkan kembali.” “Koalisi yang kita bangun, baik dengan PAN atau PPP, bisa jadi koalisi besar sejauh sesuai dengan target PKS,” tandas Siroj. Sementara itu, Soekarwo berharap partai-partai yang tertarik kepadanya segera membicarakan langkah pencalonan, karena waktu persiapan pilgub sudah cukup mepet. Ia tak menampik sejumlah parpol siap menampungnya.

“Saya terus menjalin kontak dengan teman-teman di sejumlah partai.Tapi yang jelas saya ingin ada pendekatan dini karena pilgub sudah semakin dekat.Terkait strategi saya selanjutnya, itu bagian dari rahasia perusahaan,”kata Soekarwo di Kantor Gubernur Jalan Pahlawan kemarin.

Terkait keputusan PDIP yang tidak memilihnya,sekali lagi Soekarwo mengaku menerima keputusan itu.Ia juga tak terlalu berharap kaderkader PDIP yang mendukungnya akan memberi suara kepada dirinya di hajatan pilgub nanti. Soekarwo tak menampik punya banyak rekan dekat di jajaran pengurus PDIP Jatim.

“Selama ini kita berteman. Sebagai teman kan saling mendukung,tapi untuk urusan siapa yang dipilih,itu menjadi hak pribadi,”lanjutnya. Pascakegagalan menembus bursa cagub PDIP,banyak kalangan bertanya-tanya besarnya dana yang dialirkan Soekarwo ke PDIP. Sejumlah kalangan bahkan menyebut Soekarwo rugi besar tidak direkomendasi karena telah habis dana banyak. Tapi itu dibantah Karwo.

Dalam pengakuannya, ia sama sekali tak mengeluarkan anggaran apa-apa untuk DPP PDIP terkait pencalonan dirinya. Ia hanya mengatakan wajar jika memberi rokok karena hubungan pertemanan. “Intinya, saya berterima kasih kepada PDIP yang memberi kesempatan saya untuk ikut fit and proper test. Benar bahwa saya tak pernah dimintai dana oleh PDIP untuk kegiatan apa pun.Saya juga tidak merasa dizalimi karena tak lolos seleksi,” cetus pria dengan ciri khas kumis dan kacamata ini.

sumber : sindo, 29 Januari 2008

ARSIP NASKAH